11 Tips Mempertahankan Bisnis di Masa Resesi Ekonomi
Pada masa resesi ekonomi, berbagai kalangan bisnis akan terkena dampaknya. Butuh beberapa strategi agar bisnis atau usaha kamu dapat bertahan di masa sulit ini. Dengan menghilangkan rasa panik, menyusun prioritas dan mengefektifkan kinerja usaha. Bukan tidak mungkin, usahamu dapat bertahan dengan baik.
Di bawah ini akan kita bagi sedikit tips, agar bisnis dapat bertahan dan berkompromi di masa resesi ekonomi.
Tips Mempertahankan Bisnis di Masa Resesi Ekonomi
1. Mengatur Kembali Keuangan
Pada masa resesi ekonomi seperti ini, setiap perusahaan tentunya akan mengelola kembali budget yang mereka miliki. Beberapa perusahaan kemungkinan dapat bertahan dalam resesi ini dengan melakukan pengurangan pengeluaran pada proses yang memiliki nilai lebih rendah serta mengurangi volume dan kompleksitas pekerjaan. Kamu harus dapat melihat pengelolaan keuangan ini sebagai cara untuk mengisi kembali kemampuan perkembangan usahamu di masa selanjutnya.
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Maksimalkan keuangan hanya pada bagian yang mampu mendatangkan banyak pemasukan.
2. Mengurangi Hutang
Pada masa sulit seperti ini, biasanya permintaan terhadap barang atau jasa akan mengalami penurunan. Penurunan ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada berkurangnya keuntungan.
Agar tidak terjebak masalah dalam menghadapi masa resesi ekonomi ini, sebisa mungkin kurangilah jumlah hutang atau fokus pada pembayaran hutang. Hilangkan beban utang seperti kartu kredit atau tunggakan pembayaran cicilan atau pembelian.
3. Melakukan Evaluasi pada Sistem Pemasaran
Pada masa resesi, kamu harus fokus untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan pemasaran yang tepat dan hemat. Salah satunya adalah dengan pemasaran via internet, di mana dengan memanfaatkan teknologi, pemasaran akan lebih tersebar, cepat, dan murah. Sistem pemasaran berbasis teknologi juga dapat meningkatkan efektivitas iklan dan mengurangi biaya pada cara iklan konvensional.
4. Mempersiapkan Rencana untuk Masa Depan
Meskipun resesi ekonomi sedang terjadi. Bukan tidak mungkin untuk memikirkan rencana ke depan. Kamu tidak pernah tahu kapan resesi akan berakhir. Persiapkan rencana untuk mengadapi masa setelah resesi berakhir.
Dengan berkembangnya teknologi digital, kini perusahaan mampu untuk mempersiapkan cara baru agar dapat bergerak lebih cepat, dan menyederhanakan bisnis. Persiapan itu bisa dilakukan baik dengan mengubah langkah ataupun dengan terus melakukan peningkatan/perbaikan kinerja usaha.
5. Membatasi Pembelian Stok
Membatasi stok dapat membantu menyimpan cadangan uang yang dimiliki. Stok yang terlalu banyak pada masa resesi hanya akan mengurangi optimalnya dana yang ada untuk bagian usaha lainnya. Contohnya untuk pembiayaan tenaga kerja atau pemasaran. Untuk itu, kamu harus cermat dalam menyediakan stok barang tanpa mengurangi kualitas penjualan.
6. Efektif dalam Berpromosi
Promosi yang efektif tidak melulu dengan memberi diskon besar-besaran. Memberi pelayanan yang lebih baik dan kualitas yang bagus juga merupakan cara promosi usaha.
Selama masa resesi ekonomi ini, kamu dituntut untuk bertahan dan berhemat. Jika memberikan produk secara gratis maupun memberi diskon tidak mendatangkan peningkatan pembelian, maka hentikanlah. Beralihlah pada cara promosi lain yang akan mendatangkan keuntungan, seperti peningkatan pelayanan atau kualitas barang.
7. Melakukan Pencatatan Anggaran Bisnis
Laporan keuangan merupakan indikator utama bisnis, baik pada masa resesi maupun non-resesi. Dengan laporan keuangan yang rinci, kamu akan mampu melacak keuntungan hingga rincian arus kas dan pengeluaran. Laporan keuangan ini dapat dilakukan per satu periode bisnis, baik itu bulanan, mingguan, atau harian.
Indikator yang ada pada laporan keuangan dapat menunjukkan kemungkinan pembengkakan biaya yang terjadi pada satu bagian bisnis yang mana biaya tersebut tidak berkontribusi untuk pengembangan usaha.
8. Mengurangi Biaya Tambahan
Mengurangi biaya tambahan bisa dilakukan dengan cara mencari barang yang nilainya relatif stabil. Barang yang nilainya relatif stabil tidak akan mengalami pengurangan nilai pada masa resesi sekalipun. Hal ini tentunya berbeda jika kamu memilih barang yang nilainya tidak stabil. Barang yang tidak stabil akan mudah mengalami kenaikan atau penurunan harga yang akan berimbas pada pengeluaran tambahan bagi perusahaan.
9. Melakukan Pelatihan Tenaga Kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk kelangsungan bisnis, dengan sumber daya manusia yang terlatih, kamu dapat mempertahankan produktivitas untuk terus tinggi sehingga proses produksi selalu mulus. Selain itu, dengan tenaga kerja yang terlatih, layanan yang akan diberikan kepada pelanggan pun akan lebih terjamin. Pelayanan yang memuaskan dapat mendukung kelangsungan bisnis.
10. Dekatkan Akses Usaha
Di masa resesi ekonomi ini, kamu perlu berada lebih dekat dengan konsumenmu. Agar produk usahamu tetap terjangkau, dan konsumen bisa tetap menikmatinya, pikirkan kemudahan untuk mengakses usahamu.
Misalnya, jika usahamu bergerak di bidang kuliner, maka kamu perlu memikirkan kemasan yang mudah di bawa, agar konsumen bisa menikmati di mana saja. Kemudian jika produk yang kamu jual memiliki harga di atas rata-rata, maka di masa resesi ini pikirkan untuk membuat ukuran yang lebih kecil, agar konsumen tetap bisa membelinya.
11. Fokus pada Kualitas
Bisnis yang menawarkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan adalah ciri-ciri bisnis yang dapat bertahan pada masa resesi. Dalam jangka panjang, kualitas lah yang akan menjadi daya tarik suatu bisnis, tidak peduli dengan bagaimana kondisi perekonomian di negara tersebut.
Dan pada akhirnya, bisnis yang dapat bertahan di masa resesi ekonomi adalah bisnis yang tetap mampu mengatur kinerja dan keuangannya secara cermat. Sambil berharap resesi cepat berlalu, tips-tips di atas diharapkan dapat membantu usahamu melalui masa sulit ini dengan aman. Salam sukses.