Aligner Gigi: Fungsi, Cara Kerja, dan Perbedaannya dengan Behel
Setiap orang memiliki struktur gigi yang berbeda-beda. Gigi yang tidak rapi dapat memengaruhi kesehatan pada area gigi dan mulut. Hal ini juga mengakibatkan seseorang kurang percaya diri. Untuk memperbaiki struktur gigi, orang akan melakukan berbagai perawatan, termasuk menggunakan aligner gigi.
Salah satu perawatan untuk merapikan struktur gigi menjadi lebih baik adalah dengan aligner. Hal ini dipercaya lebih mudah digunakan dibanding dengan behel gigi. Apa yang membedakan aligner dan behel, meskipun keduanya sama-sama bisa merapikan gigi? Yuk, simak perbedaan keduanya melalui ulasan di bawah ini.
Fungsi dan Cara Kerja Aligner Gigi
Aligner adalah alat alternatif dari behel. Awalnya, perawatan gigi menggunakan aligner banyak digunakan untuk pergerakan gigi minor maupun setelah selesai memakai behel dan sebagai alat pencegah terjadinya relaps. Namun, tidak semua perawatan gigi bisa menggunakan alat ini, lho! Hanya untuk kasus ringan seperti gigi berjejal ringan serta tidak rata, gigi diastema, dan intrusi gigi berjumlah sedikit.
Sedangkan untuk kasus berat, penggunaan aligner tidak direkomendasikan. Kasus berat ini seperti gigi berjejal lebih dari 5 mm, rotasi gigi parah dengan lebih dari 20 derajat, adanya gigitan terbuka, gigi dengan mahkota klinis pendek, ekstrusi gigi, dan kehilangan gigi dalam jumlah banyak. Bahan dasar aligner adalah plastik transparan berstandar medis serta BPA-free), karena itu mudah dipakai dan dilepas serta membersihkannya cukup menggunakan air.
Pada penggunaannya, alat ini hanya dilepas ketika makan serta menyikat gigi. Dengan menggunakan aligner, sedikit demi sedikit gigi akan bergerak dan nantinya sampai pada tahap hasil yang diinginkan.
Apa Beda Aligner dengan Behel?
Hal yang membedakan dari aligner dan behel adalah seperti berikut:
- Bahan. Aligner terbuat dari bahan akrilik yang BPA-free yang disesuaikan dengan bentuk atau struktur gigi. Sementara behel menggunakan beberapa komponen seperti kawat gigi, karet, bracket, dan tutup kepala (headgear).
- Estetika. Secara penampilan, aligner membuat penggunanya merasa nyaman karena bentuknya yang transparan. Sedangkan behel membuat penggunanya merasa tidak nyaman karena memakai kawat gigi yang rentan akan sariawan pada dinding mulut.
- Indikasi. Pemakaian aligner biasanya untuk kasus ringan, seperti gigi yang tidak rata. Sedangkan behel digunakan untuk kasus yang cukup berat.
- Kebersihan. Pada penggunaan aligner, kamu cukup menyikat dan membilas baki aligner dengan air hangat atau suam-suam kuku untuk membersihkannya. Sedangkan untuk behel, kamu harus ekstra rajin menyikatbracket logam dan kawat lengkungnya secara teratur saat menyikat gigi.
- Efektivitas. Aligner lebih efektif karena minim terjadi iritasi di mulut. Sedangkan behel akan mengakibatkan iritasi dalam mulut.
- Penggunaan. Cara menggunakan aligner hanya dengan menempatkan baki aligner ke gigi. Sedangkan untuk menggunakan behel harus dengan bantuan dokter gigi, mulai dari pemasangan bracket, hingga tutup kepala.
- Perawatan. Aligner minim perawatan, bahkan bisa dibersihkan sendiri di rumah. Sementara behel harus digunakan dalam pengawasan dokter gigi dalam jangka waktu tertentu hingga gigi menjadi rapi.
Itulah ulasan mengenai aligner, dan perbedaanya dengan behel gigi. Pastikan kamu ketahui terlebih dahulu keadaan gigi kamu sebelum memutuskan menggunakan salah satu di antara kedua produk tersebut, ya! Karena dengan memahami kondisi gigi sendiri, produk yang digunakan akan dapat bekerja dengan maksimal.