Peran Hilirisasi untuk Ekonomi Indonesia
Pemerintah Indonesia tengah fokus melakukan hilirisasi industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini penting dilakukan, mengingat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Presiden Joko Widodo menegaskan, penghiliran industri dapat membuat sumber daya alam yang diekspor keluar negeri memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Apa dan bagaimana upaya pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut?
Istilah hilirisasi cukup asing bagi masyarakat awam. Mungkin hanya sebagian orang yang mengetahui istilah tersebut. Padahal, istilah ini sangat dekat dengan masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Hilirisasi
Hilirisasi merupakan sebuah proses pengolahan bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi yang siap jual. Contoh yang paling populer adalah pengolahan nikel menjadi baterai, atau untuk UMKM seperti produksi singkong menjadi klanting atau geblek. Ini adalah strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki Indonesia.
Program penghiliran sebenarnya sudah diterapkan sejak 2010. Sejak Januari 2014, pemerintah melarang ekspor sumber daya alam (SDA) mineral dalam bentuk mentah sesuai UU Mineral dan Batubara. Inilah yang membuat Indonesia makin menggencarkan hilirisasi SDA untuk mendukung pengembangan industri nasional.
Peran Hilirisasi untuk Ekonomi Indonesia
Penghiliran SDA yang keberlanjutan memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan pekerjaan di Indonesia. Berikut perannya:
1. Mendorong Terciptanya Pengusaha Muda Daerah
Saat ini, Indonesia membutuhkan pengusaha muda yang mengambil peran dalam dunia usaha. Adanya hilirisasi dengan isu keberlanjutan mendorong terciptanya pengusaha muda yang bisa memajukan daerahnya masing-masing. Mengolah bahan mentah menjadi barang yang bernilai tambah, sehingga harga jual semakin tinggi agar perekonomian Indonesia semakin maju. Hal ini membutuhkan ide dari pengusaha muda untuk menciptakan sesuatu yang berbeda.
2. Mempekerjakan Lebih Banyak Tenaga Kerja Indonesia
Untuk mendukung Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mewujudkan transformasi ekonomi. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut yaitu dengan mendukung hilirisasi industri. Jumlah angkatan kerja pada 2022 mencapai angka 68,63 persen dari jumlah populasi 274,9 juta jiwa. Angka yang cukup bagus, setelah melewati masa pandemik COVID-19.
Dalam proyek-proyek besar hilirisasi, pasti menggunakan tenaga kerja Indonesia. Bukan hanya itu, pengusaha muda yang mantap berwirausaha, kelak akan membutuhkan tenaga kerja untuk mengembangkan usahanya. Sehingga, semakin banyak kesempatan masyarakat Indonesia untuk bekerja di negara sendiri.
3. Menurunkan Tingkat Pengangguran
Fakta yang paling mencengangkan adalah tingkat pengangguran yang kian menurun di Indonesia. Tentu, hal ini juga tak lepas dari hilirisasi. Menurut data BPS, pada Februari 2022 tingkat pengangguran masyarakat Indonesia mencapai 5.83 persen. Sedangkan pada Februari 2023 turun menjadi 5.45 persen.
Kebijakan Indonesia untuk Penghiliran
1. Membangun Iklim Investasi yang Sehat
Untuk memperkuat hilirisasi industri, pemerintah semakin gencar untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Dan untuk meningkatkan investasi di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mempermudah investor untuk berinvestasi di Indonesia. Beberapa diantaranya yaitu:
- Mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan mempermudahkan prosedur perizinan, investasi, dan ketenagakerjaan.
- Meluncurkan OSS-RBA atau Online Single Submission Risk Based Approach untuk meningkatkan transparansi dan keterbukaan dalam memperoleh izin berusaha. OSS-RBA ini membuat proses perizinan lebih mudah dan cepat.
- Mengeluarkan Daftar Prioritas Investasi (DPI) dalam Perpres Nomor 10 tahun 2021. Dalam hal ini, jika investor berinvestasi di sektor prioritas akan mendapatkan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.
- Mendirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja serta memberikan kontribusi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Membangun Smelter PT Freeport Indonesia
Untuk memperkuat hilirisasi Industri, Pemerintah akan membangun smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hal ini merupakan kebijakan strategis untuk menciptakan nilai tambah pada produk tambang. Smelter PT Freeport ini akan menjadi smelter terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau ribu ton logam tembaga.
Smelter ini dibangun di atas lahan seluar 100 hektar dan akan ditargetkan beroperasi pada tahun 2023. Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia akan membuka peluang berinvestasi di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak investor yang berinvestasi ke Indonesia untuk memperkuat hilirisasi Industri. Keberhasilan hilirisasi industri ini tentu akan meningkatkan lapangan pekerjaan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
3. Menetapkan Larangan Ekspor Bijih Nikel
Pemerintah menetapkan larangan ekspor biji nikel sejak 1 Januari 2020 dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019. Pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen mendorong hilirisasi mineral dengan melarang ekspor komoditas mentah. Salah satu manfaat dari hilirisasi adalah dapat meningkatkan penerimaan pajak.
Nah, itulah penjelasan mengenai hilirisasi yang perlu kamu ketahui. Ratusan ribu warga Indonesia berhasil mendapatkan pekerjaan kembali. Lapangan kerja makin terbuka di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia terbantu karena hilirisasi yang membawa dampak besar pada kesempatan kerja yang tinggi.