Kenali 7 Jenis Barang Konsumsi yang Ada di Pasaran

Barang konsumsi, adalah produk yang diciptakan sebuah bisnis atau perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen di tingkat akhir. Produk yang masuk dalam kategori ini akan digunakan oleh konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhannya, bukan untuk digunakan dalam kegiatan produksi lanjutan.

Sebenarnya jenis barang ini mudah sekali ditemui di pasar, dan pemain atau produsennya juga terbilang cukup padat di setiap ekosistem pasar. Namun demikian, barang konsumsi kemudian memiliki kategorisasi yang jelas, untuk memudahkan pengusaha dan pemasar dalam proses produksi dan memperjelas sasaran pasarnya.

Jika mengacu pada dua penggolongan besar, maka ada jenis barang konsumsi secara umum, dan ada kelompok barang konsumsi dalam konteks pemasaran. Selengkapnya untuk penjelasan kedua kategori tersebut, kamu dapat melihatnya di bawah ini.

Baca Juga: Pemahaman Proses Bisnis 101, Hal Mendasar untuk Pebisnis

3 Jenis Barang Konsumsi secara Umum

barang konsumsi

Karena merupakan produk akhir yang akan bermuara pada penggunaannya di tingkat konsumen, maka secara umum barang ini akan dikelompokkan jadi tiga kelompok berbeda. Pertama adalah barang tidak berwujud atau produk jasa, kemudian barang tidak tahan lama, dan terakhir adalah barang tahan lama.

1. Pertama, Produk Berupa Jasa

Jasa adalah produk barang yang tidak berwujud, namun dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen tingkat akhir. Jasa termasuk dalam salah satu consumer goods atau barang konsumsi. Jadi selama bentuk jasa yang diberikan adalah jasa yang dinikmati konsumen tingkat akhir, maka jasa tersebut masuk ke consumer goods.

Dalam konteks ini ada pula jenis jasa yang tidak dinikmati oleh konsumen akhir. Misalnya seperti jasa distribusi produk, jasa pergudangan, dan jasa konsultan keuangan. Hal ini karena nilai jasa yang diberikan masih digunakan dalam proses produksi lanjutan.

Baca juga:  Mengenal Nadiem Makarim, Pendiri Startup Sukses dan Menteri Termuda

Jenis jasa yang masuk dalam kategori ini adalah jasa potong rambut di salon, kemudian perawatan kesehatan, hingga servis perangkat elektronik.

2. Kedua, Barang Tidak Tahan Lama

Jenis kedua adalah barang tidak tahan lama. Seperti namanya, barang jenis ini memiliki daya tahan dan usia yang cukup pendek. Barang yang masuk pada kategori ini memiliki daya tahan di bawah tiga tahun, atau bahkan di bawah dua tahun.

Produk ini merupakan produk yang memiliki perputaran dan konsumsi tinggi di tingkat konsumen akhir. Misalnya saja produk keperluan rumah tangga, sabun, pembersih lantai, pasta gigi, deterjen, hingga makanan dan minuman kemasan.

Idealnya produk-produk tersebut memiliki daya tahan relatif singkat karena ditujukan untuk penggunaan segera, dan masuk dalam kebutuhan setiap hari.

3. Ketiga, Barang Tahan Lama

Seperti namanya barang tahan lama memiliki usia pakai ideal yang lebih dari tiga tahun, atau lebih dari barang tidak tahan lama. Barang konsumsi ini dapat digunakan terus menerus selama konsumen hidup, dan hanya berkurang dari sisi nilainya saja seiring berjalannya waktu.

Barang konsumsi jenis ini dibeli sesekali dalam kehidupan konsumen tingkat akhir, dan membutuhkan pertimbangan yang cenderung lebih banyak daripada barang tidak tahan lama.

Contoh dari barang ini antara lain adalah televisi, smartphone, laptop, perangkat komputer, kulkas, AC, furnitur, dan sejenisnya.

Selanjutnya, 4 Jenis Barang Konsumsi dalam Konteks Pemasaran

barang konsumsi

Dalam konteks pemasaran, penggolongan jenis consumer goods akan dibedakan menjadi empat jenis berbeda. Pertama adalah produk kenyamanan atau convenience goods,  kemudian produk belanja atau shopping goods, produk khusus atau special goods, dan produk yang tidak dicari atau unsought goods.

Penjelasannya dalam empat poin di  bawah ini

Baca juga:  Customer Segment 101: Pengelompokan Pelanggan untuk Langkah Pemasaran yang Lebih Strategis

1. Convenience Goods

Mengacu pada produk yang sering dibeli oleh konsumen tingkat akhir dan tanpa melalui pertimbangan yang panjang. Produk dalam kategori ini adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relatif rendah, sehingga ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen.

Karakter utama produk jenis ini adalah sering dibeli, memiliki harga relatif rendah, hampir selalu tersedia di toko, dan tidak memiliki daya tahan yang lama. Contohnya antara lain makanan, sabun,  pasta gigi, kertas tisu, bahan bakar minyak, gas, dan sejenisnya.

2. Shopping Goods

Jenis kedua adalah produk belanja. Jenis ini memiliki intensitas pembelian yang lebih jarang dari konsumen tingkat akhir, dan perlu adanya pertimbangan dan perbandingan dengan produk sejenis dalam berbagai variabel.

Karakter utamanya adalah pembelian yang cukup jarang, tidak selalu tersedia di pasar, memiliki harga yang lebih tinggi, daya tahan lama, dan dibandingkan dengan produk lain saat akan dibeli. Contoh dari barang konsumsi ini adalah tiket pesawat, furnitur, alat elektronik besar, hingga ke pakaian dengan merek tertentu.

3.  Special Goods

Masuk di jenis barang konsumsi ketiga adalah produk khusus. Disebut khusus karena terdapat variabel unik yang tersemat dalam jenis produk ini, dan memiliki nilai tertentu.

Karakter utamanya adalah unik, jarang dibeli, langka, harganya tinggi, dan memiliki daya tahan yang lama. Beberapa contohnya adalah mobil sport, pakaian dan apparel dengan brand tertentu, jam tangan mewah, hingga lukisan terkenal atau barang koleksi lainnya.

4. Unsought Goods

Terakhir adalah produk yang tidak dicari. Dalam konteks pemasaran, jenis produk ini memiliki karakter yang bukan merupakan top-of-mind, kemudian jarang dibeli, dan memiliki aktivitas pemasaran yang kurang gencar sehingga kurang informasi.

Beberapa contoh dari barang kategori ini adalah produk asuransi, kotak P3K atau obat-obatan tertentu, dan produk lain yang tidak dibutuhkan dalam kehidupan setiap hari.

Baca Juga: Menyasar End User dalam Aktivitas Pemasaran, Ini 4 Langkahnya! 

Cukup jelas bukan penjelasan mengenai dua kategori besar barang konsumsi yang ada di pasar di atas?