6 Cara Jitu Melakukan Follow Up untuk Mencapai Target

Ketika kamu sudah melakukan sejumlah langkah pemasaran dan penawaran produk kemudian calon pelanggan mulai tertarik, maka melakukan follow up adalah langkah selanjutnya yang harus diambil. Langkah ini dilakukan agar pelanggan melakukan pembelian, dan mendatangkan keuntungan untuk bisnis kamu.

Tapi apa yang dimaksud dengan follow up dalam dunia bisnis pada konteksnya di bidang pemasaran? Lalu, apakah ada tips dan cara yang tepat untuk melakukan hal ini tanpa harus membuat pelanggan kamu merasa risih?

Kedua pertanyaan di atas bisa kamu temukan jawabannya di uraian berikut ini.

Baca Juga: Ingin Pengajuan Kredit Diterima? Perhatikan BI Checking

Pertama, Kita Lihat Pengertiannya

follow up adalah

Jika diterjemahkan secara langsung, follow up berarti menindaklanjuti atau memberikan perlakuan tertentu. Dalam konteks bisnis artinya kemudian diadaptasi menjadi proses untuk menghubungi calon pelanggan, atau melakukan respon pada minat yang ditunjukkan calon pelanggan pada penawaran yang diberikan.

Ketertarikan yang muncul dan diperlihatkan dengan minat calon pelanggan pada produk ini yang akan menjadi titik tolak melakukan follow up pada calon klien tersebut. Menanyakan apakah akan dilakukan pembelian, apakah produk cukup membantu, bagaimana tanggapan pada produk, termasuk dalam kegiatan menindaklanjuti minat yang ditunjukkan calon klien.

Selain bertanya, idealnya staf atau tim yang melakukan respon ini juga memberikan pernyataan bersifat persuasif agar mendorong minat calon klien untuk akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Jelas, tujuannya agar meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mendatangkan keuntungan lebih besar pada perusahaan kamu.

Baca juga:  10 Opsi Teknik Marketing Jitu, Anda Bisa Lihat di Sini!

Tapi Bagaimana Cara yang Harus Dilakukan?

follow up adalah

Ada beberapa cara ideal yang bisa dilakukan dalam rangka follow up ketertarikan yang ditunjukkan oleh calon pelanggan ini. Namun ingat, tips atau cara yang dijabarkan di bawah ini sifatnya hanya pengetahuan, akan lebih baik jika kembali disesuaikan dengan jenis produk dan pasar yang dimiliki oleh produk milik bisnismu.

1. Tidak Intimidatif, Ambil Sikap Persuasif

Meski terdapat target penjualan yang harus dicapai, namun sebisa mungkin hindari sifat yang intimidatif. Alih-alih semakin tertarik untuk membeli produk yang kamu miliki, calon pelanggan bisa jadi justru enggan dan berpaling karena merasa tidak nyaman atas penawaran yang diberikan.

Gunakan sikap yang persuasif sehingga tetap menjaga kenyamanan dari pelanggan yang kamu hubungi. Dengan begini, pelanggan bisa tetap merasa nyaman, dan memiliki motivasi untuk melanjutkan pembelian.

2. Timing yang Tepat adalah Kunci!

Menyoal timing, kamu harus memperhatikan benar kapan waktu yang tepat untuk melakukan follow up. Follow up adalah langkah yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk kembali mengingatkan calon pelanggan pada penawaran yang diberikan, sehingga diharapkan dapat dilanjutkan dengan transaksi.

Maka laksanakan follow up pada waktu-waktu yang memungkinkan calon pelanggan melanjutkan dengan transaksi. Pilih waktu yang tepat, dan lakukan persuasi dengan baik. Manfaatkan waktu luang yang dimilikinya, namun jangan sampai memberikan terlalu banyak gangguan.

3. Berikan Interval, Jangan Terlalu Rapat

Follow up yang dilakukan memang bisa jadi membutuhkan waktu berkali-kali. Namun yang harus dipastikan adalah bahwa kegiatan ini tidak boleh dilakukan terlalu sering. Menghubungi calon pelanggan, dalam interval waktu yang terlalu singkat, bisa memberikan rasa tidak nyaman.

Baca juga:  Tips Bisnis Mempertahankan Usaha di Masa Pandemi

Berikan interval yang ideal pada setiap kontak langsung yang dilakukan. Bukan hanya agar calon pelanggan merasa nyaman, namun juga agar produk yang Anda miliki terus muncul di sekitarnya sehingga lebih mudah diasosiasikan.

4. Mencoba dengan Menunjukkan Empati

Mungkin kamu menganggap cara ini cukup sulit dilakukan. Namun percayakan kamu bahwa sisi empat seseorang akan lebih mudah muncul ketika kamu melakukan follow up dengan menggunakan persona tertentu?

Sapa calon pelanggan dengan sebutan yang pantas, bisa menggunakan ‘kak’, atau ‘abang’, atau ‘bapak’ untuk versi lebih formal, dan ikuti dengan nama dari calon pelanggan tersebut. Kuncinya jelas tidak salah menyebut nama, agar seorang merasa lebih dekat dengan produk atau brand.

5. Terhubung di Media Sosial

Era sekarang ini, hampir semua orang memiliki media sosial yang digunakan secara rutin. Salah satu cara melakukan follow up adalah dengan mengikuti mereka di media sosial yang digunakan, dan mencermati pola perilakunya.

Kamu bisa menggunakan fitur like atau comment pada unggahan dari calon pelanggan. Atau jika cukup dekat dan responnya baik pada penawaran, kamu bisa menggunakan fitur pesan langsung.

6. Terakhir, Siapkan Rencana B

Rencana B sendiri diartikan sebagai alternatif ketika calon pelanggan berubah pikiran secara total dan tidak lagi menganggap produk yang kamu tawarkan adalah hal yang memiliki urgensi tinggi.

Untuk menyikapi hal ini, kamu harus tetap bersikap positif dan jangan sampai terbawa oleh keadaan. Tetap berikan respon yang baik, dan sebisa mungkin menjadi pihak solutif atas masalah yang mereka miliki. Simpan kontak milik pelanggan tadi, sebab kontak pelanggan akan menjadi satu aset yang bernilai di masa yang akan datang.

Baca Juga: 9 Tips Manajemen Waktu untuk Membantumu Tetap Produktif 

Itu tadi sederet penjelasan mengenai pengertian dan 6 cara jitu melakukan follow up. Karena follow up adalah langkah penting dalam proses pemasaran dan penjualan, idealnya hal ini dilakukan dengan cermat, terencana, dan terukur, sehingga dapat memberikan output terbaik untuk penjualan produk yang kamu miliki.