Apa Itu CVT pada Motor Matic? Ketahui Gejala Kerusakannya

Transmisi CVT adalah singkatan dari Continuously Variable Transmission. CVT merupakan transmisi yang biasa digunakan pada motor matic. Yang membedakan transmisi CVT dengan transmisi manual pada motor adalah penggeraknya. Pada motor manual menggunakan rantai, sedangkan CVT menggunakan V-belt. CVT ini memiliki keunggulan seperti akselerasi yang lebih halus.

Meskipun CVT motor matic tergolong lebih mudah dipakai, tetap saja perawatan yang tepat diperlukan agar tetap berfungsi dengan optimal dan mampu melaju kencang. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi performa CVT motor matic, seperti perawatan rutin dan penggunaan yang benar. Berikut penjelasan selengkapnya.

cvt motor
Sumber: iStockPhoto

Komponen CVT

Berikut ini beberapa komponen utama CVT yang memegang peranan penting dalam transmisi motor.

1. Primary Sheave (Puli Depan)

Primary sheave atau biasa disebut puli depan, berfungsi sebagai penggerak yang langsung terhubung dengan kruk as atau poros engkol. Puli depan juga berfungsi sebagai penahan V-Belt. Beberapa komponen yang termasuk dalam puli depan antara lain: face comp movable, roller, plate frame, piece slide, dan face drive.

2. V-belt

V-belt merupakan tali yang berbahan dasar dari karet yang telah dirancang secara khusus. Tali ini dirancang khusus agar memiliki flexibilitas tinggi. Fungsinya penghubung antara puli depan ke puli belakang.

3. Secondary Sheave (Puli Belakang)

Secara umum, secondary sheave adalah puli utama pada bagian belakang CVT. Puli belakang juga berfungsi untuk membantu menggerakan roda belakang karena adanya v-belt sebagai penghubung ke puli depan. Komponen yang termasuk dalam puli depan antara lain: face set driven, face set movable driven, spring driven face, weigh set clutch, dan outer comp.

4. Gir Reduksi

Ada beberapa gir reduksi di antara puli belakang dan roda belakang. Fungsinya sebagai penyeimbang antara putaran mesin dengan roda belakang. Biasanya gir ini dilumasi oleh oli khusus untuk mengurangi akibat gesekkan secara terus menerus.

Fungsi CVT Motor Matic

cvt motor
Sumber: iStockPhoto

Fungsi utama dari CVT motor matic adalah memungkinkan pengendara untuk mendapatkan akselerasi yang lebih lancar. Dengan CVT matic, pengendara dapat merasakan perubahan kecepatan yang halus tanpa adanya jerking atau penurunan tenaga. CVT matic juga memungkinkan pengendara untuk menjaga mesin tetap berada pada putaran yang optimal, sehingga menghasilkan akselerasi yang lebih halus dan tenaga yang lebih baik.

Baca juga:  6 Fakta Menarik Gunung Slamet dan Info Jalur Pendakiannya

Kelebihan CVT Motor Matic

  • Akselerasi Mulus: Perubahan rasio gear yang lancar dan kontinu menghasilkan akselerasi yang lebih halus tanpa adanya rasa terlempar saat perubahan gigi.
  • Penggunaan yang Mudah: CVT matic tidak memerlukan penggantian gigi seperti pada transmisi manual.

Tanda-Tanda yang Harus Dikenali saat CVT Rusak

Biasanya ada beberapa tanda yang bisa dikenali sejak awal demi mencegah kerusakan lebih jauh dengan memperbaikinya. Tidak seperti motor bebek biasa, motor matic justru membutuhkan perawatan yang lebih ekstra. Tanpa servis rutin dan penggunaan yang benar, tanda kerusakan pada per CVT akan segera dirasakan.

1. Akselerasi Motor Tersendat

Terbiasa berakselerasi di jalanan tapi tiba-tiba terasa tersendat-sendat? Bisa jadi ini awal gejala kerusakan pada CVT. Bahkan kamu bisa merasakannya ketika motor berada di RPM putaran rendah. Biasanya jika gejala ini yang kamu rasakan, seringkali kerusakan terjadi pada mangkuk kopling centrifugal (clutch housing). Kerusakan bisa terjadi karena permukaan area kontak mangkuk dengan kanvas kopling tidak rata.

Efeknya, daya cengkram dari kanvas kopling sentrifugal tidak optimal dalam mengikat clutch housing. Apabila kerusakan benar terjadi pada permukaan mangkuk dan kanvas kopling tidak rata, solusinya adalah penggantian komponen baru.

