Kenali Kekurangan dan Kelebihan Investasi Online

Sudah semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya berinvestasi untuk menjamin kehidupan di masa yang akan datang, baik untuk pendidikan, kesehatan, usaha, dan sebagainya. Instrumen investasi pun banyak jenisnya, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yang disesuaikan dengan tujuan keuangannya di masa depan. Dengan adanya digitalisasi, proses investasi pun turut mengikuti perkembangan zaman. Saat ini, investasi tidak harus dilakukan dengan tatap muka. Ini dinamakan investasi online.

Investasi adalah sebuah aset atau sesuatu yang dimiliki guna mendatangkan keuntungan di masa mendatang. Aset untuk di investasikan pun bisa bermacam-macam, mulai dari reksa dana, saham, properti, hingga emas. Investasi memiliki kesan penuh risiko dan ribet, tapi ternyata tidak sepenuhnya demikian.

7 Jenis-Jenis Investasi Online

Investasi online artinya penanaman modal yang dilakukan secara daring dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Kelebihan utamanya, kamu bisa dengan mudah melihat dan memantau perkembangannya kapan pun dan di mana pun. Inilah 7 jenis investasi daring yang bisa kamu manfaatkan.

1. Reksa Dana

Reksa dana termasuk investasi yang populer karena cukup mudah pendaftarannya dan tidak perlu modal yang besar. Dalam reksa dana, akan ada “Manajer Investasi” yang akan mengelola dana investasi yang kamu masukkan. Keuntungan menggunakan reksa dana adalah investor bisa dengan gampang menjual reksa dana mereka dalam waktu singkat.

2. Emas

investasi online
Sumber: iStockPhoto

Sejak dulu emas menjadi pilihan investasi, karena nilainya tak mudah tergerus inflasi dan gampang dijual. Sekarang sudah banyak platform online khusus tabung emas yang tersedia dan banyak pilihan nominalnya. Enaknya berinvestasi emas secara daring adalah, kamu tidak perlu pusing dengan penyimpanannya.

Baca juga:  8 Cara Bijak Menggunakan Kartu Kredit bagi Pemula

3. Deposito (Tabungan Berjangka)

Deposito merupakan jenis produk simpanan yang disetorkan nasabah bank dalam bentuk sejumlah dana dan jangka waktu untuk bisa mencairkannya sudah ditentukan di awal. Keuntungan yang didapat nanti datang dari bunga yang selalu naik di atas bunga bank. Jika kamu masih pemula dalam investasi, ada baiknya untuk menjalankan deposito terlebih dulu. Karena risikonya cukup kecil dan keuntungannya cenderung stabil.

4. Peer to Peer Lending (P2P)

investasi online
Sumber: iStockPhoto

Jangan salah, meski bisa dibilang pendatang baru dalam industri investasi, tapi peminatnya juga tidak kalah dengan investasi lain. Peer to Peer Lending menjadi penghubung antara investor dan peminjam seperti UMKM. Imbalannya investor bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi. Sedangkan untuk peminjam bisa mengajukan kredit dengan waktu yang lebih cepat dan syarat yang lebih mudah daripada meminjam ke perbankan. Nantinya, pihak P2P Lending akan menentukan calon peminjam yang sesuai.

5. Foreign Exchange (Forex)

Forex artinya investasi jual/beli dua mata uang yang dilakukan berdasarkan harga pasar yang berlaku saat proses transaksi terjadi. Jadi, besaran jumlah forex bisa berubah kapan saja. Kamu perlu memahami cara kerjanya karena forex memiliki risiko yang cukup tinggi.

6. Saham Online

investasi online
Sumber: iStockPhoto

Biasanya orang yang memilih investasi saham adalah investor yang sudah memiliki pengalaman investasi sebelumnya. Sebab pengelolaan saham memerlukan pemahaman yang lebih rumit dibanding dengan jenis investasi lainnya. Meski begitu, saham sendiri menawarkan keuntungan sangat besar, jika kamu mengerti cara mainnya. Namun, risiko investasi saham juga tak kalah besarnya.

7. Obligasi

Obligasi merupakan produk investasi dalam bentuk surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, maupun perseorangan. Di dalam obligasi akan ada bunga yang memberi keuntungan bagi pemiliknya dalam jangka waktu tertentu. Nah, obligasi ini bisa menjadi batu loncatan sebelum kamu mencoba melakukan investasi saham. 

Tips Investasi Online

Supaya keuntungan dari investasi online bisa kamu nikmati, berikut adalah tips mengenai investasi daring yang perlu diperhatikan.

Baca juga:  8 Contoh Investasi bagi Pemula dan 7 Tips Investasinya

1. Memilih Jenis Investasi yang Tepat

Investasi daring hadir dalam berbagai jenis pilihan, di antaranya investasi saham, reksa dana, emas, valuta asing, hingga pendanaan UMKM atau yang dikenal sebagai P2P (peer-to-peer) lending. Mekanisme dari investasi-investasi ini berbeda, begitu juga dengan tingkat keuntungan yang didapat dan risiko yang ditanggung. Kenali jenis investasi online dengan baik agar kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2. Menilai Kredibilitas Broker

Investasi daring tentu saja juga difasilitasi oleh broker. Tidak seperti investasi konvensional, investasi daring menggunakan sistem yang tidak mendukung aktivitas tatap muka secara langsung antar broker dan investor. Penting bagi kamu untuk mengetahui calon broker yang akan mengelola dana investasi. Pastikan broker tersebut memiliki pengalaman di bidang pengelolaan dana investor dan memiliki latar belakang yang kredibel.

3. Pahami Skema Investasi Daring

investasi online
Sumber: iStockPhoto

Broker yang kredibel dapat dipastikan memiliki skema investasi yang jelas bagi investornya. Skema ini dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai metode pengelolaan dana. Skema investasi diharapkan membuat para investor mampu menilai apakah investasi tersebut layak diikuti atau tidak. Hindari investasi dengan skema Ponzi yang merupakan salah satu bentuk investasi bodong. Jadilah investor yang bijak.

4. Pahami Tingkat Risiko Investasi Online

Investasi apapun tidak pernah lepas dari risiko. Tingkat risiko yang akan dihadapi selalu berbanding lurus dengan tingkat keuntungan yang mungkin diterima. Semakin tinggi keuntungan maka semakin besar juga risiko yang harus ditanggung oleh investor. Sebelum memilih investasi online, kamu perlu mengetahui tingkat risiko yang akan dihadapi bila bergabung dengan investasi tersebut. Bandingkan risiko antar investasi online untuk mengetahui sejauh mana kamu akan sanggup jika suatu saat dihadapkan pada risiko tersebut.

5. Diversifikasi Investasi Online

Berinvestasi di satu jenis produk investasi online sangat tidak disarankan karena risiko dan kerugian yang diterima akan menjadi besar. Jika kamu melakukan diversifikasi pada investasi online, saat nilai investasi satu produk turun, ada kemungkinan nilai investasi dari produk lainnya naik sehingga kerugian yang kamu tanggung tidak sebesar saat bergabung pada satu jenis investasi online saja.

Saat ini berinvestasi sudah semakin mudah dan cepat. Kamu tidak perlu datang langsung ke perusahaan sekuritas atau penyedia investasi lainnya. Jika kamu tidak memiliki banyak waktu, memanfaatkan fasilitas investasi online agar investasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja.