Mengenal Sosok Jack Ma, Pekerja Tangguh, From Zero to Hero
From zero to hero, mungkin hanya ungkapan itu yang tepat disematkan untuk Jack Ma karena hanya butuh waktu semalam, ia ditasbihkan menjadi orang terkaya nomor satu di Cina atau negeri tirai bambu.
Jack Ma lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok, 10 September 1964. Merupakan seorang pebisnis berkebangsaan Tionghoa. Jack Ma merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga Cina Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.
Seorang Jack Ma dulu hanya seorang guru bahasa nggris di negeri tirai bambu. Tapi kemudian berubah menjadi seorang milyarder nomor satu di negara tersebut dan masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia urutan 26 berkat usahanya yaitu Alibaba.com yang sukses dalam penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) pertama yang kemudian membawanya menjadi orang kaya baru.
Sebelum mendirikan bisnisnya yaitu Alibaba.com, founder atau CEO dari alibaba.com ini dahulunya hanya seorang guru bahasa inggris. Di mana sebelum menjadi guru, ia sudah puluhan kali mendaftar pekerjaan namun selalu ditolak, ia mendaftar menjadi karyawan di KFC, namun dari 24 orang yang mandaftar hanya 23 yang diterima, dimana hanya ia satu-satunya yang tidak diterima.
Bahkan Jack Ma telah melamar ke 30 perusahaan namun semua perusahaan tersebut menolak lamarannya hal itulah yang membuat ia berubah haluan menjadi guru bahasa Inggris dikarenakan ia fasih dalam berbahasa Inggris selain bahasa mandarin.
Kehidupan Jack Ma
Jack Ma tumbuh di lingkungan penduduk yang sederhana di Hangzhou pada 1980-an. Jack Ma dilahirkan dari keluarga ekonomi lemah. Orang tuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional, ayahnya hanya mendapatkan tunjangan pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000,- untuk menghidupi keluarganya. Saat umur 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris, selama delapan tahun masa kecilnya dihabiskan sebagai pemandu wisata di sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Saat itu, Cina baru membuka diri terhadap bangsa barat. Semasa hidupnya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah.
Ma ditolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian matematikanya yang tak begitu baik. Tapi Ma bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris.
Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangnya mengenai hidup. Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk Cina lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata ‘beer’ dan ‘Cina’. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa Cina dengan seorang teman. Hanya dalam beberapa jam saja, dia menerima banyak surat elektronik (email) yang cukup membantunya membangun situs tersebut.
Mendirikan Alibaba.com
Kejadian itulah yang kemudian menjadi faktor pemicu berdirinya Alibaba Group empat tahun kemudian. Kini, alibaba merupakan retailer online terbesar di Cina dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart.
Situs Alibaba.com, merupakan tempat pertama yang menghubungkan para eksportir Cina dengan para pembeli di luar negeri. Perusahaan Alibaba.com juga mampu dengan cepat menarik para investor. Saat ini, Alibaba telah mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman Cina.
Kesuksesan Jack Ma dengan Alibaba.com
Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di Cina, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
Banyak pengusaha yang menjulukinya sebagai ‘Crazy Jack’ karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Tak ada satupun yang yakin, Jack dapat mewujudkan seluruh ide bisnisnya tersebut. Dibandingkan berbicara soal kehebatan perusahaan, dia lebih senang membahas bagaimana Alibaba dapat membantu banyak konsumen, menciptakan lapangan kerja dan melayani masyarakat.
Di AS, Ma menemukan mimpinya. Dia berkunjung ke Sillicon Valley melihat banyak mobil lalu lalang dan bangunan super megah. Di situlah dia menemukan semangat juangnya untuk menjadi pria sukses.
Milyarder dari Cina
Pada Agustus 2014, Jack Ma sebenarnya telah menyandang gelar sebagai miliarder terkaya di Cina. Kala itu, harta Ma diprediksi akan meroket saat Alibaba melepas saham perdananya di AS. Benar saja, IPO yang digelar Alibaba di bursa saham New York akhir pekan lalu mencetak angka fantastis dan mencetak rekor dunia. Berkat nilai saham yang melonjak hingga 38 persen, harta kekayaan Ma kini bertambah hingga menjadi US$ 26,5 miliar. Dia menjadi orang terkaya di Cina dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia.
Pada bulan Mei 2020 diperkirakan kekayaan Ma tercatat sebesar 41,3 miliar dollar AS. Saat ini ia tercatat sebagai orang terkaya ke-22 di dunia dan orang terkaya kedua di Cina setelah CEO Tencent Ma Huateng.
Pelajaran dari Kisah Jack Ma
Ingin sukses seperti Jack Ma, tentunya tidak mudah. Kamu harus bekerja keras tanpa kenal lelah untuk mewujudkan mimpimu. Selain itu, berani mencoba, percaya diri, dan menjadi pribadi yang visioner, akan mengantarkan kamu selangkah lebih dekat dengan kesuksesan seperti kisah dia atas. Selamat mencoba.