Sejak pandemi COVID-19 merebak dan mulai memengaruhi perekonomian Indonesia, tiba-tiba kita sering mendengar istilah inflasi. Inflasi memang dapat terjadi jika daya beli masyarakat mulai turun akibat adanya kesulitan ekonomi sehingga mempengaruhi pendapatan dan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dampak inflasi bisa dirasakan siapa saja baik oleh pelaku bisnis maupun masyarakat luas pada umumnya di saat pandemi ini.
Bagi kamu yang memiliki bisnis, adanya inflasi jelas akan berpengaruh cukup besar. Tingkat penjualan akan menurun. Sehingga akan berdampak cukup signifikan pada pendapatan usaha.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dijadikan peluang mengatasi inflasi.
Apa itu Inflasi?
Inflasi merupakan sebuah peristiwa yang menunjukkan proses meningkatnya harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam waktu panjang. Hal yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua kenaikan harga yang muncul di masyarakat berarti terjadi inflasi. Karakteristik utama dari inflasi adalah harga yang naik mencakup kebutuhan masyarakat luas, dan terjadi dalam waktu yang lama. Jadi kalau terjadi kenaikan harga hanya pada momen tertentu saja seperti hari raya yang kemudian akan normal lagi setelah beberapa saat, maka itu tidak termasuk inflasi.
Inflasi sendiri tidak selalu menjadi sesuatu yang negatif bagi perekonomian sebuah negara, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat persentase inflasi.
Terkadang adanya tingkat inflasi justru menunjukkan adanya pergerakan positif dalam perekonomian. Karena itulah, inflasi sebenarnya merupakan sesuatu yang dibutuhkan selama berada dalam tingkat yang sesuai dengan jangkauan kemampuan negara atau inflasi moderat.
Pengukuran tingkat inflasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Inflasi ringan berada dalam kisaran kurang dari 10% setahun, inflasi sedang dalam kisaran 10% sampai 30% setahun, dan inflasi berat dalam kisaran 30% sampai 100% setahun. Inflasi berat perlu diwaspadai dampaknya pada perekonomian, apalagi jika sampai terjadi hiperinflasi yang persentasenya melebihi 100%.
Tips Mengatasi Dampak Inflasi untuk Bisnis
Inflasi yang berkepanjangan membawa dampak yang buruk bagi bisnis dan perekonomian. Oleh sebab itu harus dicari cara agar dapat mengatasi inflasi supaya tidak terjadi terus menerus. Berikut ini beberapa cara mengatasi inflasi agar bisnis dan ekonomi di masyarakat lebih baik.
1. Melakukan Efisiensi Biaya Internal
Salah satu cara mengatasi inflasi yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan menekan biaya internal. Mengusahakan agar biaya internal dapat berjalan dengan efisien dapat mengurangi beban perusahaan. Beberapa biaya internal yang dapat diatur agar lebih efisien antara lain biaya listrik dan biaya administrasi.
2. Menekan Tiga Biaya Pokok
Ada tiga biaya pokok yang pasti dikeluarkan oleh perusahaan: Biaya Produksi, Biaya Operasional, dan Biaya Pemasaran. Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh satu, dua, atau bahkan ketiga biaya pokok tersebut. Oleh sebab itu, ketiga biaya pokok ini harus ditekan seminimal mungkin.
Biaya produksi yang meningkat dapat terjadi akibat kenaikan harga bahan baku atau distribusi yang terhambat. Biaya operasional dapat meningkat bila terjadi kerusakan pada line atau bagian operasional lainnya. Sementara biaya pemasaran ini biasanya digunakan untuk mengenalkan dan memasarkan produk ke masyarakat.
Kenaikan satu, dua, atau ketiga biaya pokok ini dapat memicu terjadinya kenaikan harga barang yang diproduksi. Oleh sebab itu, untuk mencegah agar tidak terjadi, ketiga biaya tersebut harus diatur secara efektif. Bila perlu kurangi beban-beban biaya yang tidak diperlukan yang terdapat pada tiga biaya pokok tersebut.
3. Melakukan Inovasi dan Variasi
Salah satu cara mengatasi dampak inflasi yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan melakukan inovasi dan variasi baru. Inovasi dan variasi baru ini membuat terjadinya peningkatan pilihan produk yang ada di masyarakat. Dengan banyaknya pilihan ini membuat masyarakat tidak lagi memburu satu produk yang sama.
Inovasi dan variasi juga bisa menjadi jawaban dalam mengatasi dampak inflasi akibat kenaikan harga bahan baku. Ketika harga bahan baku meningkat, harus dilakukan efisiensi biaya agar dengan menyesuaikan barang produksi. Agar tidak memakan biaya perusahaan yang terlalu besar, umumnya bahan baku akan dibatasi sehingga terjadi keterbatasan bahan baku di gudang.
Agar bahan baku di gudang tersebut bisa digunakan dengan efektif, tentu harus ada penyesuaian pada barang produksi. Penyesuaian ini bisa berupa inovasi, variasi, atau bahkan produk baru, sehingga kenaikan harga bahan baku tidak mempengaruhi harga jual produk.
4. Menaikkan Harga
Meski inflasi berkaitan dengan kenaikan harga, ternyata dengan adanya kenaikan harga ini justru dapat menjadi cara mengatasi inflasi bagi perusahaan. Langkah ini bisa digunakan bila kondisi lainnya sudah tidak mungkin digunakan lagi.
Kenaikan harga pada suatu barang akan menahan daya beli masyarakat dan peredaran uang yang ada di masyarakat. Daya beli masyarakat yang tertahan akibat kenaikan harga bisa membuat peredaran uang di masyarakat menurun. Sehingga dampak inflasi dapat ditekan agar tidak menjadi semakin meningkat. Cara ini juga bisa digunakan bagi perusahaan agar perusahaan dapat tetap bertahan.
Sebagai pengusaha, menyadari akibat dan tanda-tanda munculnya dampak inflasi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnisnya. Karena inflasi dapat berpengaruh buruk pada sebuah usaha, mulai dari pengaruh kecil hingga besar. Gejala perekonomian seperti ini tidak mungkin dihilangkan secara tuntas, oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam mengelola keuangan sebuah perusahaan.