Kepala Serasa Berputar? Awas, Kenali Ciri-Ciri Vertigo
Pernah merasakan kepala tiba-tiba berputar. Terutama ketika menggerakkan kepala secara tiba-tiba? Atau merasa pusing ketika harus melihat benda yang bergerak? Hati-hati itu mungkin salah satu ciri-ciri vertigo. Lantas apa itu vertigo? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara pencegahannya? Yuk cari tahu di bawah ini.
Apa itu Vertigo?
Vertigo adalah kondisi di mana penderitanya merasa seolah-olah dunia di sekitarnya melayang atau berputar. Tak jarang vertigo membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga sulit untuk berjalan atau sekadar berdiri.
Vertigo bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah gejala yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini seringnya terjadi pada orang yang berusia di atas 20 tahun.
Penyebab Vertigo
Penyebab vertigo cukup bervariasi tergantung dari jenis vertigo yang dialami. Berdasarkan penyebabnya, vertigo terbagi atas dua jenis yaitu peripheral dan central. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Vertigo Peripheral
Vertigo peripheral adalah jenis vertigo yang paling umum ditemukan. Penyebab dari kondisi ini umumnya karena gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh.
Ketika Anda menggerakkan kepala, telinga bagian dalam akan memberi informasi terkait keberadaan posisi kepala lalu mengirimkan sinyal kepada otak untuk menjaga keseimbangan. Namun, jika terdapat gangguan pada bagian dalam telinga akibat peradangan atau infeksi, Anda pun akan merasakan pusing dan nyeri atau disebut juga sebagai vertigo peripheral.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan vertigo peripheral adalah sebagai berikut:
- Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV): Gangguan pada vestibular telinga dalam karena dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya terjadi dalam waktu singkat.
- Riwayat cedera kepala: Orang yang pernah mengalami cedera kepala mungkin saja mengalami gangguan telinga dalam dan menimbulkan vertigo.
- Labirinitis: Peradangan dan infeksi pada labirin telinga bagian dalam, tepatnya di saluran berliku-liku dan penuh cairan.
- Vestibular neuronitis: Peradangan pada bagian saraf telinga yang langsung berhubungan dengan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan vertigo disertai kehilangan keseimbangan, mual, dan muntah.
- Penyakit meniere: Meniere adalah kelainan cairan endolimfa yang berada di telinga bagian dalam. Meski jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami vertigo yang cukup parah.
2. Vertigo Central
Vertigo central disebabkan oleh adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling berdampak akibat penyakit ini adalah otak kecil (cerebellum). Vertigo jenis ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Migrain: Sakit kepala sebelah yang tak tertahankan disertai rasa nyeri dan berdenyut. Migrain sering dialami oleh orang-orang berusia muda.
- Multiple sclerosis: Gangguan pada sistem saraf pusat, yaitu otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung saraf.
- Neuroma akustik: Tumor jinak yang tumbuh di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak (saraf vestibular).
- Tumor otak: Sel abnormal yang tumbuh di dalam otak kecil, yang mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.
- Stroke: Kondisi yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah pada otak yang dapat menyebabkan kurangnya suplai darah (iskemia) pada otak kecil.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Gemetar, Dijamin Ampuh!
Faktor Risiko Vertigo
Selain beberapa kondisi medis di atas, beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami gejala vertigo adalah sebagai berikut:
- Berusia di atas 50 tahun.
- Pernah mengalami trauma atau cedera di kepala.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan.
- Memiliki keluarga dengan riwayat vertigo.
- Stres berlebih.
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
- Infeksi pada telinga dalam.
Ciri-Ciri Vertigo
Salah satu gejala umum dari vertigo adalah pusing berat hingga merasa lingkungan sekitarnya berputar dan akan semakin memburuk ketika menggerakkan kepala. Pada beberapa kasus, vertigo bahkan membuat penderitanya sulit membuka mata.
Selain itu, beberapa gejala yang dapat terjadi pada penderita vertigo adalah sebagai berikut:
- Mual dan muntah.
- Keringat berlebih.
- Mengalami gangguan pendengaran.
- Kehilangan keseimbangan.
- Nyeri kepala.
- Menggerakkan mata tanpa disengaja.
- Telinga terasa berdengung.
Serangan awal vertigo umumnya terjadi selama beberapa jam. Kondisi ini dapat kambuh apabila tidak segera ditangani secara tepat.
Baca Juga: Kenali 9 Tanda Tubuh Butuh Detox, Begini Cara Mudah Melakukannya!
Pengobatan dan Pencegahan Vertigo
Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa kasus vertigo perlu ditangani oleh dokter. Tindakan yang dilakukan dokter akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika Anda sedang mengalami vertigo, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya, yaitu:
- Tidak banyak bergerak
- Duduk atau berbaring ketika vertigo terjadi
- Tidak mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba
- Tidak membaca tulisan apa pun
- Menghindari sinar yang terlalu terang
Dengan mengetahui ciri-ciri vertigo dan penyebabnya di atas tentunya sekarang kamu bisa lebih waspada. Vertigo dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risikonya. Salah satunya dengan memakai helm saat berkendara atau memakai pelindung tubuh saat berolahraga, untuk mencegah cedera kepala yang bisa berkomplikasi menjadi vertigo.
Selain itu, hindari mengubah posisi kepala secara tiba-tiba dan hindari membungkuk saat meraih benda di lantai untuk mengurangi risiko timbulnya vertigo. Sementara untuk menghindari vertigo akibat stroke, jaga kadar kolesterol, kadar gula darah, dan tekanan darah tetap normal, dengan menerapkan pola hidup dan makan yang sehat. Semangat hidup sehat yha!