A worried stressed mother trying to take care of her sick baby throwing up.

Bayi Muntah Menyembur, Jangan Panik! Atasi dengan Cara 7 Ini

Setelah mengalami proses persalinan, kamu tentunya akan mengalami proses menyusui bayi, baik melalui ASI ataupun susu formula. Salah satu kondisi yang akan dialami saat proses menyusui ini adalah bayi muntah menyembur. Tentunya hal ini membuat banyak ibu khawatir. Kondisi ini seringkali disebut dengan gumoh, padahal gumoh dan muntah menyembur itu berbeda.

Ketika gumoh, bayi akan mengeluarkan susu dalam jumlah sedikit dan terjadi beberapa waktu setelah menyusui. Namun pada kondisi muntah menyembur, bayi akan mengeluarkan isi lambungnya dengan kuat. Dua kondisi yang berbeda ini memiliki penyebab yang sama, yaitu sistem pencernaan bayi yang masih belum sempurna. Nah, untuk mengetahui penyebab, cara mengatasi, dan pencegahan dari bayi muntah menyembur, simak penjelasan di bawah ini, ya.

Sumber: iStockPhoto

Perbedaan Gumoh dan Bayi Muntah Menyembur

Sistem pencernaan bayi yang masih belum sempurna akan mengakibatkan bayi gampang mengeluarkan isi perutnya. Ada dua kondisi dari hal ini, yaitu gumoh (reflux) dan muntah menyembur (muntah proyektil). Pada kondisi gumoh, bayi akan mengeluarkan kembali sedikit ASI atau susu yang telah ia minum sebelumnya yang terlihat seperti menetes atau mengalir dari mulutnya.

Berbeda halnya dengan muntah menyembur yang dicirikan oleh kondisi berikut:

  • Cairan ASI/susu keluar menyembur dengan kuat, bukan menetes atau mengalir dari mulut
  • Tidak ada tanda-tanda rewel sebelum muntah
  • Terjadi usai menyusu atau beberapa jam kemudian
  • Terjadi terus-menerus dan bayi menolak asupan cairan
  • Buang air dan buang air yang sangat jarang

Penyebab Bayi Muntah Menyembur

Sumber: iStockPhoto

Sebelum membawa bayi ke pusat kesehatan terdekat, penting halnya untuk mengetahui penyebab dari bayi yang muntah menyembur. Beberapa hal yang mengakibatkan kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

Baca juga:  Ada 4 Penyebab Intoleransi Laktosa, Atasi dengan Tepat!

1. Stenosis pilorus

Ini adalah sebuah kondisi ketika pilorus atau saluran antara lambung dan usus kecil bayi menyempit. Hal ini mengakibatkan bayi akan sulit mencerna nutrien dan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Yang berbahayanya lagi, kondisi stenosis pilorus akan menutup jalur makanan dari perut ke usus kecil. Biasanya, masalah ini dapat diatasi dengan cara operasi kecil yang minim risiko agar membantu bayi bisa menerima asupan nutrisi dengan baik.

2. GERD (Gastroesophaeal Reflux Disease)

Gastroesophaeal Reflux Disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang umum dialami oleh bayi. Gejala dari kondisi ini adalah kenaikan asam lambung berulang dalam jangka panjang. GERD bisa menyebabkan ASI yang masuk justru kembali naik ke esofagus atau kerongkongan bersama dengan cairan asam lambungnya. Jika bayimu mengalami muntah dengan cairan berwarna kuning atau hijau, sulit bernapas, hingga menolak menyusu atau makan, dapat dipastikan itu adalah gejala dari GERD.

3. Alergi

Selain kulit memerah, gatal, atau munculnya ruam, respons alergi pada bayi juga terjadi dalam bentuk muntah proyektil. Hal tersebut terjadi ketika tubuh bayi merespon saat diberi makanan tertentu. Kamu dapat mengkonsultasikan pada dokter atas kemungkinan ini. Bagi bayi dengan ASI eksklusif, periksa terlebih dahulu apa yang kamu konsumsi sebelum menyusuinya kembali, untuk membantu mendeteksi alergi.

4. Trauma Kepala

Jika sebelumnya bayi mengalami benturan pada kepala, respon yang kadang terjadi adalah trauma pada kepala. Hal tersebut menyebabkan peningkatan tekanan dalam kepala. Jika terjadi kondisi ini, biasanya dapat terjadi muntah yang menyembur cukup kuat.

5. Asupan Susu Berlebih

Kondisi lain yang bisa menyebabkan muntah proyektil adalah oversupply ASI atau pemberian susu berlebihan. Bayi harus menelan susu dengan cepat sehingga perut mengalami kelebihan udara dan berpotensi muntah menyembur. Bagi bayi yang minum susu formula, masuknya udara ke perut bisa terjadi saat mereka meminum susu dari botol dot dengan ukuran terlalu besar untuk usianya.

Baca juga:  Apa Arti BPD dalam USG? Ibu Hamil Perlu Tahu Ini!

6. Infeksi Kuman

Infeksi pada perut (gastroenteritis) yang disebabkan oleh virus atau bakteri biasanya menimbulkan gejala berupa muntah pada bayi. Selain muntah, kondisi ini juga menyebabkan diare dan demam ringan. Gastroenteritis pada bayi biasanya menular lewat makanan, peralatan makan, atau ketika bayi menyentuh barang yang tercemar virus atau bakteri dan memasukkannya ke dalam mulut.

Muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya akan berangsur-angsur berkurang dan membaik dalam beberapa hari walau tidak diobati. Jika gastroenteritis menjadi penyebab bayi muntah, pastikan bayi tidak sampai dehidrasi. Berikan banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Cara Mengatasi Muntah Menyembur pada Bayi

Sumber: iStockPhoto

Jika bayi mengalami muntah menyembur, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menangani hal tersebut.

  1. Hindari konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
  2. Segera berkonsultasi dengan dokter jika muntah pada bayi diikuti dengan gejala seperti dehidrasi, muntah terus menerus selama dua hari, perutnya terasa keras, dan bayi kerap rewel.
  3. Kurangi sedikit porsi susu bayi, tapi berikan dengan frekuensi lebih sering.
  4. Jika bayi menyusu lewat botol, pastikan lubang dotnya tidak terlalu besar sehingga susu mengalir dengan kecepatan dan jumlah yang pas untuk bayi.

Pencegahan

Untuk mencegah agar bayi tidak muntah menyembur kembali, kamu dapat melakukan hal-hal ini, lho.

  1. Susui bayi dengan posisi bayi sedikit tegak.
  2. Jangan lupa untuk membuat agar bayi bersendawa setelah diberi susu. Caranya dengan menggendongnya tegak bersandar pada dada Moms sambil mennepuk-nepuk lembut punggungnya.
  3. Sandarkan bayi pada posisi duduk atau sedikit tegak selama sekitar 30 menit setelah diberi susu. Hindari menimang-nimang atau meletakkan bayi pada bouncy chair setelah makan.

Jangan sepelekan ketika bayi muntah dengan kuat dan mengeluarkan cairan selain susu, ya. Seperti cairan berwarna hijau, kuning, berdarah, atau mengandung material berbentuk seperti bubuk kopi. Jika hal ini membuat bayi terlihat semakin tidak nyaman seperti lemas, kurang cairan, enggan menyusu, dan menangis kesakitan, segera ambil tindakan dengan membawanya ke dokter. Semoga penjelasan di atas dapat membantumu dalam mengetahui penanganan bayi muntah menyembur.

Mia Atika

Add comment

Share