Tak Ingin Terkena Jet Lag Saat Perjalanan? Cek Caranya di Sini
Kamu pasti tahu bahwa dunia ini dibagi menjadi 24 zona waktu yang berbeda. Ritme alami tubuh kita juga akan menyusuaikan waktu sehari 24 jam (ritme sirkadian). Ritme ini bisa terganggu setelah melintasi zona waktu yang berbeda atau dikenal dengan istilah jet lag.
Ingin tetap asyik saat perjalanan jauh dari efek sindrom perubahan zona waktu? Yuk, intip caranya dan ketahui penyebabnya di bawah ini.
Apa Saja Penyebab Jet Lag?
Jet lag terjadi saat tubuh kamu tidak dapat menyesuaikan perubahan pada zona waktu secara cepat.
Hal ini berakibat buruk pada jadwal tidur dan kondisi tubuh kamu secara keseluruhan, seperti munculnya insomnia, kelelahan, gangguan konsentrasi, pencernaan, hingga suasana hati.
Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya sindrom perubahan zona waktu adalah sebagai berikut:
1. Jam biologis terganggu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manusia memiliki jam biologis atau ritme sirkadian yang memengaruhi siklus tidur. Apabila kamu melewati berbagai zona waktu, jam biologis dalam tubuh kamu yang masih mengikuti zona waktu asli akan terganggu.
Hal ini tentunya berdampak pada siklus tidur, begitu juga dengan cara kerja tubuh secara keseluruhan, seperti berubahnya waktu makan dan buang air.
2. Pengaruh sinar matahari
Beberapa peneliti menyatakan bahwa jet lag dapat terjadi akibat pengaruh oleh sinar matahari. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa sinar matahari merupakan kunci utama dari jam biologis tubuh.
Pasalnya, sinar matahari akan memengaruhi tubuh dalam memproduksi hormon melatonin yang mengatur rasa kantuk dan jam tidur seseorang.
Jadi, sel-sel pada bagian retina mata menerima sinar matahari sebagai sinyal agar otak memproduksi melatonin dalam jumlah yang sedikit, sehingga kamu tidak akan mengalami rasa kantuk.
Jika kamu melintasi zona waktu yang banyak dan tidak mendapat paparan sinar matahari secara normal, maka jam tidur kamu akan terganggu.
3. Perubahan tekanan udara
Terdapat beberapa studi yang menunjukkan bahwa tekanan udara dan ketinggian pesawat dapat memicu gejala-gejala jet lag.
Dilansir dari situs National Sleep Foundation, apabila pesawat yang kamu tumpangi terbang semakin tinggi, terutama jika melebihi ketinggian 3.900 meter, maka kemungkinan waktu tidur kamu terganggu semakin besar.
Selain itu, tingkat kelembaban udara pada pesawat sangat rendah. Tubuh akan rentan mengalami dehidrasi jika kurang minum air, yang dapat berpengaruh pada munculnya gejala sindrom perubahan zona waktu
4. Arah bepergian
Tingkat keparahan jet lag juga bisa berdasarkan oleh arah yang tujuan saat perjalanan. Dalam penerbangan menuju arah utara dan selatan, biasanya kamu tidak akan mengalami gejala jet lag yang parah karena pergantian zona waktu yang tidak berbeda jauh.
Namun, apabila kamu bepergian ke arah timur, tubuh kamu harus menyesuaikan dengan pergantian waktu beberapa jam lebih cepat, sehingga waktu kamu akan berkurang dan kamu terpaksa tidur lebih cepat. Umumnya, tubuh lebih mudah beradaptasi dengan hari yang lebih panjang ketimbang hari yang singkat.
Apa Saja Tanda dan Gejala Jet Lag?
Selain kelelahan dan insomnia, penderita jet lag mungkin mengalami sejumlah gejala fisik dan emosional seperti kecemasan, sembelit, diare, kebingungan, dehidrasi, sakit kepala, lekas marah, mual, berkeringat, gangguan koordinasi, pusing, dan bahkan kehilangan memori.
Beberapa orang melaporkan gejala sindrom perubahan zona waktu tambahan berupa gangguan detak jantung dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit.
Umumnya, kamu akan mengalami gejala-gejala tersebut apabila kamu telah melewati setidaknya dua zona waktu.
Tubuh kamu biasanya dapat kembali normal dalam dua hari. Namun, jika kamu mengalami perubahan zona waktu lebih dari delapan jam, maka semakin lama waktu yang kamu perlukan untuk benar-benar pulih dari efek jet lag.
Bagaimana Cara Mengatasi Jet Lag?
Sindrom perubahan zona waktu jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah. Namun, biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang atapun yang serius.
Dalam kebanyakan kasus, gejala jetlag akan menghilang setelah beberapa hari tanpa perlu pengobatan. Jika itu tidak cukup, berikut Tips yang dapat membantu meminimalkan efek jet lag.
Ketika kamu tiba di tempat tujuan, lakukah hal-hal berikut untuk mengatasi jet lag, yaitu:
- Membangun rutinitas baru. Makan dan tidur pada waktu yang tepat untuk zona waktu baru, bukan menggunakan waktu yang biasanya di rumah terkhusus dalam urusan makan dan tidur.
- Menghindari tidur siang segera setelah baru saja tiba, bahkan jika kamu lelah setelah penerbangan panjang, tetap aktif sampai waktu yang tepat untuk tidur akan membantu tubuh menyesuaikan diri lebih cepat
- Menghabiskan waktu di luar. Cahaya alami akan membantu tubuh menyesuaikan diri dengan rutinitas baru.
Baca Juga: Tak Ingin Mabuk dalam Perjalanan? Cegah dengan 6 Cara Ini!
Bagaimana Cara Mencegah Jet Lag?
Mencegah jet lag adalah sesuatu yang tidak mungkin, kecuali kamu tidak terbang sama sekali. Akan tetapi, ada hal-hal yang dapat kita upayakan untuk mengurangi dampaknya.
Sebagai contoh, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum terbang dan minum banyak cairan (tapi bukan alkohol) selama penerbangan. Dianjurkan juga untuk beristirahat selama penerbangan dengan menyempatkan diri untuk tidur siang walaupun singkat.
Kapan Harus Periksa ke Klinik Kesehatan?
Jika kamu memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala jet lag di atas, atau tubuh kamu tidak kunjung membaik setelah satu minggu, konsultasikanlah dengan dokter.
Setiap orang menunjukkan gejala jet lag yang berbeda-beda. Untuk mengetahui seperti apa penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh kamu, selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan tersebut.
Bepergian ke negara lain memang akan sangat menyenangakan karena akan menambah pengalaman dan keseruan baru. Tapi jangan lupa, untuk tetap sehat dan menikmati perjalanan dengan cara mencegah jet lag di atas