Wajib Tahu! 8 Fakta dan Hal Menarik Seputar Gunung Kembang

Terletak di area Wonosobo, Jawa Tengah, gunung Kembang memiliki ketinggian 2.340 mdpl. Gunung yang satu ini tepatnya berada di dukuh Blembem Kaliurip, desa Damarkasihan, kecamatan Kreteg. Gunung ini bisa dikatakan salah satu gunung yang memiliki tingkat kesulitan menengah, namun menawarkan pemandangan yang sangat mengesankan. Jadi, mengetahui fakta-fakta dan hal menarik seputar gunung Kembang tidak boleh dilewatkan. 

Kamu harus tahu nih, bahwa pendakian awal sudah tercatat pada tahun 1993, namun baru pada tanggal 1 April 2018 lalu gunung Kembang resmi dibuka untuk pendakian umum. Sementara untuk jalur pendakian, setidaknya ada dua jalur yang bisa digunakan yaitu Jalur Blembem dan Jalur Lengkong, yang keduanya terletak di kecamatan yang berbeda. Untuk biaya tiket, dua jalur ini juga memiliki tarif yang berbeda, yaitu:

  • Jalur Blembem, biaya registrasi dan fasilitas adalah sekitar Rp25.000, lalu parkir kendaraan sekitar Rp10.000, dan biaya transportasi dari basecamp hingga ke Pos 1 sebesar Rp25.000.
  • Jalur Lengkong, registrasi akan dikenakan tarif Rp20.000, lalu parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Jika diperlukan jasa ojek motor, maka tarifnya adalah Rp20.000, sedangkan ojek mobil adalah Rp100.000.

Fakta dan Hal Menarik Seputar Gunung Kembang

gunung kembang
Sumber: Freepik

Beberapa fakta dan hal menarik seputar gunung Kembang, cek ulasannya di bawah ini, yuk!

1. Jalur Pendakian yang Unik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat dua jalur pendakian yang berbeda. Keduanya sama-sama memiliki jalur yang ekstrim, namun Jalur Blembem memang menjadi favorit kebanyakan pendaki.

Rute Blembem sering menjadi pilihan karena penataannya yang lebih rapi, ditambah dengan fasilitas yang disediakan di Blembem memang lebih lengkap dari Lengkong. Basecamp Lengkong terletak di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, sedangkan untuk basecamp Blembem terletak di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Baca juga:  8 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Taman Nasional Ujung Kulon

2. Gunung Kembang adalah Anak Gunung Sindoro

Sebagian orang mungkin asing dengan nama gunung Kembang, namun tidak asing dengan gunung Anak Sindoro. Faktanya, keduanya adalah gunung yang sama karena gunung Kembang berlokasi tepat berada di sebelah gunung Sindoro.

3. Ada Kenaikan Ketinggian Setiap Tahun

Gunung Sindoro merupakan gunung berapi aktif yang hingga saat ini masih memiliki aktivitas magma yang tinggi. Akibatnya, gunung Kembang juga mengalami pertambahan ketinggian setiap tahun. Bahkan dikabarkan, 10 tahun lalu ketinggiannya masih 1.200 mdpl.

4. Aturan Pendakian yang Cukup Ketat

Tidak seperti kebanyakan gunung yang biasa didaki, gunung Kembang ini memiliki aturan yang cukup ketat yang ditetapkan oleh pengelolanya. Contoh yang paling sederhana adalah pendataan barang setiap pendaki di pos keberangkatan. Semua barang harus didata secara detail untuk memastikan tidak ada barang yang dilarang. Kemudian bahan makanan dalam kemasan plastik juga harus dibuka, lalu dimasukkan ke dalam satu wadah, sehingga akan meminimalisir jumlah sampah plastik yang mungkin tercecer.

5. Tersedia Pilihan Area Camping

Untuk area camping, sebenarnya terdapat dua tempat berbeda, yaitu di Pos Sabana 2, dan juga di area puncak. Keduanya memiliki karakter yang berbeda, sehingga kamu bisa menentukan mana yang lebih sesuai dengan kondisi pendakian.

