10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Hati-Hati!

Benjolan di belakang telinga bayi tentunya membuat kamu sebagai orang tua cukup khawatir, ya. Terkadang benjolan ini membbuat bayi terlihat tidak nyaman. Hal ini juga bisa menjadi gejala dari suatu penyakit. Oleh karena itu, kamu perlu waspada jika melihat adanya benjolan yang muncul di belakang daun telinga anak.

Umumnya, benjolan ini tidak terlalu membahayakan dan bisa ditangani dengan perawatan tertentu. Tetapi, kamu juga perlu mengetahui 10 penyebab, 5 cara mengobati benjolan di belakang telinga, dan juga waktu yang tepat untuk memeriksakan bayi ke dokter. Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Sumber: iStockPhoto

9 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Agar bisa mengantisipasi adanya benjolan di belakang telinga bayi, kamu sebaiknya perlu mengetahui penyebab munculnya benjolan ini.

1. Infeksi Virus dan Bakteri

Apabila terjadi infeksi di bagian tertentu, maka tubuh akan mengirimkan sel darah putih ke area yang sedang terkena infeksi. Sel darah putih kemudian menyerang penyebab infeksi tersebut (virus atau bakteri) agar infeksi bisa disembuhkan. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa mengakibatkan penumpukan cairan sehingga terjadi pembengkakan. Apabila infeksi terjadi di belakang telinga bayi Anda, maka benjolan di belakang telinganya bisa muncul.

2. Jerawat

Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat karena produksi sebum atau minyak yang berlebihan. Sebum dibuat oleh kelenjar sebasea, yang terletak di dasar folikel rambut, dan dapat bergabung dengan sel kulit mati untuk membentuk jerawat. Jerawat seringkali bisa menyakitkan dan bisa menjadi bengkak sehingga tampak menjadi benjolan di belakang telinga bayi. Benjolan di belakang telinga bayi juga bisa disebabkan oleh jerawat vulgaris. Ini merupakan jenis jerawat yang terjadi ketika folikel rambut di kulit tersumbat. 

3. Kista Sebasea

Sumber: iStockPhoto

Penyebab benjolan di belakang telinga bayi yang selanjutnya adalah kista sebasea. Kista sebasea adalah benjolan non-kanker yang muncul di bawah kulit. Mereka paling sering berkembang di kepala, leher, dan batang tubuh. Jenis kista ini berkembang di sekitar kelenjar sebaceous, yang bertanggung jawab untuk memproduksi minyak yang melumasi kulit dan rambut bayi. Kebanyakan kista sebaceous menyebabkan sedikit atau tidak ada rasa sakit.

Baca juga:  Penting untuk Anak, Ini 8 Aktivitas untuk Melatih Lokomotornya!

4. Mastoiditis

Mastoid merupakan bagian tulang yang berada di belakang telinga. Saat tulang tengkorak terinfeksi bakteri, pembengkakan dan benjolan keras seperti tulang di belakang telinga dapat terjadi. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran telinga tengah yang tidak diobati. Gejala-gejala mastoidititis meliputi:

  • Rasa nyeri hebat yang berdenyut baik di dalam atau di sekitar telinga
  • Keluar cairan atau nanah dari dalam telinga
  • Mengalami demam atau menggigil
  • Terjadi bengkak di belakang telinga
  • Kemerahan
  • Tercium bau busuk dari telinga
  • Telinga tampak mencuat atau terdorong ke depan
  • Masalah pendengaran atau telinga berdenging.

Jika kondisi ini terjadi pada bayi yang belum mampu berkomunikasi, Anda dapat memerhatikan gejala-gejala, seperti bayi menjadi sangat rewel, sering menangis dan menjerit, memukul sisi kepala, atau menarik telinganya.

5. Lipoma

Lipoma adalah benjolan yang kerap ditemukan di belakang telinga bayi dan di tubuh bagian manapun. Kondisi ini tidak selalu dapat dideteksi dari permukaan kulit, namun jika semakin membesar Anda akan bisa merasakannya. Meski bukan kondisi berbahaya, namun jangan abaikan kondisi pembengkakan ini karena bisa jadi gejala tumor jinak.

