Moms Wajib Tahu 5 Tips Menggunakan Gendongan Bayi Ini
Menggendong bayi dengan nyaman selalu menjadi pekerjaan yang cukup menantang bagi para ibu. Apa lagi ketika bayi sudah dalam keadaan rewel sebelum di gendong. Seorang ibu akan dituntut untuk bisa memposisikan bayi secara nyaman agar dia bisa tenang dalam gendongan bayi tersebut.
Untuk memenuhi hal tersebut, pastinya dibutuhkan tips dan trik yang tepat. Ingin tahu bagaimana menggendong bayi dengan nyaman? Ingin tahu bagaimana posisi gendongan bayi yang aman dan nyaman? Yuk belajar dari ulasan di bawah ini.
Tips Menggendong Bayi dengan Nyaman
- Setiap kali hendak mengangkat bayi, baik menggendong dengan alat gendong atau tangan, pastikan kita tidak hanya membungkukkan tubuh, tapi juga dengan menekuk kedua kaki agar tulang belakang kita tidak menanggung beban berlebih.
- Selain itu, pada saat membungkuk, pastikan tubuh kita sudah sedekat mungkin dengan tubuhnya agar bayi cepat sampai dalam dekapan.
- Rewel atau gelisah merupakan salah satu tanda bayi tidak nyaman dalam gendongan Anda. Nah, agar bayi nyaman, jangan terlalu erat mendekapnya. Selanjutnya ikuti keinginan bayi, apakah ingin digendong telentang, setengah duduk, menghadap depan, atau menghadap belakang sambil bersandar di pundak. Setiap bayi memiliki kesenangan berbeda.
- Jangan mengguncang atau mengayun-ayun bayi terlalu keras saat menggendong. Bayangkan jika kita yang diperlakukan seperti itu, pastinya mual, kan? Pada bayi, ayunan dan guncangan keras bahkan bisa menyebabkan perdarahan di otak.
- Jika menggendong dengan selendang atau baby carrier, pastikan alat gendong ini terbuat dari bahan yang kuat dan cukup lembut.
- Pastikan juga lubang untuk kaki tidak terlalu besar agar bayi tidak tergelincir, tali penopangnya pun harus bisa membagi beban tubuh bayi dengan tubuh ibu. Lihat saja tas ransel para pendaki gunung, jika sistem tali dan penyangga gendongan bayi seperti itu seharusnya gendongan tersebut bisa membagi beban dengan baik.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Mainan Bayi 3 Bulan sebagai Stimulus Terbaik
Cara Menggendong Menggunakan Gendongan Bayi
Selain menggunakan tangan, orangtua juga bisa mencoba alternatif lainnya. Yaitu, menggendong bayi dengan bantuan alat gendong.
Apabila Anda sudah memilih jenis gendongan sesuai dengan keinginan, jangan lupa untuk mengetahui cara menggendong si kecil yang tepat. Hal ini perlu Anda lakukan untuk menghindari cedera pada bagian tubuh anak akibat posisi menggendong yang salah.
Baik cara menggendong si kecil di bagian depan atau belakang, hal yang perlu diperhatikan adalah kaki. Pastikan agar pinggul dan paha sedikit ditekuk lalu kaki menyebar ke bagian samping. Ini bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan pinggul serta mengurangi risiko dislokasi pinggul.
Berikut cara menggendong si kecil yang bisa Anda lakukan saat menggunakan gendongan, seperti:
1. Menggendong di depan
Cara menggendong dengan menggunakan gendongan bayi di bagian depan dapat Anda lakukan sejak bayi baru lahir.
Asalkan, anak tidak mempunyai masalah kesehatan tertentu serta berat badan sudah mencapai 3 kg. Hal yang perlu diperhatikan, pastikan Anda tetap dapat melihat wajahnya dan lakukan hal ini hingga ia berusia 4 bulan.
Berikut beberapa cara menggendong si kecil di bagian depan.
- Pakai gendongan dan kendurkan terlebih dahulu tali-tali penyangganya jika diperlukan.
- Setelah itu, angkat bayi dan taruh ke dalam gendongan.
- Jika kesulitan, mintalah bantuan pasangan untuk menaruh bayi dengan posisi menghadap ke arah dada atau ke arah luar.
- Kemudian, posisikan kaki bayi agar kakinya membuka membentuk huruf M (lihat gambar).
- Posisi ini membuat beban di antara persendian pinggul dan paha bayi tidak terlalu berat dan paha tidak terlalu menggantung ke bawah.
- Pastikan wajah bayi tetap terlihat dari atas dan tidak tertutupi oleh baju agar tidak kesulitan bernapas.
- Sesuaikan lubang yang terdapat di bawah gendongan tempat kaki bayi agar tidak terlalu longgar atau terlalu kencang.
Cek secara berkala dan pastikan ia tidak dalam posisi melengkung, tinggi sebelah, dan wajahnya tidak terlalu menempel ke kain atau dada.
2. Menggendong di belakang
Cara menggendong si kecil di belakang sebenarnya mirip dengan menggendongnya di depan. Hanya saja, Anda perlu lebih hati-hati.
Pasalnya, Anda tidak bisa mengawasi apa yang bayi lakukan saat menggendongnya di belakang. Sesuaikan cara menggendong bayi dengan usianya. Bila Anda ingin menggendong di belakang pastikan bayi sudah bisa duduk agar kuat menopang kepalanya.
Selain itu, Anda juga perlu meminta bantuan orang lain untuk menaikkan bayi ke dalam gendongan untuk menghindari cedera.
Kemudian, pastikan bayi menempel dekat dengan punggung. Kencangkan gendongan, tetapi jangan lupa berikan ruang agar bayi merasa nyaman.
Baca Juga: Sugar Rush dan Dampaknya pada Kesehatan Anak, Bahayakah?
Tips Wajib Saat Menggunakan Gendongan Bayi
Agar Anda melakukan cara menggendong yang aman, coba lakukan prinsip-prinsip yang dikenal sebagai TICKS, yaitu:
- Tight atau erat, seperti memeluk si kecil sehingga Anda dan bayi merasa nyaman.
- In view at all times, Anda dapat selalu melihat wajah bayi.
- Close enough to kiss, kepala bayi dekat dengan Anda sehingga mudah menciumnya saat digendong.
- Keep chin off the chest, dagu bayi tidak menekuk ke arah dada, sehingga tidak mengganggu pernapasan
- Support back, gendongan yang dipakai bisa menyangga punggung bayi.
Itulah tips tentang menggunakan gendongan bayi agar anak selalu merasa aman dan nyaman. Ingat, bayi masih memiliki struktur tulang yang masih rentan dan mudah bergeser. Cara menggendong bayi yang salah, akan mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan dari bayi itu sendiri. Selamat mencoba