Begini Cara Mengajar Anak Membaca Tanpa Membuatnya Merasa Tertekan

Setiap orang tua memiliki kewajiban penting untuk mendidik seorang anak hingga anak tumbuh cerdas dan pintar. Namun sayangnya, terkadang mendidik anak menjadi tidak mudah untuk dilakukan. Sebelumnya, setiap orang tua harus mengetahui metode belajar yang paling optimal untuk anak. Selain itu, setiap orang tua juga harus memahami karakteristiknya agar dapat mengoreksi kembali metode yang diterapkan pada anak, apakah optimal ataukah tidak. Maka dari itu, untuk menerapkan cara mengajar anak membaca, tentunya dibutuhkan tahapan yang lama sampai akhirnya anak menjadi lancar membaca. 

Kapan Anak Siap Belajar Membaca? 

cara mengajar anak membaca

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), usia 4 sampai dengan 5 tahun adalah usia yang baik untuk mulai memperkenalkan anak pada dasar-dasar baca tulis. Kemampuan ini sering juga disebut pre-reading skills, yaitu pengenalan huruf dan angka, mendengarkan sajak berima, serta mencocokkan kata-kata dengan bunyi awal yang sama.

Namun sebelum memperkenalkan pre-reading skills ini pada anak, sebaiknya setiap orang tua melihat dulu sikap anak, dan mempertimbangkan kesiapannya untuk mulai belajar membaca. Mau tahu tanda-tanda anak sudah siap belajar membaca? Kenali 5 tanda berikut ini:

  1. Walau belum bisa baca, namun sikap anak yang mulai pura-pura bisa lancar membaca menunjukkan ketertarikannya pada bacaan. Biasanya anak yang sudah siap belajar membaca tidak hanya satu kali pura-pura membaca, namun setiap hari. Selain itu, anak juga biasanya suka pura-pura bisa menulis menggunakan pensil atau krayon.
  2. Indikator lain dari anak yang sudah siap belajar membaca adalah anak menjadi antusias saat dibacakan cerita. Bahkan, anak mulai memilih sendiri buku cerita yang mau dibacakan, memberikannya pada orang tuanya, dan mengatur posisi duduk ternyaman untuk mendengarkan orang tuanya membacakan cerita sampai selesai.
  3. Selanjutnya, untuk mengetahui anak siap belajar membaca adalah ketika anak antusias dibacakan cerita sampai selesai, dan bisa menceritakannya kembali dengan bahasanya sendiri.
  4. Tanda anak sudah siap belajar baca selanjutnya adalah, sudah pasti anak harus mulai tertarik dengan kalimat dan buku atau media apa saja yang memiliki banyak kalimat. Coba perhatikan apakah anak sudah bisa memegang buku dengan benar. Kalau anak sudah membuka halaman dengan benar (dari kiri ke kanan), dan mengerti awal kalimat dimulai dari kiri ke kanan, maka hal ini bisa menjadi indikator anak sudah siap belajar membaca.
  5. Anak yang sudah siap belajar membaca juga akan menunjukkan ketertarikan pada huruf dan angka. Selain itu, anak mungkin juga mulai tertarik untuk menulis beberapa huruf dan angka.
Baca juga:  9 Fungsi Plasenta bagi Janin dan Ibu Hamil, Apa Saja?

Langkah Mengajar Anak Membaca Tanpa Mengeja

cara mengajar anak membaca

Meskipun setiap orang tua harus melewati tahapan yang panjang saat mengajarkan anak membaca, namun ternyata ada trik khusus yang memungkinkan kamu mengajarkan anak membaca dengan cepat tanpa mengeja. Bagaimana caranya? Temukan jawaban selengkapnya di bawah ini. 

1. Mengenalkan Huruf A sampai Z

Jika anak belum mengenal huruf sama sekali, atau kurang menguasai, tahap pertama untuk mengajari anak adalah mengenalkan huruf A sampai Z. Buatlah anak hafal ketika menjumpai salah satu bentuk huruf A sampai Z tersebut. Selain itu, pastikan juga bahwa anak dapat mengucapkan huruf-huruf tersebut dengan benar. Misalnya ketika anak melihat bentuk huruf “B”, maka secara spontan anak akan langsung bisa mengucapkan kalau huruf tersebut berbunyi “be”.

2. Mengajak Anak Menghafal Suku Kata

Kemudian jika anak sudah menguasai dan mengenal huruf, ajaklah anak untuk menghafal suku kata. Biarkan anak menghafal suku kata dari konsonan B hingga Z, yang diikuti dengan huruf vokal a, i, u, e, o. Contohnya ba, bi, bu, be, bo sampai dengan za, zi, zu, ze, zo. Biarkan anak hafal dan terbiasa dengan suku kata tersebut. Meskipun anak masih menghafal dan belum bisa membaca, setidaknya anak belum bisa dikatakan bisa membaca. Kemudian harus ke tahap selanjutnya.

3. Mengajak Anak Membaca Suku Kata Bervariasi

Cara mengajar anak membaca tahap selanjutnya adalah mencarikan kata yang terdapat suku kata bervariasi untuk mengajak anak membaca. Misalnya bo-la, bu-ku, pa-pi, ma-mi, cu-ka, dan lain sebagainya. Pada tahap ini, sebaiknya jangan dulu mengenalkan anak dengan suku kata yang berakhiran huruf mati. Tujuanya adalah agar anak menguasai tahap ini terlebih dahulu. Apabila anak masih sulit untuk memahaminya, coba ajari anak terlebih dahulu sampai terbiasa dan memahami suku katanya, seperti:

  • ba, ca, da, fa, ga, dan seterusnya. 
  • bi, ci, di, fi, gi, dan seterusnya. 
  • bu, cu, du, fu, gu, dan seterusnya. 
  • be, ce, de, fe, ge, dan seterusnya. 
  • bo, co, do, fo, go, dan seterusnya. 
Baca juga:  8 Menu Masakan Sehari-Hari untuk Keluarga, Dijamin Tidak Bosan!

4. Mengajari Anak Huruf Mati

Apabila anak sudah menguasai tahap sebelumnya, kini saatnya mengajarkan kepada anak tentang huruf mati. Mengajari anak huruf mati ini bisa dengan mengenalkan terlebih dahulu huruf-huruf mati, seperti “ng”, “ny”, dan huruf konsonan lainnya apabila dijadikan huruf mati.

5. Melatih Anak Membaca Kata Utuh

Awalnya, mungkin anak akan kesulitan untuk tidak mengeja, jadi harus mengeja terlebih dahulu. Nah, peran orang tua di sini harus giat melatih anak supaya dapat cepat membaca tanpa mengeja. Tetap sabar untuk menerapkan cara mengajar anak membaca. Sambil berjalan, orang tua juga harus menemukan metode yang tepat untuk anak, apabila anak masih kesulitan membaca dalam proses jangka waktu yang lama.

Yang terpenting adalah, jangan memaksakan anak untuk belajar membaca, apapun bentuknya. Terutama pada anak usia balita, sebaiknya hindari memaksa anak untuk memahami segala sesuatunya dengan cepat. Lebih baik setiap orang tua memberikan stimulus agar anak terbiasa mempelajari cara membaca secara alamiah.