Fakta-Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Kelimutu
Siapa yang tidak kenal dengan Danau Kelimutu, danau yang keindahannya tak pernah habis dimakan waktu. Danau ini berada di Nusa Tenggara Timur, Pulau Flores. Salah satu spot petualangan yang sangat menarik untuk dikunjungi ini semakin terkenal karena berada di salah satu sisi gambar dari pecahan uang Rp5000. Selain itu, Danau Kelimutu sangat terkenal dengan perubahan warna airnya yang bisa berubah menjadi 3 warna sekaligus. Yaitu warna merah, biru, dan putih yang bisa berubah tergantung gas, suhu, serta mikroba yang ada di dalam danau.
Menjadi salah satu spot petualangan favorit di Pulau Flores, danau ini berada di ketinggian 1.639 mdpl. Dengan lokasinya yang seperti itu, tentu saja keindahan alam yang ada di sana sudah tidak bisa diragukan lagi. Kalau kamu semakin penasaran, langsung saja simak ulasan di bawah ini yang akan mengantarkan kamu untuk mengetahui fakta-fakta menarik yang ada di Danau Kelimutu.
1. Memiliki Tiga Nama Danau
Jumlah danau yang ada di kawasan tersebut ada tiga buah, di mana masing-masing danau mempunyai namanya tersendiri. Keunikan inilah yang membuat tiga danau tersebut seakan mempunyai ciri khas dan keindahannya masing-masing. Sesuai dengan warnanya, danau pertama yaitu bernama Tiwi Ata Mbupu, danau kedua bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan danau yang ketiganya adalah Tiwu Ata Polo. Danau kedua yang bernama Tiwu, mempunyai kedalaman hingga 127 meter, dan paling dalam di antara kedua danau lainnya.
2. Luas Tiga Danau
Danau yang paling luas adalah danau kedua Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang memiliki luas sekitar 5,5 hektar dengan khasnya warna hijau lumut. Kemudian danau pertama Tiwu Ata Mbupu mempunyai luas sekitar 4,5 hektar dengan warna hijau. Sementara danau ketiga yaitu Tiwi Ata Polo yang hanya seluas 4 hektar menjadi danau yang paling kecil. Danau Tiwu Ata Polo juga menjadi Danau Kelimutu yang mempunyai kedalaman paling dangkal, yaitu hanya sekitar 64 meter saja.
Jika digabungkan, jumlah luas kawasan ini tentu saja mempunyai keindahan tersendiri, terlebih lagi jika bisa melihatnya dari atas ketinggian.
3. Danau yang Berubah Warna
Dari ketiga Danau Kelimutu yang ada di kawasan Ende tersebut ada satu danau yang paling sering berubah warnanya, yaitu danau Tiwu Ata Polo. Tiwu Ata Polo adalah Danau Kelimutu yang paling sering berubah warna, yaitu hingga mencapai 44 kali dari tahun 1995–2011 lalu. Menariknya lagi, danau Tiwu Ata Polo ini menjadi salah satu sumber air sungai Ria Mbuli yang mengalir di sekitar Gunung Kelimutu. Sungai ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para petualang jika tengah mengunjungi Danau Kelimutu karena keindahan alamnya yang luar biasa.
Menurut para Ilmuwan, perubahan warna dari ketiga Danau Kelimutu disebabkan oleh terjadinya perubahan gas gunung berapi. Perubahan tersebut juga disebabkan oleh zat besi dalam fluidanya yang menghasilkan warna merah dan juga cokelat tua. Inilah yang membuat Danau Kelimutu sempat terkenal dengan warna airnya merah kecokelatan. Sedangkan untuk warna hijau, disebabkan oleh lumut yang ada di dalam danau, serta erosi dinding danau yang bisa membuat warna danau menjadi lebih tua.
4. Legenda Danau Kelimutu
Danau Kelimutu memiliki legenda yang masih melekat hingga saat ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, perubahan warna danau yang dilihat memiliki arti, serta kekuatan alam tersendiri. Warna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya menjadi tempat berkumpulnya arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda. Sementara warna merah atau “Tiwu Ata Polo” diyakini sebagai tempat berkumpulnya arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya sering berbuat jahat. Sedangkan kepercayaan akan tempat berkumpulnya arwah para leluhur yang meninggal ketika tua ada di warna putih atau “Tiwu Ata Mbupu”.
5. Upacara Adat dan Pemberian Persembahan
Masyarakat setempat juga percaya bahwa Danau Tiga Warna adalah tempat keramat, serta dapat memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Alhasil, upacara adat sering dilakukan, dan masyarakat memberikan persembahan berupa hasil bumi kepada arwah danau tersebut.
6. Rawan Gempa dan Longsor
Gunung Kelimutu terakhir kali beraktivitas dengan intensitas tinggi adalah pada tahun 1968 silam. Bahkan, ada penelitian yang menyebutkan bahwa Danau Kelimutu adalah hasil dari letusan Gunung Kelimutu pada zaman dahulu. Karena Danau Kelimutu adalah kawasan Gunung Api, maka di sana rawan sekali gempa bumi. Bahkan, dinding pemisah antar danau sangat mudah longsor. Hal tersebut dikarenakan sudut kemiringan dinding pemisah danau yang mencapai 70 derajat dengan ketinggian antara 50–150 meter.
Sudah Siap Berpetualang ke Danau Kelimutu?
Danau Kelimutu ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu. Untuk mencapai objek wisata yang satu ini, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende, atau 13 km dari Kampung Moni. Kemudian perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit dari kampung tersebut, sebelum mencapai gerbang Taman Nasional Kelimutu.
Sementara itu, harga tiket yang ditawarkan berbeda antara wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Untuk wisnus akan dikenakan tarif sebesar Rp20.000 per orang, sementara untuk wisman sebesar Rp150.000 per orang.