Tak Hanya Mual dan Muntah, Ini 7 Ciri-Ciri Morning Sickness!
Salah satu ciri-ciri orang yang sedang hamil adalah morning sickness. Diperkirakan sekitar 80–90% ibu hamil mengalami keluhan morning sickness. Ketika mengalami morning sickness, ibu hamil dapat merasakan gejala mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Meski terdapat kata ‘morning’, nyatanya morning sickness bisa dirasakan ibu hamil sepanjang hari. Munculnya keluhan ini diduga disebabkan oleh meningkatnya hormon kehamilan human Chorionic Gonadotrophin (hCG), estrogen, dan progesteron.
Tentu sangat tidak nyaman bila sedang mengalami morning sickness. Ketidakseimbangan hormon pada saat hamil yang mempengaruhi morning sickness. Untuk mengatasinya, kamu memerlukan pikiran yang tenang dan menghindari bau yang menyengat baik dari makanan maupun udara, karena penciuman saat hamil lebih sensitif. Jika ingin mengetahui lebih mendalam tentang morning sickness (emesis gravidarum), simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Ciri-Ciri Morning Sickness
Beberapa gejala yang umum dialami oleh wanita yang sedang merasakan morning sickness adalah sebagai berikut.
- Mual
- Kehilangan nafsu makan
- Muntah
- Efek psikologis, misalnya depresi dan kecemasan
Berbagai gejala ini biasanya muncul sejak awal mengandung. Kemudian akan membaik di minggu ke-12 kehamilan. Namun, tak menutup kemungkinan kondisi ini akan terus muncul selama kehamilan. Jika kamu mengalami beberapa gejala seperti lemas, pusing, demam, hingga penurunan berat badan, maka kamu bisa berkonsultasi ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Hal yang Menyebabkan Morning Sickness
Perubahan hormon yang terjadi di awal kehamilan merupakan penyebab terjadinya morning sickness pada wanita hamil. Selain itu, terdapat beberapa penyebab lain dari morning sickness yang turut berperan memicu terjadinya mual dan muntah.
1. Meningkatnya Hormon Estrogen dan Progesteron
Pada saat membentuk kantung kehamilan, tubuh wanita hamil mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan kadar tersebut dapat membantu mengencangkan otot rahim guna mencegah kelahiran prematur. Tak hanya itu, kedua hormon ini juga mendorong pertumbuhan kelenjar susu di payudara yang nantinya memudahkanmu dalam memberikan ASI untuk bayi. Kadar hormon yang meningkat ini rupanya dapat memicu berbagai gejala dan keluhan seperti saat menstruasi. Pada saat hamil, gejala mual dan muntah yang akan lebih terlihat.
2. Masalah Lambung
Saat hormon progesteron meningkat, esofagus juga ikut terdampak. Akibatnya, katup lambung akan terkena imbasnya. Pencernaan menjadi lebih lambat dalam bekerja sehingga mengakibatkan masalah seperti mual dan muntah. Jika mengalami hal ini, sebaiknya hindari posisi terlentang setelah makan agar makanan turun dan dicerna terlebih dahulu.
4. Menurunnya Kadar Gula dalam Darah
Gula darah yang rendah juga diduga menjadi pemicu terjadinya morning sickness. Kondisi menurunnya kadar gula darah disebut dengan hipoglikemia. Kondisi ini mengakibatkan mual, keringat dingin, pusing, pucat, serta denyut nadi yang semakin cepat. Hipoglikemia umumnya terjadi pada wanita hamil karena tubuhnya perlu membagi makanan yang masuk dengan janin melalui plasenta.
