Yuk, Kenali Jenis Cedera Otot dan Cara Tepat Mengatasinya
Kalau kamu adalah orang yang aktif berolahraga, kamu pasti pernah mengalami yang namanya cedera otot atau cedera jaringan lunak (soft tissue injury). Orang awam biasa menyebut cedera otot ini dengan sebutan keseleo, terkilir, dan lain sebagainya. Namun, biasanya mereka tidak tahu secara pasti bagian otot mana yang sebenarnya cedera. Yang mereka tahu adalah bahwa cedera otot itu terasa sangat menyakitkan.
Agar dapat mengatasi cedera otot, kamu tentu harus bisa membedakan jenis soft tissue injury ini. Karena kalau kamu tahu bagian otot mana yang sebenarnya terluka, maka metode pengobatan dan pemulihannya pun bisa tepat sasaran. Dengan pengetahuan tersebut, kamu juga dapat menghindari melakukan gerakan yang dapat memperburuk cedera.
Jenis dan Penyebab Cedera Otot
Pada dasarnya, ada berbagai istilah yang sering digunakan dalam dunia medis untuk menyebut cedera otot, di antaranya adalah sprain, strain, dan tear (robek). Misalnya strain yang mengarah pada kerusakan otot atau tendon seperti otot hamstring tegang (strained hamstring). Istilah sprain ini biasa dipakai untuk menunjukkan cedera otot ligamen seperti pergelangan kaki yang keseleo (sprained ankle). Namun secara umum, karena tidak banyak orang yang memahami perbedaan ini, istilahnya menjadi terbolak-balik.
Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab sprain, strain, dan tear itu? Hal pertama yang perlu dipahami adalah, semua jaringan lunak di sistem muskuloskeletal yang meliputi semua bagian tubuh kecuali tulang, itu bisa cedera. Jaringan lunak ini berfungsi untuk menahan, menggerakkan, memposisikan, serta menstabilkan tulang. Otot ligamen yang menggabungkan tulang dengan tulang termasuk sistem muskuloskeletal, begitu pula dengan tendon yang menghubungkan otot ke tulang, dan juga otot selaku penggerak tulang. Dan ada juga fascia, jaringan penghubung yang jumlahnya banyak sekali dan berfungsi untuk menahan seluruh bagian tubuh. Fascia ini bisa bersifat mikroskopik atau sangat kecil sekali seperti serat kecil yang mengikat sel otot.
Nah, yang biasa menyebabkan cedera otot adalah kalau otot mengalami overstretching, di mana daya tarikannya lebih besar daripada yang sanggup ditoleransi oleh otot tersebut. Faktanya, otot akan semakin lemah saat stretching karena otot masuk tahap rileks pada saat dipanjangkan. Selain overstretching, aktivitas lain yang juga menuntut kekuatan seperti mengangkat, mendorong, atau menarik beban berat juga dapat memperbesar risiko cedera. Kalau beban bendanya terlalu berat sehingga melebihi kemampuan otot, maka pada saat itulah cedera akan muncul. Selain itu, bobot benda yang normal juga bisa menimbulkan cedera kalau dibebankan pada jaringan abnormal. Yang dimaksud jaringan abnormal di sini adalah jaringan yang jarang digunakan atau mengalami degenerasi akibat suatu penyakit, cedera sebelumnya, atau sirkulasi darah yang buruk.
Cara Mengatasi Cedera Otot
Sebelumnya mengatasi cedera otot, kamu perlu tahu dulu seberapa parah cederanya. Kalau otot, ligamen, atau tendon benar-benar robek sepenuhnya sehingga bagian tubuh tertentu tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, maka tindakan operasi dan rehabilitasi lah yang mungkin diperlukan. Namun, kalau cederanya ringan atau sedang saja, maka maka kamu bisa mengatasinya sendiri atau dengan bantuan orang lain.
- Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghindari aktivitas dan posisi yang menyakitkan. Saat tubuh sedang berusaha memperbaiki jaringan yang robek, maka rasa sakit biasanya merupakan tanda kalau proses penyembuhan itu sedang terganggu. Bila diteruskan, maka akan butuh waktu lebih lama lagi agar cedera untuk sembuh, dan dampak terburuknya adalah jaringan bisa cedera lebih parah lagi.
- Selanjutnya, jauhi posisi dan aktivitas yang menimbulkan cedera. Posisi atau aktivitas semacam ini dapat mengganggu proses pemulihan otot. Contohnya, jika otot punggung bawah yang keseleo setelah membungkuk, maka pose forward bending dapat melukai area tersebut untuk kedua kalinya. Dan jika pergelangan kaki yang terkilir karena terpeleset, maka pose Warrior II bisa membuatnya menjadi tambah parah.
- Cedera otot ringan seperti otot kaku atau kram setelah mencoba olahraga baru tidak seharusnya diistirahatkan. Namun lakukan gerakan ringan untuk merangsang peredaran darah di bagian yang kaku tadi, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan. Akan tetapi, istirahat harus diberikan pada cedera otot yang lebih serius seperti pergelangan yang terkilir atau ligamen lutut bengkak dan sakit.
Aktivitas Setelah Cedera Otot Pulih
Jika cedera sudah tidak menimbulkan rasa sakit lagi, maka kamu bisa berlatih pelan-pelan dan bertahap. Alasannya, butuh waktu bagi otot untuk menjadi kuat dan fleksibel kembali seperti sebelumnya. Dan berapa lama waktu yang diperlukan, akan sangat tergantung dari seberapa parah cedera yang kamu derita. Motivasi diri kamu untuk mendengarkan tubuhmu sendiri, sehingga cedera tidak akan kambuh lagi, ya.
Beberapa tips di atas harus dipraktekkan saat cedera masih terasa sakit dan radang (kemerahan, bengkak, dan panas). Untuk cedera ringan, maka biasanya bisa sembuh dalam hitungan hari. Sementara untuk yang lebih berat, mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan.