Untuk para milenial pencari kerja atau job seeker, membuat CV yang menarik adalah sebuah tantangan. Namun meskipun begitu, kenyataannya, masih banyak orang yang belum memahami bagaimana cara membuat CV yang menarik.
Agar tidak salah langkah, di bawah ini akan kami bahas beberapa tips membuatnya, seperti yang dibahas oleh Debra Wheatman dan Amanda dari Careers Done Write.
8 Tips Penting Membuat CV yang Menarik
1. Desain yang Simpel
Desain CV yang bagus adalah yang eye catching tapi tetap terlihat simpel. “Jika isi adalah raja, maka desain adalah ratunya,” ujar Debra Wheatman. Kamu bisa menggunakan beberapa varian huruf bold, italic, maupun capslock sesuai kebutuhan, misalnya untuk menekankan beberapa kata kunci di dalam CV-mu.
Jangan menggunakan Times New Roman karena huruf ini terlalu biasa dan sangat basic. Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan huruf lain yang masih tetap berkesan santai dan mudah dibaca.
2. Tambahkan Halaman LinkedIn
Zaman sekarang, mayoritas para profesional menggunakan LinkedIn, jadi kamu tidak cukup sekadar punya profile di LinkedIn tapi juga harus membuat halaman LinkedIn milikmu bisa memperkuat CV yang kamu kirim.”
Karena itu, penting bagi kamu untuk membuat halaman LinkedIn yang menarik agar kamu semakin terlihat profesional dan serius dalam berkarier.
3. Perhatikan Jabatan yang Kamu Tuju
Perhatikan keyword dari jabatan yang tersedia di situs-situs lowongan kerja. Jika sebuah perusahaan mencari “Marketing Communications Director” dan kamu memenuhi kriteria yang dicari, kamu boleh saja menulis jabatan kamu seperti “Senior Manager of Marketing and Communications.” Tapi, jika kamu melamar untuk jabatan yang belum pernah kamu pegang sebelumnya, coba tulis jabatan yang lebih umum, seperti “Marketing Professional.”
Amanda menyarankan, “Saat mencari kerja, coba pikirkan ‘Apa yang ingin saya lakukan di pekerjaan berikutnya?’ Jika ingin kompetitif di dunia kerja saat ini, kita harus pandai mempromosikan diri kita sendiri.”
4. Deskripsi Diri Secara Singkat dan Padat
Kalimat panjang lebar tentang diri kamu adalah hal yang sudah ketinggalan zaman. Kamu hanya perlu membuat paragraf statement yang singkat dan padat tentang kenapa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang sedang kamu incar tersebut.
5. Tambahkan Soft Skill
Saat membuat daftar skill yang kamu punya, dahulukan hard skill dengan tingkat kemahiran yang paling kamu kuasai.
Selain hard skill, beberapa soft skill yang sedang populerseperti kemampuan memimpin, negosiasi, dan komunikasi pun boleh kamu tambahkan, tapi harus tetap selektif.
Tidak perlu menyertakan statement bahwa kamu selalu tepat waktu dan rajin karena hal tersebut sudah sewajarnya dan tidak bisa disamakan dengan soft skill seperti kemampuan public speaking dan event planning.
6. Isi Riwayat Kerja dengan Pembuktian
Dibanding menjabarkan tanggung jawab di setiap posisi yang pernah kamu tempati, perusahaan lebih peduli pada prestasi yang pernah kamu raih dan bagaimana kamu bisa melakukannya lagi di perusahaan mereka.
Coba tetap spesifik dan kalau bisa, sediakan statistik yang relevan seperti total pendapatan yang pernah kamu buat, perkembangan klien yang kamu pegang, dan hal-hal kuantitatif lainnya yang menunjukkan kemampuanmu.
Tidak punya contoh yang berbasis angka? Lihat bagian skill yang kamu tulis dan pikirkan bagaimana kamu bisa membuktikan skill tersebut. Pintar bahasa asing? Sertakan bukti kemampuan bahasa tersebut.
7. Usahakan Lebih Efektif dan Relevan
Semakin CV kamu terlihat ramai, semakin malas orang membacanya. Masukkan saja pengalaman kerja yang sesuai dengan tuntutan perusahaan yang kamu lamar. Dibanding menuliskan setiap pekerjaan atau internship yang pernah kamu lakukan ke dalam selembar kertas. Jangan berlebihan, karena mungkin HRD tersebut sudah terlalu lelah membaca semua surat lamaran yang masuk.
8. Kalahkan Robot Pencari dan Gunakan Keyword
Sekarang ini banyak perusahaan besar yang tidak punya waktu untuk mengecek satu per satu setiap lamaran yang masuk. Jadi mereka memakai software pencari untuk melakukan hal itu.
Intinya seperti ini, ketika kita mengunggah CV dan resume ke sebuah situs pencari kerja, sistem ATS (Applicant Tracking System) akan memindai keyword yang berkaitan dengan profesi yang kamu lamar. Fungsi utama sistem ini adalah mengeliminasi mayoritas resume yang diterima dan memudahkan HRD untuk lebih spesifik pada target.
“Umumnya, lebih dari 75% kandidat akan gugur bahkan sebelum seorang manusia melihat resume mereka,” ungkap Amanda. “Jadi kita harus punya strategi untuk membuat resume yang bisa lolos dari hal itu.”
Salah satu cara mengakalinya adalah memasukkan beberapa kata kunci, skill, atau kriteria yang dicari dari setiap lamaran kerja yang kamu incar. Jika tidak yakin kata apa yang harus dimasukkan, perhatikan kata yang paling sering muncul dalam iklan lowongan kerja tersebut, terutama dari bagian kualifikasi yang dicari. Kamu harus yakin isi CV sudah sesuai dengan apa yang mereka cari, itu adalah cara paling jitu agar CV kamu bisa benar-benar dibaca oleh mereka.
Menulis CV yang menarik terkadang memang terasa tidak mudah, namun setelah membaca beberapa tips di atas semoga bisa membantu kamu membuat CV dan resume yang lebih menarik. Salam sukses!