Mengenal Kisah Inspiratif 5 Orang Terkaya di Indonesia
Menjadi orang terkaya rasanya pasti sangat menyenangkan ya? Memiliki banyak uang yang tidak habis untuk tujuh turunan. Bisa membeli semua mimpi yang kamu inginkan. Tapi tahukah kamu, menjadi orang kaya membutuhkan banyak usaha dan keberanian. Termasuk keberanian untuk gagal. Sama seperti kisah lima orang terkaya di Indonesia di bawah ini.
Robert Budi dan Michael Hartono
Budi dan Michael Hartono merupakan anak pendiri Djarum, Oei Wie Gwan. Keduanya melejit menjadi kakak-beradik terkaya di Indonesia setelah sukses mengakuisisi Bank BCA dari tangan keluarga Salim pada tahun 1997-1998.
Tidak hanya sektor finansial, sumber kekayaan keduanya juga berasal dari kepemilikan di sejumlah perusahaan elektronik seperti Polytron dan sejumlah kawasan real estate di Pusat Jakarta.
Nama Robert Budi Hartono dengan Djarum tidak bisa dipisahkan, karena Djarumlah yang menjadi batu loncatan Hartono dalam dunia bisnis. Namun, tidak banyak orang yang tahu sepak terjang Hartono hinga bisa sehebat saat ini.
Dulu Djarum hanya sebuah bisnis rokok kretek lokal yang pabriknya pernah mengalami kebakaran hebat hingga semua asetnya nyaris tidak bersisa.
Musibah itu terjadi pada tahun 1963. Di tahun yang sama, Oei Wie Gwan, ayah Hartono meninggal. Mengalami dua ujian hidup di saat yang bersamaan rupanya tidak membuat Hartono gentar.
Memikul beban tanggung jawab atas kelangsungan usaha sang ayah, Robert Budi Hartono dan kakaknya Michael Bambang Hartono justru menjadi penyelamat.
Dengan melakukan inovasi yang berani dan memikirkan pemasaran yang tepat, usaha yang dikelola Robert Budi Hartono berhasil maju. Bahkan melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri. Saat ini, kekayaan yang di miliki oleh Hartono bersaudara ini ditaksir sebesar 37,3 miliar US$.
Prajogo Pangestu
Memiliki Kekayaan US$ 7 miliar. Siapa sangka anak dari seorang pedagang karet sukses menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sumber kekayaan terbesar Prajogo Pangestu adalah bisnis tambang dan petrokimia lewat dua perusahaan yang dimilikinya yakni Barito Pacific dan Chandra Asri.
Ia hanya menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama karena keterbatasan Ekonomi keluarganya. Namun, dari kondisi perekonomian keluarganya tersebut, ia tidak menyerah dan terus berusaha. Ia bekerja sebagai Supir Angkot jurusan Singkawang-Pontianak. Tidak hanya itu, demi kelangsungan hidupnya, ia pun juga bekerja membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin. Hingga pada akhirnya bisa bergabung perusahaan Djajanti Group.
Pada tahun 1976, Prajogo Pangestu memutuskan untuk keluar dari Djajanti Group dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis financial, CV Pacific Lumber Coy. Beliau melakukan pinjaman dana pada Bank untuk membeli CV tersebut dan hebatnya, pinjaman itu dapat ia kembalikan hanya dalam kurun waktu satu tahun saja. Perusahaan ini pun berganti nama menjadi PT. Barito Pacific, dan mengalami kemajuan pesat hingga sekarang.
Susilo Wonowidjojo
Orang terkaya di Indonesia selanjutnya dengan kekayaan 6,6 miliar US$ adalah anak dari Surya group, pendiri perusahaan rokok Gudang Garam. Bersama saudara perempuannya Juni Setiawati, Susilo Wonowidjojo memimpin salah satu perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia. Di era kepemimpinannya, PT Gudang Garam tumbuh secara pesat.
Susilo Wonowidjojo yang kala itu menjabat sebagai Presiden Direktur, banyak melakukan inovasi dan terobosan penting. Salah satunya terjadi pada tahun 1979, di mana Susilo mengembangkan mesin khusus untuk memproduksi rokok kretek. Berlanjut pada 2002, ia berhasil membuat rokok kretek mild pertama yang mengandung nikotin dan tar berkadar lebih rendah. PT Gudang Garam pun melesat di panggung industri rokok nasional.
Dari susilo wonowidjojo kita bisa belajar, bahwa mengelola bisnis yang sudah diturunkan, juga membutuhkan sebuah usaha. Terbukti dengan inovasi dan kerja keras, serta strategi marketing yang tepat, perusahaan keluarga yang beliau pimpin justru melesat lebih cepat.
Sri Prakash Lohia
Dengan Kekayaan sebesar US$ 5,6 miliar, sama seperti Prajogo Pangestu, Sri Prakash Lohia juga meraih kesuksesan sebagai orang terkaya di Indonesia lewat bisnis petrokimia miliknya, Indorama.
Sebelum jadi orang kaya dan meraih sukses lewat bisnis petrokima, usaha yang dijalankan Sri Prakash Lohia bersama ayahnya di Indonesia adalah produsen benang pintal. Pada awal membuka usaha tersebut, Sri Prakash Lohia dan ayahnya sempat mengalami masalah. Bisa dibilang, masa awal pendirian usaha itu adalah masa yang sulit.
Namun mereka tetap yakin karena pada saat itu belum ada pemain besar yang bergerak di bidang tersebut. Mereka juga menyediakan bahan baku tekstil hingga fasilitas manufaktur kelas dunia di Indonesia.
Anthoni Salim
Anthoni SalimĀ adalah anak dari pemilik Salim Group. Beliau adalah anak dari pasangan Soedono Salim dan Lie Las Nio. Salim Group pernah mencapai kejayaannya pada masa sebelum krisis moneter. Namun sayangnya setelah terjadi krisis moneter di tahun 1998, grup Salim memiliki utang pada Negara sebesar 52 triliun rupiah.
Dengan keadaan seperti itu, Anthoni Salim dengan sangat terpaksa harus menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya. Ia menjual PT. BCA, Indomobil Sukses Internasional, dan Indocement Tunggal Perkasa untuk membayar utang demi menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang lain.
Keputusannya untuk terus mempertahankan PT. Indoofood Sukses Makmur dan Bogasari Flour Mills ternyata tidak sia-sia. Kedua perusahaan ini sekarang menjadi sukses dan maju. Bukan hanya nasional, akan tetapi juga internasional.
Saat ini dengan kekayaan sebesarĀ 5,5 miliar US$, Anthoni Salim berhak menduduki peringkat ke-5 dari daftar orang terkaya di Indonesia.
Setelah membaca kisah inspiratif dari lima orang terkaya di Indonesia tadi, semoga mampu memotivasi kamu untuk tak pantang menyerah dalam berkarya. Butuh kerja keras disertai dengan inovasi untuk dapat mengantarkan seseorang meraih kesuksesan. Semangat!