12 Tahapan Melakukan Pitching dengan Efektif
Sama seperti bisnis lainnya, startup juga perlu “dijual”. Artinya di sini diperkenalkan atau ditawarkan ke banyak orang. Tidak hanya dalam konteks pelanggan, tetapi juga diperkenalkan ke investor hingga ke pemilik bisnis lain demi membuka kesempatan lebih besar, mendapat dukungan investor hingga mendapat partner baru. Untuk menawarkan startup, atau sering disebut dengan istilah pitching, butuh beberapa hal yang disiapkan dan diperhitungkan. Demi meninggalkan kesan yang baik dan tidak mudah dilupakan.
Di bawah ini akan kita bahas mengenai apa saja kesalahan yang harus dihindari sebelum melakukan pitching dan apa saja tahapannya.
Kesalahan-Kesalahan dalam Melakukan Pitching
Tidak Sistematis dalam Mengenalkan Bisnis
Cerita adalah bagian penting dari pengenalan bisnis kepada orang lain. Untuk bisa membuat orang lain mendengarkan penjelasan mengenai bisnis yang tengah dibangun usahakan gunakan struktur cerita yang runtut. Kamu bisa belajar mengenai teknik bercerita yang baik.
Dalam beberapa kesempatan, seperti presentasi di depan para investor, waktu yang diberikan sangat terbatas. Di dalam kondisi ini kamu harus menyusun cerita atau presentasi dengan tepat, kurangi mana yang tidak terlalu penting dan kuatkan di bagian-bagian yang menjadi kekuatan bisnismu. Memperhatikan pemilihan kata juga menjadi salah satu cara baik untuk membuat pendengar “betah“ .
Tidak Melakukan Riset dengan Mendalam
Riset yang dimaksud adalah riset secara keseluruhan. Baik riset mengenai bisnis dan hal-hal terkait lainnya maupun riset mengenai calon pendengar.
Jika kamu berniat memperkenalkan startup-mu melalui acara tertentu berarti kamu perlu menyiapkan kalimat-kalimat santai yang bisa membuat lawan bicara tertarik tetapi paham dengan apa yang kamu tawarkan atau ceritakan. Lain lagi jika kamu melakukan pitching dengan investor. Untuk kesempatan ini usahakan kamu melakukan riset yang mendalam soal data. Semakin dalam kamu memahami bisnis dan permasalahan dalam bisnismu maka semakin besar kemungkinan investor terkesan.
Kurangnya Latihan
Di dalam hal apa pun latihan sangat diperlukan. Selain untuk menguji materi presentasi latihan juga bisa bermanfaat untuk melatih kebiasaan berbicara di depan orang. Kurang latihan akan membuat pembicaraan tidak tersistematis, gugup dan berpotensi untuk membuat audience tidak paham.
12 Tahapan Melakukan Pitching Secara Efeketif
Perhatikan Permulaan
Selalu mulai pitching dengan opening atau bagian pendahuluan. Dalam cover, pastikan slide kamu mencantumkan nama perusahaan, logo, dan juga tagline dari startup.
Problem
Masih dalam bagian pembukaan, saat melakukan pitching, pancing emotional feeling audience dengan cerita mengenai problem atau permasalahan yang biasa terjadi di sekeliling mereka yang berkaitan dengan produk/jasa yang kamu tawarkan.
Memberi Solusi
Kemudian, jelaskan mengenai solusi yang kamu berikan. Jelaskan apa itu produk/jasa yang kamu tangani, dan tunjukkan perbedaan antara sebelum dengan sesudah menggunakan solusi dari produk kamu.
Tunjukkan Bagaimana Sistem Kerjanya
Jelaskan juga bagaimana langkah-langkah penggunaan produk kamu. Bagian ini sudah masuk dalam bagian inti, sehingga kamu perlu menjelaskannya lebih detail. Buat audience membayangkan pengalaman saat menggunakan produk kamu.
Jelaskan Pencapaian Usaha
Bila audience yang kamu hadapi adalah investor, tunjukkan juga pencapaian dari produk kamu. Setiap investor pasti tertarik untuk melihat sejauh mana kamu sudah berjalan, seberapa banyak user yang sudah bergabung, serta bagaimana penjualan dari produk tersebut.
Gambarkan Peluang Pasarnya
Selain itu, investor juga akan tertarik untuk mengetahui seberapa besar market kamu. Tunjukkan potensi dari sebaran produk kamu, siapa saja yang akan menjadi pengguna dari produk tersebut, dan seberapa besar kamu berpotensi untuk mengumpulkan revenue.
Market Landscape
Dalam market landscape, kamu juga dapat menunjukkan data dari apa saja yang sudah terjadi pada startup kamu, di mana posisi kamu, dan bagaimana kondisi persaingan pasar dari bisnis yang kamu jalankan.
Tunjukkan Proyeksi Bisnis ke Depannya
Kemudian, tunjukkan juga projeksi dari startup kamu ke depannya. Ingin jadi sebesar apakah startup tersebut. Sertakan data dan grafik dari projeksi tersebut. Projeksi dapat ditunjukkan dalam tahunan atau kuartal tertentu.
Revenue/Business Model
Dalam aspek ini, tunjukkan dari mana saja startup kamu akan mendapatkan income atau sumber pendapatan. Misalnya dari margin penjualan, vendor, iklan, dan lainnya.
The Team
Memasuki bagian penutup, tunjukkan orang-orang di balik startup kamu. Ceritakan latar belakang serta passion mereka dalam membangun startup tersebut. Tunjukkan mengapa investor harus mempercayaimu dan tim.
Appendix
Bagian ini sebenarnya tidak harus ditunjukkan saat pitching. Namun akan lebih baik jika kamu dapat mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan muncul dari investor. Siapkan juga data dari hasil riset bisnis kamu dalam appendix atau lampiran ini.
Perhatikan Penutup
Terakhir, tutup sesi pitching kamu dengan kalimat yang dapat meyakinkan audience untuk berkontribusi dengan startup kamu. Jika audience kamu saat itu adalah investor, tutup sesi pitching tersebut dengan ajakan untuk berdiskusi lebih lanjut atau permohonan untuk pendanaan.
Jangan lupa, dikarenakan pitching adalah hal penting yang terkait dengan kehidupan perusahaan ke depannya. Maka sudah selayaknya kamu memiliki persiapan yang matang sebelum memulainya. Kamu bisa mempelajari latar belakang calon investor. Serta membekali diri dengan product knowledge dengan baik. Selamat mencoba!