5 Poin Pentingnya Menghitung Harga Pokok Produksi dalam Bisnis
Tidak mungkin perusahaan bisa mendapatkan harga jual yang tepat jika tidak mengetahui secara pasti harga pokok produksi yang dimiliki produknya. Kamu sebagai pengusaha tentu wajib paham mengenai konsep sederhana dan mendasar ini, sehingga dapat menentukan harga yang kompetitif namun tetap menguntungkan.
Dalam artikel singkat kali ini, kamu bisa mengetahui sekilas mengenai apa itu harga pokok produksi, signifikansi menghitungnya, serta cara menghitungnya dengan benar.
Maka tanpa berlama-lama lagi, mari mulai bahasan pengertian harga pokok produksi.
Apa Itu Harga Pokok Produksi?
Atau disebut HPP, atau disebut juga biaya produksi, merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi yang dilakukannya. Yang masuk dalam penghitungan ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik atau fasilitas produksi.
Cukup sederhana dan mudah dipahami bukan?
Baca Juga: Urgensi Penerapan Manajemen Keuangan, Peran Vital yang Tidak Bisa Dikesampingkan
Lalu Apa Pentingnya Mengetahui dan Menghitungnya?
Mengetahui harga pokok produksi adalah hal mendasar yang wajib dilakukan semua pengusaha. Tanpanya, banyak pertimbangan dan perhitungan bisnis tidak akan dapat dilakukan dengan baik. Berikut beberapa urgensi menghitung harga pokok ini dari produk yang kamu miliki.
1. Pertama, Harga Jual Produk
Dengan mengetahui harga pokok produksi, kamu bisa dengan mudah menentukan harga jual produk ketika dilepas di pasar. Jelas perhitungannya tetap harus cermat agar kompetitif, namun tetap mendatangkan keuntungan untuk bisnis yang kamu jalankan.
Dengan demikian, perhitungan dasar bisnis dapat dijalankan dengan tepat dan sesuai dengan kondisi nyata perusahaan.
2. Kedua, Perhitungan Laba Rugi
Secara berkala perhitungan pada laba rugi perlu dilakukan guna mengetahui apakah bisnis yang dijalankan mengalami keuntungan atau justru terus merugi. Dengan mengetahui harga pokok produksi sendiri, akan ada acuan jelas terkait perhitungan yang dijalankan.
Nantinya akan melibatkan informasi terkait laba rugi bruto dari perusahaan.
3. Ketiga, Monitoring Biaya Produksi
Setiap biaya dan pengeluaran yang dilakukan dalam perusahaan tentu sudah diperhitungkan dengan baik dan direncanakan. Penghitungan biaya ini kemudian dilakukan guna monitoring biaya produksi yang telah direncanakan di tahap awal, apakah terdapat ketidaksesuaian, kekurangan, kelebihan, atau sudah tepat sesuai rencana.
4. Keempat, Kelengkapan Laporan
Selain berfungsi secara praktis dalam perhitungan bisnis dan harga jual produk, biaya ini juga perlu diketahui untuk melengkapi laporan dan neraca dalam perusahaan. Dengan demikian, pembuatan laporan dan neraca akan lebih lengkap dan jelas sehingga saldo akhir dan kondisi perusahaan bisa diketahui dengan jelas.
Harga pokok produksi akan melekat pada produk yang sudah jadi, namun belum terjual. Nantinya biaya ini akan masuk dalam variabel Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses.
5. Kelima, Evaluasi Produksi dan Relevansi
Pemahaman mendalam pada besaran harga pokok produksi juga dapat menjadi acuan bagaimana kegiatan produksi berlangsung, dan bagaimana besaran biaya yang dikeluarkan. Apakah hal ini masih relevan dengan kondisi pasar saat ini? Atau justru perlu ada koreksi dan penyesuaian?
Data ini penting agar perusahaan bisa tetap relevan dari waktu ke waktu, dan mengikuti perkembangan industri dengan baik.
Simak Cara Tepat Menghitungnya di Sini!
Dalam menghitung harga pokok produksi sendiri akan melibatkan tiga jenis biaya. Pertama, biaya bahan baku, kemudian biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
- Biaya bahan baku, adalah setiap biaya yang dikeluarkan dalam membeli dan mengadakan bahan baku dalam proses produksi, termasuk semua komponen untuk menyiapkan bahan baku hingga siap digunakan.
- Biaya tenaga kerja langsung, adalah biaya yang diperlukan perusahaan untuk membayar pekerja yang terlibat dalam proses produksi mengubah bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi.
- Biaya overhead pabrik, adalah biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk siap jual, termasuk biaya tenaga kerja tidak langsung, perawatan fasilitas, peralatan, dan sejenisnya.
Langkah pertama yang dilakukan dalam menghitungnya adalah menentukan total biaya produksi dengan cara:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang DIgunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Kemudian rumus untuk harga pokok produksinya adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Persediaan Barang dalam proses Produksi Awal – Persediaan Barang dalam Proses Produksi Akhir
Maka dengan demikian kamu akan memperoleh biaya produksi yang dimiliki perusahaan. Dalam prakteknya, bisa saja terdapat beberapa variabel lain yang masuk dalam perhitungan, yang menjadi bagian dari variabel tersebut.
Baca Juga: Apa Manfaat dari BEP yang Dibuat Perusahaan? Ini Ulasannya
Pada dasarnya, penghitungan variabel ini merupakan hal yang mendasar dan dilakukan secara reguler. Sistem pengelolaan produksi bisa digunakan untuk urusan ini, bersamaan dengan staf yang memiliki kapabilitas yang diperlukan dalam urusan akuntansi ini.
Itu tadi sedikit pembahasan mengenai biaya produksi sebuah bisnis. Mulai dari pengertian singkat, urgensi memahaminya, dan cara tepat menghitung dan menentukan nilai dari harga pokok produksi. Semoga menjadi artikel yang berguna, dan selamat melanjutkan aktivitas!