Ketahui 10 Manfaat Inhalasi untuk Terapi Anak!

Musim hujan yang melanda akhir tahun ini tentunya membuat kamu khawatir, ya. Anak-anak sangat rentan terhadap perubahan cuaca dan seringkali mengalami flu dan batuk. Jika keluhan tersebut belum hilang setelah 3 hari, maka kamu harus segera memeriksakan anak ke dokter. Salah satu pengobatan yang akan disarankan dokter adalah terapi inhalasi. Terapi inhalasi adalah cara pemberian obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru.

Dasar dari teknik ini sudah ada sejak zaman Yunani, yaitu menggunakan uap dari rempah-rempah yang dihirup. Ada beberapa jenis teknik inhalasi, mulai dari inhalasi sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah, hingga menggunakan alat di fasilitas kesehatan. Agar lebih mengenal terapi ini terutama tentang 10 manfaat dan kapan harus melakukan terapi, ada baiknya kita simak informasinya di bawah ini.

Sumber: iStockPhoto

10 Manfaat Terapi Inhalasi untuk Anak

Penyakit yang menyerang saluran pernapasan, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang membahayakan karena mempengaruhi fungsi saluran pernapasan. Jika tidak tertangani dengan cepat, tepat dan benar, maka bisa berdampak kepada kematian. Salah satu keluhan yang sering dialami anak dengan ISPA adalah munculnya sesak napas akibat menumpuknya sekret bahkan penyempitan saluran napas.

Baca juga:  8 Manfaat Kacang Almond untuk Ibu Hamil dan Ide Kudapannya

Terapi inhalasi dapat menjadi satu alternatif terapi yang dapat diterapkan untuk mengatasi keluhan sesak napas pada anak-anak bahkan dewasa sekalipun. Jenis-jenis terapi inhalasi antara lain inhalasi tradisional, Metered Dose Inhaler (MDI), Dry Powder Inhaler (DPI), dan nebulizer. Adapun manfaat dari terapi ini adalah sebagai berikut.

  1. Mengeluarkan dahak dan melegakan saluran pernapasan
  2. Bertindak sebagai antioksidan
  3. Membantu aktivasi sistem detoksifikasi alami dalam tubuh
  4. Mendukung kesehatan kognitif dan kinerja atletik
  5. Meningkatkan metabolisme
  6. Meningkatkan pemulihan tubuh
  7. Mencegah gejala sesak napas
  8. Mengurangi peradangan pada sistem pernapasan
  9. Pengantaran obat secara langsung ke saluran napas sehingga dosis total lebih rendah
  10. Efek samping yang minimal

Kapan Harus Melakukan Terapi Inhalasi?

Sumber: iStockPhoto

Setelah mengetahui manfaatnya, kamu perlu mengetahui kapan harus membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk melakukan terapi inhalasi. Ada terapi inhalasi yang dapat kamu lakukan di rumah dengan cara menghirup uap dari sebaskom air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak penghangat. Meskipun begitu, cara ini tetap tidak bisa menggantikan inhalasi dengan alat, seperti nebulizer.

Ada beberapa kondisi dimana seseorang harus melakukan terapi inhalasi. Misalnya saat gejala sesak napas yang berlanjut, baik karena asma, alergi, penyakit bawaan, hingga batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh. Penggunaan terapi inhalasi juga disesuaikan dengan jenis gejala dan juga kondisi penderitanya.

Itulah informasi mengenai terapi inhalasi yang sering digunakan untuk mengobati gangguan saluran pernapasan, terutama pada anak. Semoga penjelasan di atas dapat membantumu dalam menangani gejala yang berkaitan dengan saluran pernapasan.

Baca juga:  Jangan Sembarangan! Begini Cara Menghangatkan ASI yang Tepat