6. Otitis Media

Otitis media atau infeksi telinga yang disebabkan olek bakteri atau virus dapat menyebabkan pembengkakan akibat penumpukan cairan. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang terlihat di belakang telinga. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik yang digunakan untuk meredakan gejala infeksi.

7. Abses

Sumber: iStockPhoto

Abses berisiko muncul ketika jaringan atau sel di area tubuh ada yang terinfeksi. Tubuh anak akan merespons infeksi dengan mencoba membunuh bakteri atau virus tersebut. Untuk melawan bakteri, tubuh mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi. Sel darah putih ini pun mulai berkumpul di lokasi yang bermasalah, sehingga nanah mulai terbentuk. Abses terlihat seperti benjolan di belakang telinga bayi yang teraba hangat dan umumnya nyeri saat tersentuh. 

8. Limfadenopati

Adanya benjolan di belakang telinga anak juga bisa disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di belakang telinga, nama lainnya adalah kelenjar getah bening aurikuler posterior. Kondisi ini juga dikenal sebagai limfadenopati.

Baca juga:  Air Ketuban Merembes, Ini 15 Penyebabnya! Bumil Wajib Tahu

Limfadenopati dapat terjadi saat kelenjar getah bening melakukan kontak dengan benda asing. Hal ini bisa disebabkan adanya infeksi di area sekitar kelenjar getah bening aurikuler posterior.Biasanya, infeksi telinga atau infeksi kulit menjadi penyebab umum terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini bisa sembuh sendiri tanpa diperlukan perawatan atau pengobatan khusus.

9. Tumor

Penyebab benjolan di belakang telinga bayi yang terakhir adalah tumor. Tumor adalah benjolan lunak yang dapat digerakkan yang berkembang dari jaringan kelenjar ludah ke bagian belakang telinga. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, ada satu bentuk yang disebut kolesteatoma yang merusak jaringan di sekitarnya dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, drainase di telinga, dan pusing.

10. Kanker

Benjolan pada belakang telinga bayi bisa juga disebabkan oleh kerusakan jaringan oleh sel kanker. Salah satu kanker berbahaya yang ditandai dengan muncunya benjolan pada belakang telinga atau leher adalah kanker nasofaring. Kamu patut waspada apabila benjolan pada belakang telinga bayi disertai dengan gejala nyeri telinga, mimisan, gangguan pendengaran, sariawan pada mulut yang tak kunjung sembuh, nyeri leer dan rahang, serta suara anak menjadi serak.

5 Cara Mengobati Benjolan di Belakang Telinga

Sumber: iStockPhoto

Setelah mengetahui penyebab-penyebab adanya benjolan di belakang telinga, kamu perlu mengetahui bagaimana cara mengobatinya agar bayi bisa merasa nyaman kembali, yaitu sebagai berikut:

1. Penanganan Awal di Rumah, seperti:

  • Jangan menekan atau memencet benjolan
  • Memberikan lotion atau krim anti gatal untuk mengatasi gatal-gatal pada kulit
  • Menjaga kebersihan telinga
  • Menjaga pola hidup sehat, seperti memberikan ASI atau MPASI dengan makanan bergizi

2. Pemberian Obat Antibiotik, yang bertujuan untuk mengurangi infeksi dari bakteri atau virus.

3. Mandi Air Hangat, agar benjolan yang muncul dapat mengecil dan hilang dengan sendirinya.

4. Pembedahan, jika benjolan tidak sembuh setelah dilakukan perawatan rumah atau dengan obat.

5. Kemoterapi Atau Radiasi, yang biasa dilakukan untuk penderita kanker.

Kapan Harus ke Dokter?

Sumber: iStockPhoto

Ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis jika benjolan pada belakang telinga bayi diiringi dengan gejala seperti berikut:

  1. Sering menarik atau menggosok telinga
  2. Tidak bereaksi terhadap suara
  3. Mudah tersinggung atau gelisah
  4. Nafsu makan yang berkurang
  5. Kehilangan keseimbangan
  6. Demam

Nah, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menangani munculnya benjolan pada telinga bayi. Sebagian besar infeksi telinga akan sembuh dalam waktu 3 hari. Jika bayi mengalami gejala di atas, kamu dapat segera membawanya ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.