Musim Kemarau, Cegah Dehidrasi dengan 7 Cara Berikut
Dehidrasi adalah salah satu gangguan kesehatan yang terjadi di musim kemarau. Suhu yang tinggi dan paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang lebih cepat. Sejumlah risiko bisa terjadi jika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan, bisa membuat kerja tubuh kesulitan untuk menjalankan fungsi normalnya.
Sebab, cairan memiliki peranan penting dalam tubuh untuk mengendalikan suhu tubuh dan mendukung kerja organ-organ tubuh. Tak heran jika dehidrasi ini, dapat menyebabkan tubuh mudah merasa lelah, hingga pingsan. Selain itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan munculnya sejumlah penyakit berbahaya dalam tubuh. Seperti tekanan darah rendah, infeksi saluran kemih, bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut 7 cara untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
5 Penyebab Dehidrasi
Cairan tubuh akan dikeluarkan melalui keringat dan urine. Maka dari itu, kamu disarankan untuk segera mengganti cairan tersebut untuk mencegah dehidrasi. Bahkan hal-hal sederhana seperti lupa minum karena terlalu sibuk beraktivitas pun dapat memicu munculnya dehidrasi.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi adalah sebagai berikut:
- Diare, yaitu gangguan pencernaan yang menyebabkan frekuensi BAB meningkat dan membuat cairan tubuh terbuang bersama feses.
- Berkeringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Menderita penyakit tertentu, seperti sariawan atau radang tenggorokan yang membuat penderitanya kesulitan minum.
- Demam, kondisi ini menyebabkan tubuh banyak berkeringat.
- Luka bakar, kulit yang rusak akibat luka bakar kehilangan kemampuannya untuk menahan kadar air.
9 Gejala Dehidrasi
Beberapa gejala dehidrasi yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut.
- Sembelit. Sistem pencernaan membutuhkan banyak cairan atau air agar dapat bekerja dengan normal. Jika tubuh kekurangan cairan, akibatnya makanan akan sulit terproses dan akhirnya menyebabkan sembelit.
- Tekanan Darah Rendah. Salah satu tanda dari kondisi ini adalah pusing dan lemas. Hal ini disebabkan karena kurangnya cairan dapat memperlambat peredaran darah dalam tubuh.
- Kram Otot. Darah akan lebih mengental, dan peredarannya akan lebih tinggi ke jantung daripada anggota tubuh lainnya.
- Sakit Kepala. Otak tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk dapat berfungsi normal, hingga akhirnya mengakibatkan kepala terasa pusing atau migrain.
- Kelelahan. Kurangnya jumlah cairan dalam tubuh membuat aliran darah ke otak melambat dan mempercepat detak jantung.
- Jarang Buang Air Kecil. Kurangnya cairan dalam tubuh, bisa membuat kita menjadi jarang buang air kecil dan urin yang dikeluarkan pun sangat sedikit.
- Urin Kuning Pekat. Semakin pekat atau gelap urin, semakin menandakan bahwa tubuh dehidrasi dan membutuhkan banyak asupan air untuk menormalkannya kembali.
- Kulit Kering. Kulit yang yang kering menandakan bahwa aliran darah dalam tubuh tidak mengalir dengan normal.
- Mulut Kering. Selain menjadi tanda bahwa tubuh tidak terhidrasi dengan baik, mulut kering juga bisa menyebabkan masalah bau mulut.
7 Cara Cegah Dehidrasi di Musim Kemarau
Ada beberapa cara untuk mencegah dehidrasi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Rutin Minum Air
Minum air dalam jumlah yang cukup adalah langkah penting dalam mencegah dehidrasi di musim kemarau. Pastikan minum air secara teratur sepanjang hari, terutama saat cuaca panas. Buatlah jadwal minum air untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Bawalah tumblr atau botol minum kemanapun kamu pergi agar mudah ketika ingin minum.
2. Perhatikan Gejala Dehidrasi
Cara berikutnya untuk mencegah terjadinya dehidrasi adalah mengenali tanda-tanda dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi 9 pusing, jarang buang air kecil, dan gangguan konsentrasi. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segeralah minum air dan istirahat di tempat yang sejuk ketika musim kemarau.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Air
Selain minum air, kamu juga dapat memperoleh cairan melalui konsumsi makanan yang mengandung air tinggi. Buah-buahan segar seperti semangka, jeruk, dan mentimun, serta sayuran seperti selada dan tomat, memiliki kandungan air yang tinggi. Selain memberikan cairan, makanan ini juga mengandung nutrisi penting untuk kesehatan tubuh dan baik dikonsumsi saat musim kemarau.
4. Batasi Makanan dan Minuman yang Memicu Dehidrasi
Beberapa minuman dapat memperburuk dehidrasi. Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, serta minuman beralkohol, dapat memicu kehilangan cairan tubuh. Batasi konsumsi minuman ini atau gantilah dengan air minum, minuman elektrolit, atau infused water yang dapat membantu menggantikan cairan yang hilang saat musim kemarau.
5. Gunakan Pakaian yang Tepat
Pilihan pakaian yang tepat juga dapat membantu mencegah dehidrasi. Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan ringan, longgar, dan bernapas seperti bahan katun. Sehingga dapat membantu mengurangi risiko kelebihan panas dan penguapan cairan dari tubuh.
6. Hindari Aktivitas Berat
Saat suhu mencapai tingkat yang sangat tinggi, hindarilah aktivitas berat atau paparan sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Upayakan untuk melakukan aktivitas fisik pada saat cuaca lebih sejuk, seperti di pagi atau sore hari.
7. Amati Kesehatan
Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah dehidrasi.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kamu ketahui tentang cara mencegah dehidrasi di musim kemarau. Jangan lupa juga untuk konsumsi vitamin dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi.