Bouldering vs Rock Climbing, Apa Manfaatnya?

Kamu yang menyukai aktivitas panjat tebing, pastinya tidak asing dengan bouldering. Kegiatan ini adalah salah satu cabang panjat tebing yang paling sederhana. Aktivitas ini dilakukan pada batuan besar atau tebing dengan ukuran yang tidak terlalu tinggi, yaitu kurang dari 4 meter. Karenanya, kegiatan ini kadang disebut dengan wall climbing. Meskipun begitu, tingkat kesulitannya cukup tinggi dibandingkan aktivitas panjat tebing lainnya, lho!

Selain wall climbing, cabang panjat tebing lainnya adalah rock climbing. Yang membedakan antara kedua jenis kegiatan ini adalah medan panjatannya. Medan yang dihadapi dalam wall climbing adalah tebing ataupun boulder dan bisa dilakukan di dalam ruangan. Sedangkan rock climbing memiliki medan yang cukup ekstrem, yaitu bebatuan yang cukup besar. Sebelum menjajaki bouldering atau wall climbing, yuk cari tahu manfaat dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk olahraga ini!

bouldering atau wall climbing
Sumber: Pexels

7 Manfaat Bouldering

Sebelum melakukan olahraga panjat tebing satu ini, kamu perlu mengetahui 7 manfaatnya. Apa saja ya?

1. Melatih Otot-Otot Tubuh

Melakukan aktivitas wall climbing tidak hanya memberikan sensasi seru, tapi juga turut melatih otot-otot di  seluruh tubuh terutama punggung, tangan, pundak dan kaki. Selain itu, olahraga ini bisa membantu melatih keseimbangan tubuh hingga meningkatkan sistem imun. Tak heran jika aktivitas panjat tebing mulai banyak dilirik para pencinta olahraga, mengingat kegiatan ini mampu memberikan hasil yang maksimal bagi seluruh area tubuh.

2. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Selain bisa melatih otot tubuh, olahraga ini dapat melatih kemampuanmu dalam pemecahan masalah, lho!. Batu-batu pada tebing atau boulder memiliki letak dan pijakan yang berbeda-beda. Hal ini mengharuskanmu merencanakan sebuah tindakan dan terus beradaptasi saat tubuh berada pada rute atau jalan yang ditempuh. Rute tersebut sebenarnya bisa dianggap sebagai “masalah” yang menjadikan olahraga ini sebagai latihan dalam memecahkan masalah.

Baca juga:  Bosan Traveling Biasa? Coba Kunjungi 7 Kawah Gunung Terindah

3. Memacu Adrenalin

bouldering atau wall climbing
Sumber: Pexels

Meskipun wall climbing setinggi 8 kaki ini tidak begitu mengesankan, beda halnya saat kamu menggantungkan tubuh di atas sana. Tidak boleh diremehkan, pengalaman jatuh pertama ke bantalan yang ada di bawahnya dapat membuat jantung berdegup kencang. Jika kamu mencari sedikit adrenalin, wall climbing merupakan cara yang baik untuk mendapatkannya karena masih cenderung aman dan dapat dikendalikan.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Menyelesaikan pendakian dengan hasil kekuatan dan koordinasi diri sendiri dapat membangun kepercayaan bahwa dirimu dapat menghadapi tantangan selanjutnya yang tampak tidak bisa dihadapi. Perasaan kemenangan saat berhasil mendaki hingga puncak akan menjadi sebuah kebanggaan yang tidak dapat disangka bahwa kamu berhasil melewati seluruh rintangan yang ada.

5. Pilihan Mencari Teman Baru

Waktu istirahat saat memanjat diperlukan untuk pemulihan otot. Saat sedang beristirahat inilah bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengobrol dengan sesama pemanjat dan mencari teman baru. Selain itu, umumnya tempat menyalurkan hobi seperti wall climbing merupakan tempat yang tepat untuk bersosialisasi dan membicarakan topik seputar kesamaan hobi yang dimiliki.

6. Menyegarkan Pikiran

Manfaat yang dapat kamu rasakan setelah melakukan olahraga wall climbing ini adalah dapat menyegarkan pikiran. Apapun jenis olahraganya, kegiatan tersebut dapat melepaskan stress yang ada dalam tubuh. Setelah melakukan wall climbing, kamu akan merasakan pikiranmu lebih tenang. Hal ini juga bisa dijadikan terapi untuk mengurangi depresi.

Baca juga:  Floating Market Bandung: Wisata yang Cocok untuk Keluarga

7. Menurunkan Risiko Penyakit

Melakukan olahraga wall climbing dapat menurunkan risiko penyakit akut, seperti penyakit jantung. Meski begitu, Jika kamu memiliki penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan panjat tebing. Begitu pula jika kamu memiliki gangguan pada lutut atau radang sendi.

5 Persiapan untuk Olahraga Bouldering

bouldering atau wall climbing
Sumber: Pexels

Sebelum memulai olahraga panjat tebing ini, tentunya kamu harus mempersiapkan beragam hal. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

  1. Gunakan Pakaian yang Nyaman. Olahraga wall climbing mengandalkan kekuatan dan kelincahan. Artinya, kamu perlu menggunakan pakaian yang fleksibel dan mudah menyerap keringat. 
  2. Alat untuk Menaiki Boulder. Alat yang biasa digunakan adalah kapur magnesium dan juga sepatu khusus untuk panjat tebing.
  3. Carilah Spotter. Spotter adalah orang yang membantu kita untuk mengarahkan gerakan dan membantu kamu saat terjatuh. Dia juga bisa membantu menahan badanmu agar tidak terjatuh dalam posisi yang berbahaya.
  4. Perhatikan Posisi Landing. Pastikan kita sudah memperhatikan posisi landing. Termasuk menentukan di titik mana kita akan jatuh dan bagaimana posisi jatuh yang aman.
  5. Exposure dan Descending. Exposure berhubungan dengan ketinggian, posisi tubuh, dan tempat mendarat. Kita juga perlu memiliki cara berpikir yang cepat dan tepat. Sedangkan descent atau pijakan untuk turun jadi hal terakhir yang perlu kita perhatikan. Jangan sampai kita bisa naik tapi tidak bisa turun.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa kamu ketahui tentang bouldering atau wall climbing. Meskipun olahraga ini terlihat sederhana bukan berarti olah raga ini mudah, karena memiliki standar kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan jenis panjat tebing yang lain. Bagi kalian pemula tidak perlu khawatir dengan standar kesulitannya, karena awal latihan pemula menggunakan jalur vertikal, tidak terlalu miring, karena tingkat kesulitan akan bertambah tergantung dengan kemiringan medan panjat.