2. Roller Mengalami Kerusakan

Penyebab yang paling sering terjadi rusaknya per CVT justru karena kamu tidak mengganti roller. Fungsi utama dari roller adalah memberikan tekanan pada puli. Tekanan inilah yang membuat puli dapat bergerak. Roller yang sudah aus karena pemakaian akan menimbulkan getaran lebih keras.

Kamu pun akan mendengar suara gemeretak dari bagian dalam CVT. Khususnya saat motor dalam kondisi berhenti kemudian berakselerasi. Efek lainnya adalah putaran mesin akan tertahan ketika kamu berada di top speed. Solusinya adalah rutin mengganti roller ini sesuai dengan anjuran bengkel. Ketika kamu sudah mendengar suara gemeretak dari dalam CVT juga harus segera bergegas ke bengkel untuk mengganti roller.

3. Rumah Roller Penyok

Selain keausan, rumah roller juga bisa penyok. Akibatnya, pembatas antar roller pun akan tergerus. Pada saat gaya lontar yang terjadi besar maka roller yang tadinya harus menekan puli hanya berputar menggeru jalur roller saja. Hal tersebut dikarenakan roller tidak dapat terlempar lebih jauh. Kamu yang sering membawa beban berat pada motor matic biasanya akan mengalami permasalahan ini. Sama halnya dengan motor yang membawa beban berat dan dipaksa untuk melewati jalanan menanjak setiap hari. Rumah roller yang penyok yang bisa diganti baru agar CVT bisa bekerja secara normal kembali.

Baca juga:  MotoGP Mandalika Terselenggara Sukses, Ini 7 Fakta Uniknya

4. V-Belt yang Sudah Mengeras

Komponen v-belt terbuat dari bahan karet sehingga lentur namun juga memiliki masa pakai. Selama motor matic sering digunakan, v-belt berotasi dalam posisi yang cepat maka suhu yang dihasilkan cukup tinggi. Akibatnya, karet v-belt lebih mudah mengeras atau yang dikenal dengan getas.

Tanda bahwa v-belt ini harus diganti adalah muncul retakan yang bisa lama kelamaan bisa putus. V-belt yang bermasalah bisa menimbulkan suara berisik dari boks CVT. Kamu pun bisa merasakan akselerasi terasa selip atau tidak seimbang dengan putaran gas. Jika tanda ini muncul akan lebih baik untuk kamu mengganti v-belt.

5. Terdengar Suara Dengung Keras

cvt motor
Sumber: iStockPhoto

Tanda kerusakan lainnya adalah munculnya suara berdengung yang cukup keras dari boks CVT. Hal tersebut terjadi karena gigi transmisi saling beradu. Bearing ratio yang sudah oblak atau goyang karena usia pemakaian juga bisa jadi penyebabnya. Kamu yang jarang mengganti oli transmisi atau terjadi kebocoran sehingga oli berkurang juga harus diwaspadai.

Tips Merawat CVT Motor Matic

Ikuti tips-tips berikut ini agar dapat merawat CVT matic dengan baik dan menjaga performa motor tetap prima. Ingatlah untuk selalu mengikuti petunjuk dari produsen motor dan melakukan perawatan rutin untuk menjaga keandalan dan kinerja CVT.

1. Periksa Keausan Roller dan V-belt

Roller adalah salah satu komponen penting dalam CVT matic. Memeriksa keausan roller secara teratur adalah langkah penting untuk menjaga performa CVT. Jika roller sudah aus, segera gantilah dengan yang baru untuk menghindari penurunan performa motor matic. V-belt juga merupakan komponen yang penting dalam CVT. Periksa secara berkal, apakah V-belt sudah mengalami kerusakan atau keausan. Jika ditemukan kerusakan atau keausan, segera gantilah dengan yang baru untuk menjaga performa motor matic.

2. Hindari Akselerasi yang Mendadak dan Beban Berlebih

Akselerasi yang mendadak dapat memberikan beban yang berlebih pada CVT matic. Lakukan akselerasi secara perlahan dan stabil untuk menjaga kinerja CVT dalam kondisi optimal. Batas beban motor yang ditentukan oleh produsen motor harus dihormati. Melebihi batas beban motor dapat menyebabkan kerusakan pada CVT dan bahkan komponen lain pada motor matic. Jaga batas beban motor dan hindarilah membawa beban yang berlebih.

Itulah beberapa hal yang dibahas mengenai CVT pada matic. Jika Anda menemui kendala tersebut, segeralah untuk mencaritahu komponen apa yang rusak dan harus segera diperbaiki. Jangan menunda membawanya ke bengkel untuk dilakukan servis karena dapat memicu kerusakan pada komponen lain di masa mendatang.