Mengenal Nadiem Makarim, Pendiri Startup Sukses dan Menteri Termuda
Siapa sih yang nggak tau Nadiem Makarim? Saat ini nggak mungkin dong kalian nggak tahu sosok ini. Ya! Pria yang memiliki nama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini merupakan seorang pengusaha asal Indonesia sekaligus pendiri Gojek, sebuah perusahaan startup transportasi dan penyedia jasa berbasis online yang sudah banyak dipakai dan bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang di Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Meskipun saat ini Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta mundur dari Gojek sejak tahun 2019. Namun kisah inspiratif suksesnya, layak untuk dijadikan sebuah pelajaran. Ingin tahu lebih lanjut informasi mengenai Nadiem Makarim? Simak biografinya di bawah, ya.
Biografi Nadiem Makarim
Nadiem Makarim atau biasa dipanggil Nadiem lahir di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara, sedangkan ibunya adalah penulis lepas yang juga merupakan putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA di Jakarta dan Singapura. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Nadiem juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar di London School of Economics. Tiga tahun kemudian setelah memperoleh gelar sarjana di tahun 2006, ia mengambil program pascasarjana di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni Harvard Business School di Harvard University dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA).
Karier
Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard University dengan gelar Master of Business Administration (MBA), Nadiem memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Co selama 3 tahun. Lalu pada tahun 2011, Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora.
Nadiem kemudian bergabung dengan perusahaan startup Kartuku, sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia yang kini diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk memperkuat lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO).
Awal Mendirikan Gojek
Awalnya Nadiem Makarim adalah seorang pengguna ojek dalam kegiatan sehari-harinya. Ia melihat bahwa kemacetan di ibukota Jakarta semakin hari semakin parah. Selain itu Nadiem juga melihat sistem transportasi yang ada di Jakarta nggak terlalu banyak pilihannya.
Karena sering menggunakan jasa ojek, Nadiem pun sering ngobrol dengan para tukang ojek langganannya. Dari hasil obrolan dan pengamatannya, ia mengetahui bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk mangkal dan menunggu penumpang. Di sisi lain ia pun juga menyadari bahwa ojek selama ini belum memberikan kenyamanan dan keamanan yang pasti. Dari sinilah Nadiem melihat ini menjadi sebuah peluang. Peluang dimana ia bisa membantu orang banyak serta memberikan rasa aman dan nyaman untuk jasa yang akan dia buat nantinya.
Kemudian Nadiem mengajak temannya untuk mendirikan sebuah sistem layanan ojek secara online yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya. Tidak hanya membantu untuk calon pengguna ojek online saja, ia juga bisa membantu mencarikan calon penumpang ojek kepada driver-driver gojek nantinya.
Pada saat awal mendirikan Gojek, ia menggunakan garasi mobilnya sebagai kantor pertama dari Gojek. Saat itu, sistem pemesanan Gojek belum menggunakan aplikasi seperti sekarang. Dulu masih menggunakan call center sebagai perantara antara driver Gojek dan pelanggan. Sistemnya, pelanggan menelpon call center untuk melakukan orderan ojek, kemudian call center menginformasikan detail orderan kepada pengemudi ojek untuk dilaksanakan. Selama tiga tahun sejak berdiri, Nadiem membiayai operasional perusahaan dari uangnya sendiri karena belum mendapatkan investor.
Gojek Menjadi Startup Sukses
Pada tahun 2014 usahanya mulai berkembang. Ia pertama kali mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan Gojek dari Northstar Group, sebuah perusahaan investasi asal Singapura. Kemudian Redmart Limited dan Zimplistic Pte. Ltd. juga ikut menyuntikkan dananya di Gojek karena melihat perkembangan positif dari Gojek yang dibangun oleh Nadiem Makarim.
Tahun 2015 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik dari Gojek sebagai sebuah perusahaan startup. Di tahun itu, Gojek meluncurkan aplikasi pertama di platform mobile phone. Gojek mengedukasi masyarakat bahwa dengan aplikasi Gojek maka masyarakat dapat dengan mudah memesan dan mendapatkan layanan ojek yang aman, nyaman, serta cepat.
Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 Nadiem Makarim kemudian memilih mengundurkan diri dari Gojek, perusahaan yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih memiliki saham sekitar 4,81%. Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di dalam kabinet tersebut.
Setelah membaca biografi dan kisah inspiratif dari Nadiem Makarim. Semoga kamu terinspirasi untuk meraih kesuksesan selagi muda seperti beliau. Jika kamu ingin meniru pola sukses dari seorang Nadiem, maka jangan lupa untuk giat belajar dan gigih dalam berusaha seperti yang beliau lakukan. Semoga bermanfaat dan salam sukses!