Untuk Pos Sabana 2, kamu bisa melewati jalur menanjak dan turunan, dan nantinya kamu akan melewati jalan menurun untuk mengambil air sebagai persediaan. Area camping ini terletak di area kaldera, yang tidak terlalu luas seperti di puncak. Sedangkan area puncak merupakan tanah lapang dan luas, sehingga bisa menampung cukup banyak orang.

Pendakian di gunung ini idealnya dilakukan selama 5 sampai 7 jam, tergantung dengan kecepatan dan cuaca. Jadi, rasanya tidak akan sulit untuk pendaki yang cukup berpengalaman sampai puncak sebelum membuka tenda.

Baca juga:  Kawah Ratu, Potongan Surga di Kaki Gunung Salak

6. Jadi Bagian dari Keunikan Gunung Kembang, Ada Babi Hutan! 

Menjadi keunikan sekaligus peringatan, banyaknya populasi babi hutan akan jadi hal yang kamu hadapi saat mendaki gunung Kembang. Terlebih ketika pendakian malam, maka kesempatan kamu bersinggungan dengan hewan penghuni hutan gunung Kembang ini semakin tinggi.

Untuk menghindarinya, pastikan kamu tidak menyisakan makanan di perjalanan. Pastikan kamu membungkus makanan rapat sehingga tidak mengeluarkan bau, dan tidak memancing babi hutan mendatangi lokasimu. Selain itu, ada baiknya untuk sisa makanan tidak dibuang sembarangan, tapi masukkan ke dalam satu tempat atau kantong plastik lalu bawa turun untuk dibuang di bawah.

7. Kaya akan Spesies Bunga

Tidak hanya sebagai nama saja, namun gunung Kembang memang benar-benar merupakan gunung yang memiliki banyak spesies bunga. Sedikitnya ada 100 jenis bunga anggrek yang hidup dan berkembang di sana. Tentunya, hal ini akan jadi pengalaman tersendiri, yaitu pendakian dengan pemandangan bunga anggrek dan bunga lain di area gunung hingga ke puncaknya.

8. Terdapat Kawah Mati

Terdapat sebuah kawah tidak aktif, bernama Bimo Pengkok yang sudah ditumbuhi rerumputan. Wujudnya menyerupai cekungan yang lebar dan dalam, di mana pada musim hujan, kawah ini akan menjadi danau yang cantik. 

Persiapan Pendakian yang Perlu Dipahami

gunung kembang
Sumber: Freepik

Meskipun ketinggiannya tidak seberapa, namun gunung Kembang menawarkan medan yang berbeda sesuai dengan jalur pendakian yang dipilih. 

Persiapan fisik dan mental menjadi hal utama yang harus dilakukan untuk menghadapi medan yang cukup menantang saat mendaki gunung. Selain itu, pastikan juga kamu menggunakan peralatan dan perlengkapan berkualitas saat mendaki, sehingga semua urusan bisa dilakukan dengan mudah.

Daftar Peralatan yang Dibutuhkan Saat Mendaki Gunung

Semudah apapun  medan pendakian tidak terlalu sulit, namun tetap perlu ada persiapan naik gunung khusus seperti:

  • Alat navigasi seperti kompas, peta, dan GPS. 
  • Air minum dan makanan.
  • Senter dan baterai cadangan. 
  • Alat proteksi diri dari matahari seperti topi, sunglasses, sarung tangan, serta tabir surya.
  • Obat-obatan untuk pertolongan pertama.
  • Pisau serbaguna.
  • Ponsel atau alat komunikasi lainnya. 
  • Kantong tahan air untuk menyimpan barang elektronik, dan trash bag
  • Tas carrier dengan fitur waterproof.
  • Tenda, matras, sleeping bag, dan jas hujan. 
  • Kompor dan peralatan memasak.
  • Sepatu, sandal gunung, dan kaos kaki.
  • Jaket gunung dan celana panjang tahan air. 

Jangan lupa untuk membuat check list perlengkapan yang akan dibawa dan dibutuhkan sesuai dengan gunung dan tujuan pendakian, serta jangka waktu pendakian. Pastikan semua perlengkapan tersebut berfungsi dengan baik, ya!