Hamil Anggur: Faktor Risiko hingga Pencegahannya pada Bumil

Hamil anggur, atau mola hydatidosa adalah suatu kondisi kehamilan dimana adanya sel-sel pembentuk plasenta tidak berkembang dengan normal. Akibatnya, sel-sel tersebut membentuk tumor atau kista di dalam rahim. Kondisi ini terjadi 1 dari 10.000 kehamilan di dunia, sehingga jarang terjadi. Plasenta atau ari-ari yang terbentuk pada penderita hamil anggur tidak normal dan terbentuk seperti sekumpulan anggur.

Sering kali, janin sama sekali tidak terbentuk, hanya jaringan plasenta yang abnormal. Kondisi yang disebut hamil anggur ini tergolong sebagai penyakit trofoblastik gestasional. Hamil anggur ini bisa menyebabkan keguguran, sehingga perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Apa saja ya, ciri-ciri hingga pencegahan hamil anggur atau hamil mola? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

hamil anggur
Sumber: iStockPhoto

9 Ciri Hamil Mola

Ciri atau indikasi kehamilan anggur ini hampir tak ada bedanya dengan kehamilan normal lainnya. Kondisi ini bisa terdeteksi jika kamu melakukan cek rutin kehamilan. Adapun 9 tanda kamu mengalami hamil anggur namun tidak kamu sadari.

  1. Pertumbuhan Rahim Lebih Cepat. Ini mengakibatkan kamu memiliki rahim yang berukuran lebih besar daripada ukuran di usia kehamilan yang normal.
  2. Mual dan Muntah Berlebihan. Meskipun hal ini normal, namun jika kamu mengalaminya lebih sering hingga lemas, kamu perlu waspadai kehamilan anggur.
  3. Benjolan di Vagina. Jika kamu meraba daerah vagina dan menemukan benjolan seperti buah anggur, ini bisa menjadi pertanda kamu mengalami kehamilan anggur.
  4. Hamil Kosong. Jika kamu melakukan pemeriksaan kehamilan namun tidak mendapati adanya gerakan janin dan detak jantung janin, maka besar kemungkinan kamu mengalami hamil mola.
  5. Hipertiroid. Peningkatan hormon tiroksin ini bisa mempengaruhi beberapa hal seperti meningkatnya nafsu makan yang diikuti dengan penurunan berat badan.
  6. Perdarahan Vagina. Ciri lain dari hamil anggur adalah keluarnya cairan gelap berwarna merah kecoklatan atau merah terang dari vagina selama trimester pertama.
  7. Peningkatan Kadar hCG. Hormon yang diproduksi di plasenta ini akan naik secara drastis jika terjadi kehamilan anggur.
  8. Preeklamsia. Jika kamu mengalami hamil anggur, tekanan darah akan naik bahkan di masa awal kehamilan.
  9. Nyeri Panggul. Rasa nyeri di area panggul ini bisa cukup hebat hampir terasa seperti tekanan berlebih dan bisa membuat Bunda merasa amat tidak nyaman.
Baca juga:  Menarik! Ini Perubahan Perut Ibu Hamil dari Bulan ke Bulan

Tipe Hamil Anggur pada Bumil

Terdapat dua jenis kehamilan anggur yang terjadi, yaitu:

1. Hamil Mola Parsial

Jenis kehamilan anggur ini ada jaringan plasenta normal bersama dengan plasenta yang terbentuk secara abnormal. Janin sudah terbentuk namun karena tidak dapat bertahan hidup. Alhasil janin akan gugur di awal masa kehamilan. Anomali ini bisa terjadi karena adanya 2 sel sperma yang membuahi 1 sel telur. Adanya tambahan genetik dari ayah mengakibatkan pembuahan tak bisa bertahan lama.

2. Hamil Mola Lengkap

Jenis kehamilan anggur yang kedua adalah hamil mola lengkap. Dalam situasi ini, sel sperma membuahi sel telur yang kosong. Pada hamil anggur lengkap, sel hanya terbentuk dari gen ayah saja sehingga tidak dapat membentuk janin. Akan tetapi plasenta serta ari-ari akan tetap tumbuh dan malah menjadi tidak normal, membengkak, dan malah membentuk kista yang berisi cairan. 

