Menyasar End User dalam Aktivitas Pemasaran, Ini 4 Langkahnya!
Tidak sedikit produk yang saat ini beredar di pasar ditujukan bagi end user, sehingga memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan produk lain. End user adalah salah satu bentuk pelanggan atau customer yang berada di level akhir, sehingga pencarian yang dilakukannya atas suatu produk akan berbeda dengan customer level perusahaan, atau level lainnya.
Tapi sebenarnya bagaimana penjelasan mengenai end user ini secara lengkap? Adakah hal yang membedakan pelanggan jenis ini dengan pelanggan pada umumnya?
Penjelasan mengenai end user bisa kamu peroleh pada poin berikutnya di artikel singkat ini. Pada bagian akhir, juga akan ditambahkan mengenai tips efektif untuk membuat produk yang sifatnya end user friendly. Selengkapnya dalam poin berikut.
Baca Juga: Lebih Dalam Memahami Profit Margin dan 5 Cara Meningkatkannya
Mengenal Apa Itu End User
End user adalah pihak atau orang yang belum tentu melakukan pembelian pada produk atau layanan dalam proses penjualan, namun merupakan pihak akhir yang menggunakan produk atau layanan jasa yang kamu miliki.
Pada dasarnya, end user seperti namanya adalah pengguna akhir dari produk. Tidak harus menjadi pihak yang melakukan pembelian pada produk yang tersedia di pasar, namun dipastikan sebagai pengguna dari produk yang telah dibeli.
Tidak heran jika kemudian strategi pemasaran yang dilakukan tidak hanya berfokus pada customer saja, namun juga harus tepat sasaran pada produk yang sangat dibutuhkan oleh end user sehingga penjualan dapat dilakukan dengan menyasar kedua target ini.
Lalu Apa Perbedaan End User dengan Customer dalam Proses Bisnis?
Di bagian ini kamu bisa memahami kira-kira apa perbedaan mendasar antara customer dan end user dalam sebuah proses bisnis yang dijalankan. Sebagai pebisnis pemahaman atas hal tersebut penting sehingga strategi pemasaran yang disusun dapat menjadi lebih akurat dan efektif.
Customer
Customer merupakan orang atau pihak yang akan melakukan transaksi pembelian terhadap produk, baik dalam bentuk barang atau jasa, yang telah menjalani berbagai tahapan dalam sales funnel. Keputusan pembelian yang diambil akan menjadi pemasukan untuk bisnis yang kamu miliki.
Namun demikian customer tidak selalu menjadi pihak yang akan menggunakan produk tersebut. Customer bisa jadi hanya menjadi pihak yang melakukan pembelian, dalam melaksanakan tugasnya sebagai bagian purchasing dari perusahaan lain.
Nantinya pembelian produk yang dilakukan oleh customer akan diteruskan ke bagian selanjutnya dari konsumen, yakni end user.
End User
Hal ini berbeda dengan customer yang secara langsung melakukan pembelian dan melewati sales funnel,. End user bisa saja sama sekali tidak terlibat dalam urusan pembelian ini. Meski dalam banyak kasus customer yang dimiliki sebuah bisnis juga adalah end user, namun tidak semua end user memiliki kapabilitas untuk mengambil keputusan pembelian dalam bisnis.
End user adalah pengguna akhir dari produk yang telah dibeli, atau disediakan oleh pihak lain. Pemanfaatan nilai dari produk akan secara optimal terjadi di bagian ini, sehingga spesifikasi produk idealnya akan menyesuaikan dengan kebutuhan end user.
Secara langsung, end user adalah pihak akhir yang akan menggunakan dan mendapatkan nilai utama dari produk yang ada di pasar, yang menjadi produk yang kamu jual.
Ini 4 Tips Membuat Produk dengan Karakter End User Friendly
Seperti yang disampaikan di atas, pemahaman pada konsep end user adalah hal yang penting untuk pebisnis, agar aktivitas pemasaran yang dilakukan bisa tepat sasaran dan meningkatkan potensi penjualan produk.
Beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk membuat produk dengan karakter end user friendly adalah sebagai berikut.
- Pertama, ketahui apa yang dibutuhkan end user. Tidak hanya harus mengetahui selera dari customer, namun kamu juga harus paham benar apa yang kira-kira dibutuhkan oleh end user. Hal ini bisa diperoleh melalui riset pasar, untuk mendapatkan data relevan dan berkualitas. Apa masalah yang dihadapi end user? Bagaimana cara menyelesaikannya? Semua harus terjawab dengan produk yang kamu miliki di pasar.
- Dengan motivasi di langkah pertama tadi, kamu bisa melangkah ke tahap kedua, dimana tahap melakukan testing pada produk yang dimiliki. Cari end user yang bisa ditemukan, dan minta untuk melakukan percobaan pada produk. Apa yang dialami oleh end user ini dapat menjadi data penting untuk melakukan pengembangan produk kamu.
- Ketiga, kumpulkan feedback, lakukan pengembangan lanjutan. Berbekal data respon dari end user, kamu bisa memperoleh arah baru mengenai kemana produk akan dikembangkan. Berdasarkan apa yang dialami dan disampaikan oleh pengguna akhir, kamu idealnya bisa memformulasikan produk, baik barang atua jasa, yang benar-benar menyelesaikan masalah user tersebut.
- Buat user persona yang bisa membantu kamu mengembangkan produk. User persona sendiri adalah karakter fiksi yang memiliki elemen dari end user yang menjadi sasaran kamu. Dengan memiliki user persona, pengembangan produk akan semakin mudah dan efektif. Jadi data-data yang secara terus menerus didapatkan bisa di-compile, dan menjadi penguat pada proses pengembangan produk ini.
Baca Juga: 8 Contoh Kalimat Promosi Kreatif untuk Bisnis Anda!
Pada dasarnya, end user adalah sasaran utama dari aktivitas pemasaran. Sebab ketika terdapat permintaan yang besar, permintaan ini berakar dari end user. Jadi, lakukan riset dengan tepat, dan formulasikan taktik pemasaran paling efektif untuk end user kamu!