Bayi Sering Rewel? Kenali 4 Tanda-Tanda Fase Growth Spurt

Bayi kamu sering rewel akhir-akhir ini? Sudah segala cara dilakukan tapi tetap saja menangis dan menyusu lebih sering? Jangan khawatir, mungkin bayi kamu sedang berada mengalami growth spurt. Growth spurt adalah sebuah fase yang bisa terjadi kapan saja, dan terjadi pada semua bayi. Jadi memang sebuah pola pertumbuhan bayi yang normal terjadi.

Sayangnya, GS tidak bisa diprediksi kapan, tapi bisa dikenali. Ada ibu yang mengaku bayinya GS sebulan sekali, dua kali, atau malah tiga kali pada usia tiga bulan pertamanya. Tak apa, semua normal-normal saja. Setiap bayi punya pola pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda. Oh ya, katanya, GS termuda biasanya saat berusia 2 minggu. Pada saat itu pola minum susu bayi sudah mulai terbentuk dan pertumbuhannya sudah terlihat.

Mengapa Terjadi Growth spurt?

Growth spurt terjadi karena permintaan tubuh bayi sendiri. Secara alami bayi merespon kebutuhan nutrisinya melalui rasa lapar yang lebih sering dari biasanya. Para ahli menghubungkannya dengan produksi human growth hormon atau HGH.

Baca Juga: Tips Memperoleh Asi Berlimpah dengan Cara Memijat Payudara

Tanda-Tanda Growth spurt pada Bayi

growth spurt adalah
Sumber: Pexels

Growth spurt adalah hal yang normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini terkadang bisa disalahartikan, sehingga mungkin ada ibu yang menganggap bayinya sedang sakit, padahal ia sedang mengalami growth spurt.

Agar kamu tidak kebingungan saat melihat bayi mengalami growth spurt, mari kenali tanda-tanda growth spurt pada bayi berikut ini:

Baca juga:  7+ Tips Seru Mengajarkan Basic Manners pada Anak

1. Lebih Banyak Menyusu

Tanda- tanda pertama  growth spurt adalah, ketika tubuhnya sedang bertumbuh dengan cepat, Bayi akan membutuhkan lebih banyak nutrisi dan energi. Hal ini membuatnya akan lebih banyak menyusu.

Jika biasanya bayi menyusu ASI sekitar 8 kali sehari, maka saat mengalami growth spurt ia bisa menyusu lebih sering hingga sekitar 12–14 kali sehari.

2. Lebih Rewel dan Manja

Ketika sedang mengalami growth spurt bayi biasanya akan menjadi lebih rewel dan aktif serta ingin selalu menempel pada Bunda. Di masa ini, ada kalanya bayi ingin dipeluk dan digendong sepanjang waktu, lalu kemudian menangis saat ia dibaringkan.

Hal ini mungkin akan membuat kamu kebingungan dan salah mengira bahwa bayi sedang sakit. Namun, sebetulnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena bayi akan kembali tenang ketika masa growth spurtnya berlalu.

3. Pola Tidur Berubah

Beberapa hari sebelum dan selama lonjakan pertumbuhan, bayi mungkin akan tidur lebih lama dari biasanya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa selama growth spurt, bayi dapat tidur hingga 4,5 jam lebih lama dari waktu tidur biasanya. Hal ini adalah hal yang normal terjadi karena bayi butuh tidur lebih banyak dan nyenyak agar tubuhnya dapat menghasilkan hormon pertumbuhan.

Namun, ada juga sebagian bayi yang mungkin jadi lebih jarang tidur saat growth spurt berlangsung. Ia mungkin terjaga lebih lama di siang hari atau sering terbangun di malam hari. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena ini juga hal yang normal terjadi dan hanya berlangsung selama beberapa hari.

4. Ukuran dan Berat Badan Bayi Bertambah

Ketika mengalami growth spurt, tubuh bayi akan semakin besar. Hal ini mungkin dapat Bunda lihat dari pakaian bayi yang tampak kekecilan, padahal sebelumnya masih pas. Selain itu, saat sedang growth spurt, Bayi pun akan terasa semakin berat ketika digendong karena berat badannya bertambah.

Baca juga:  Apa Beda Siswa Biasa dan Siswa Akselerasi?

Tak hanya berat badan yang bertambah, tinggi badan dan lingkar kepala bayi juga akan banyak meningkat saat ia mengalami growth spurt. Untuk memastikannya, Bunda bisa menimbang berat badan Bayi di rumah, puskemas, ataupun di tempat praktik dokter.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu 5 Tips Menggunakan Gendongan Bayi Ini

Tips Menenangkan Bayi yang Melalui Fase Growth spurt

growth spurt adalah
Sumber: Pixabay

Saat Bayi sedang mengalami growth spurt, Bunda dapat melakukan beberapa tips berikut ini untuk menenangkan bayi:

1. Lebih Sering Memberikan ASI

Jika bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, Bunda dapat menyusuinya lebih sering agar kebutuhan nutrisi dan energinya terpenuhi. Sementara itu, untuk bayi yang disusui dengan susu formula, ia dapat diberikan satu botol susu formula tambahan selama beberapa hari di masa growth spurt.

Jika bayi sudah mulai mendapatkan makanan padat (MPASI), Bunda dapat memberikan ASI dan MPASI sesuai kebutuhan dan keinginan bayi.

2. Mencari Cara Menenangkan bayi

Bayi yang sedang mengalami growth spurt cenderung akan lebih rewel dan aktif. Untuk menenangkannya, Bunda dapat mencoba mengajaknya bermain.

Jika ia sedang tidak bermain, Bunda bisa mencoba membacakan buku cerita, memutarkan musik, atau menggendongnya lebih lama hingga ia merasa tenang.

3. Berikan Waktu Istirahat yang Cukup

Menghadapi masa growth spurt Bayi bisa membuat Bunda kelelahan karena perlu lebih sering menyusui dan menemani Bayi. Oleh karena itu, Bunda tetap perlu beristirahat kapan pun Bayi tidur.

Jangan lupa juga untuk cukup banyak minum air putih dan makan yang teratur agar Bunda mendapatkan cukup energi dan cairan.

Biasanya, growth spurt hanya berlangsung selama beberapa hari dan akan mereda dengan sendirinya. Setelah masa ini usai, Bayi akan kembali tenang.

Namun, penting untuk diingat bahwa growth spurt bukanlah satu-satunya penyebab bayi menjadi rewel. Bila bayi Bunda mengalami tanda-tanda growth spurt di atas disertai tanda gejala lain, seperti demam, kurang mau menyusu, atau kurang aktif, bisa jadi hal tersebut menandakan bahwa ia sedang sakit.

Untuk memastikan apakah bayi rewel disebabkan oleh growth spurt atau bukan, Bunda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter, ya.