5. Meningkatnya Sensitivitas Tubuh
Selama hamil, kamu cenderung memiliki sensitivitas tubuh yang meningkat. Bagian otak akan lebih sensitif terhadap rangsangan dibandingkan kondisi normal. Hal ini mengakibatkan otak cenderung merespon hormon serta pemicu rasa mual dengan lebih cepat. Terlebih jika bumil memiliki perut yang lebih sensitif, maka tingkat keparahan mual dan muntah akan meningkat. Selain itu, penciuman bumil juga lebih sensitif. Akibatnya, kamu akan lebih mudah mual ketika mencium sesuatu yang menyengat. Bahkan bumil bisa mual ketika mencium bau tubuhnya sendiri atau bau pasangan.
6. Peningkatan Hormon hCG
Hormon hCG merupakan hormon yang diproduksi ketika embrio mulai terbentuk di dalam rahim. Hormon tersebut juga mengalami peningkatan ketika hamil, akibatnya kamu akan mengalami mual dan muntah. Meskipun demikian, hormon ini justru menjadi tolak ukur bahwa janin berkembang dengan baik di dalam rahim. Hormon hCG akan meningkat pesat hingga mencapai puncak di usia 9 minggu, kemudian mulai turun pada minggu ke-12 hingga minggu ke-16 kehamilan. Itulah sebabnya, ketika trimester kedua rasa mual dan muntah akan mulai berkurang.
7. Kehamilan Pertama
Morning sickness sering terjadi pada kehamilan pertama. Mual muntah yang dirasakan juga semakin parah. Hal ini terjadi karena kesiapan tubuh yang masih kurang dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Secara fisik, tubuh belum dapat mengontrol lonjakan hormon yang terjadi. Sedangkan secara mental, kamu yang baru saja hamil pertama ini akan mengalami kecemasan yang lebih besar. Selain itu, morning sickness dapat disebabkan saat kamu hamil anak kembar. Pada kehamilan kembar, hormon hCG mengalami peningkatan yang berlipat sehingga mual dan muntah dirasakan lebih parah.
8. Kekurangan Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 juga menjadi penyebab morning sickness. Vitamin B6 berperan dalam mencegah anemia serta mengurangi rasa mual dan muntah. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 di awal kehamilan.
9. Stres
Stres dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan. Akibatnya, rasa mual dan muntah akan lebih memburuk ketika bumil mengalami stres. Stres pada awal kehamilan memang wajar, namun kamu tetap harus mengontrolnya dengan baik agar tidak mengganggu pencernaan.
Cara Menangani Morning Sickness
Setelah mengetahui ciri-ciri dan penyebab morning sickness, tentunya kamu perlu mengetahui cara penanganan saat mengalami kondisi seperti ini.
- Konsumsi makanan ringan terlebih dahulu saat bangun tidur atau sebelum beranjak dari tempat tidur
- Makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering
- Hindari makanan yang pedas dan berlemak
- Minum air putih lebih banyak
- Hindari minuman berkafein
- Konsumsi suplemen kehamilan tepat sebelum tidur
- Cukupi kebutuhan istirahat
- Menghirup udara segar dan tenangkan pikiran
- Melonggarkan bra dan selalu menggunakan pakaian yang nyaman
- Menghindari penggunaan pengharum ruangan yang berbau menyengat
- Menghirup aroma buah-buahan, seperti lemon, jeruk, atau mint
Obat dan vitamin baru akan diberikan oleh dokter jika ibu hamil mengalami gejala morning sickness yang parah. Dokter akan memberikan suplemen vitamin B6 dan obat antimual, misalnya metoclopramide atau antihistamin yang aman untuk ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa obat antihistamin yang dapat diresepkan oleh dokter:
- Diphenhydramine
- Dimenhydrinate
- Metoclopramide
- Prochlorperazine
- Promethazine
Nah, itulah informasi lengkap mengenai ciri-ciri morning sickness dan juga cara penanganannya. Bumil dengan morning sickness yang parah atau hiperemesis gravidarum perlu dirawat di rumah sakit agar tidak mengalami komplikasi. Kamu tak perlu khawatir bila mengalami morning sickness di awal kehamilan, karena kondisi ini normal. Tapi, jangan sampai morning sickness ini mengganggu asupan nutrisi yang masuk dari makanan, ya.