Mengenal 6 Jenis Sistem Pengamanan Biometrik dan Fungsinya
Akun yang dimiliki seseorang saat ini memiliki nilai yang luar biasa tinggi. Tidak heran jika kemudian sistem pengamanan yang diterapkan juga semakin canggih untuk menjamin proteksi tertinggi dapat diberikan. Sistem pengamanan biometrik adalah salah satu yang dianggap memiliki tingkat proteksi tertinggi saat ini.
Secara mendasar teknologi biometrik adalah teknologi verifikasi yang mendasarkan input-nya pada identitas biologis dari seorang manusia. Identitas biologis ini bisa berupa wajah, retina mata, suara, sidik jari, DNA, dan berbagai jenis ciri lainnya.
Jelas, dengan penggunaan identitas biologis ini, idealnya pembobolan akun akan sulit sekali dilakukan sebab ciri biologis setiap orang pasti unik dan berbeda.
Lebih jauh terkait fungsi, jenis, serta kelebihan dan tantangan yang dihadapi sistem verifikasi atau keamanan ini, kamu bisa simak pada masing-masing poin berikut.
Baca Juga: Tips Mudah Rakit PC Gaming Murah, Cocok untuk Pemula
Fungsi Teknologi Biometrik dalam Pengamanan Akun
Sedikit telah dijelaskan di atas, biometrik adalah ciri biologis yang dimiliki seseorang, yang kemudian belakangan digunakan untuk keperluan proteksi akun. Verifikasi dengan data biologis ini sangat kuat, sehingga menjamin akun user yang kamu miliki tidak dibobol oleh pihak tidak bertanggungjawab.
Namun demikian secara umum fungsi dari teknologi ini tidak sebatas pada itu saja. Setidaknya terdapat tiga fungsi besar yang dijalankan dalam proses optimasi teknologi tersebut. Pertama fungsi registrasi, kemudian fungsi verifikasi, dan ketiga fungsi identifikasi.
1. Fungsi Registrasi
Fungsi pertama adalah registrasi. Fungsi ini digunakan untuk menyimpan informasi dari user pada database, sehingga ciri biologis dari user dapat dikenali oleh sistem. Fungsi pertama digunakan sebagai langkah awal membangun database yang solid, sehingga dapat menjadi acuan untuk proses selanjutnya..
Perekaman dilakukan dengan perangkat spesifik sehingga diperoleh data yang akurat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan.
2. Fungsi Verifikasi
Kedua adalah fungsi verifikasi. Fungsi ini digunakan untuk melakukan verifikasi proses autentikasi data user yang masuk. Ketika user melakukan input data untuk akses dan transaksi, maka sistem akan melakukan pengecekan pada database yang telah direkam dan dimiliki sebelumnya.
3. Fungsi Identifikasi
Terakhir adalah fungsi identifikasi. Fungsi ini berbeda dengan verifikasi, jika verifikasi dilakukan dengan mengecek kecocokan data masukan dengan database, maka identifikasi digunakan untuk mengenali apakah user merupakan akun yang sah atau bukan. Perbandingan hasil pemindaian biometrik dengan data yang tersimpan akan dilakukan untuk fungsi ini.
Opsi Penggunaan Jenis Biometrik dalam Pengamanan
Sistem biometrik sendiri memiliki banyak jenis ciri fisik yang bisa digunakan. Ciri fisik ini dioptimalkan karena dinilai unik, dan secara spesifik dapat dikodekan sebagai identitas seseorang. Mulai dari retina, iris, sidik jari, pengenalan wajah, pengenalan suara, hingga ke DNA.
- Ciri retina, dilakukan dengan proses pemindaian yang dapat mengidentifikasi pola khas pada retina mata seseorang. Pola unik ini nantinya akan jadi kunci untuk akses masuk pada akun yang dimiliki, dan tingkat proteksinya cukup tinggi.
- Kedua, ciri iris. Proses identifikasi ini dilakukan pada bagian iris dan cenderung lebih kompleks dan rinci daripada retina. Pemindaian ini memiliki proteksi lebih tinggi dari retina, namun biayanya juga lebih besar.
- Sidik jari, mungkin menjadi salah satu ciri biometrik yang paling sering digunakan dan telah digunakan secara luas di berbagai segmen industri. Seperti namanya, ciri fisik yang digunakan adalah bagian sidik jari user. Ciri ini akan dipindai dan didokumentasikan, sehingga dapat dikenali di kemudian hari.
- Pengenalan wajah, pada konsep kekinian, pengenalan wajah juga mulai digunakan secara luas. Pemindaian dilakukan pada wajah user untuk mendata profil dari wajah yang bersangkutan. Profil wajah kemudian dicitrakan, dan dikodekan dalam algoritma tertentu sehingga dapat menjadi acuan oleh sistem.
- Pengenalan suara, suara juga menjadi ciri biometrik yang khas karena setiap orang memiliki nada bicara, karakter dan warna suara yang berbeda, serta getaran dan sebagainya. Perekaman akan dilakukan beberapa kali sehingga sistem bisa mengenali secara akurat dari suara user.
- Terakhir, ciri DNA. Ciri ini menjadi salah satu ciri paling unik yang dimiliki oleh seorang manusia, dan identifikasinya akan memakan waktu lebih lama. Identifikasi ini dilakukan pada instansi atau lembaga hukum tertentu, guna mengenali identitas tersangka atau korban tindakan kejahatan.
Kelebihan dan Tantangan Penggunaan Sistem Biometrik
Seperti setiap hal yang ada di dunia, terdapat kelebihan dan tantangan yang hadir ketika penggunaan metode ini dalam sistem pengamanan. Secara singkat, berikut poin penting keduanya.
Kelebihan Sistem Biometrik
- Verifikasi yang dilakukan dapat terjadi dalam waktu singkat dan memiliki akurasi tinggi
- Dari segi waktu, lebih efisien dan praktis untuk digunakan
- Data akses tidak akan hilang atau dipalsukan karena secara praktis semua menempel pada user selama ia hidup, atau hingga terjadi perubahan masif dalam ciri fisik dari user
- Lebih mudah digunakan oleh user karena user tinggal memasukkan data pada perangkat pemindai, tanpa harus mengingat password atau username
- Dari sisi perusahaan, analisis dapat dilakukan lebih cepat karena dibantu sistem elektronik yang solid
Tantangan yang Harus Dihadapi
- Sistem biometrik memiliki biaya yang cenderung lebih besar, terlebih pada metode DNA atau identifikasi iris
- Perusahaan wajib memiliki sistem informasi yang solid di dalam bisnisnya sehingga metode ini dapat berjalan optimal
Baca Juga: Cari Rekomendasi Chipset Terbaik? Coba Cek di Sini!
Cukup menguntungkan bukan? Sistem pengamanan biometrik adalah salah satu sistem yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk diaplikasikan secara luas di setiap sisi kehidupan. Dengan optimasi yang baik, bisnis akan menjadi lebih lancar dan keamanan data user dapat lebih dipastikan.