Faktor Risiko Kehamilan Anggur

hamil anggur
Sumber: iStockPhoto

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kehamilan anggur seperti yang dijelaskan di bawah ini.

  1. Usia Bumil. Ibu hamil berusia di atas 40 tahun atau di bawah 20 tahun memiliki risiko tinggi mengalami kehamilan anggur.
  2. Riwayat Kehamilan. Bumil yang pernah mengalami hamil anggur ataupun keguguran berisiko tinggi untuk hamil mola.
  3. Kondisi Geografis. Risiko kehamilan anggur lebih tinggi ketika bertempat tinggal di lokasi geografis tertentu, termasuk Asia Tenggara dan Meksiko.
  4. Kurangnya Vitamin A. Bumil yang kekurangan asupan karoten atau vitamin A dari buah dan sayuran berwarna jingga rentan mengalami kehamilan anggur.

Penanganan Hamil Mola

Umumnya, ibu yang menderita kehamilan anggur akan mengalami keguguran spontan. Jika hal tersebut tidak terjadi dalam waktu cukup lama, maka dokter kandungan akan melakukan beberapa tindakan sebagai berikut.

Baca juga:  Pahami 10 Manfaat Daging Ayam bagi Anak dan Ibu Hamil!

1. Obat-Obatan

Jika sel-sel abnormal di dalam rahim tumbuh besar dan tidak dapat dikeluarkan dengan alat, dokter akan meresepkan obat-obatan. Obat akan diberikan untuk membuat rahim kontraksi sehingga dapat mengeluarkan isinya melalui vagina.

2. Dilasi dan Kuretase (D&C)

hamil anggur
Sumber: iStockPhoto

Dilasi adalah proses untuk melebarkan serviks karena leher rahim ibu tidak bisa membuka dengan sendirinya. Setelah dibuka, baru dilakukan kuretase atau pengeluaran jaringan di dalam rahim untuk membersihkan sisa hamil anggur. Setelahnya, kadar hormon hamil hCG dalam darah akan diukur untuk menentukan apakah mola hidatidosa (kehamilan anggur) telah terangkat sepenuhnya.

3. Histerektomi

Prosedur ini dilakukan dengan cara membedah dan mengangkat rahim untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Penyebab utama wanita harus menjalani histerektomi adalah karena mereka memiliki masalah kesehatan yang mengharuskan rahimnya diangkat. Apapun solusi yang dokter anjurkan, mungkin kamu dan pasangan akan tetap diperlukan menjalani pemeriksaan lanjutan selama 6 bulan hingga 1 tahun.

4. Pemantauan Kadar hCG

Setelah jaringan molar diangkat, dokter biasanya akan terus melakukan pengukuran tingkat hCG hingga kembali normal. Tes ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan urine dan darah. Jika kadar hCG dalam darah masih terdeteksi, tandanya masih ada jaringan molar yang tersisa di dalam rahim. Pada kasus tertentu, sel abnormal hamil anggur tidak dapat hilang meski sudah dilakukan berbagai perawatan setelah hamil anggur.

Kondisi setiap wanita berbeda, maka metode pengobatan hamil anggur bisa berbeda-beda pula pada tiap kasus.

Mencegah Hamil Mola

Belum ada cara efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan anggur. Namun, jika pernah mengalami kehamilan ini sebelumnya, kamu dapat menurunkan risikonya dengan menghindari kehamilan selama satu tahun. Lakukan pemeriksaan rutin agar dokter memantau kadar hCG dalam tubuh.

Tujuan prosedur tersebut adalah membantu memastikan tidak ada jejak kehamilan anggur yang tersisa di dalam rahim. Khusus bagi wanita sedang dalam masa kehamilan, disarankan untuk memeriksakan kandungan secara rutin, agar dapat mengetahui tanda awal kelainan yang dialami.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang kehamilan anggur. Kondisi ini tidak bisa diketahui secara langsung. Oleh karenanya, kamu perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar dapat diketahui. Bagi kamu dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, kalian bisa melakukan pemeriksaan agar kehamilan berjalan dengan lancar.