Tingkatkan Kecerdasan Emosional pada Anak dengan 5 Tips Ini!

Selain IQ, kamu mungkin juga sering mendengar istilah EQ. Emotional Intelligence/Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, mengendalikan, dan juga mengekspresikan emosi. Kecerdasan emosional ini akan membantu seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, mengatasi sebuah situasi, hingga mengembangkan pola pikir yang jernih. Konsep EQ ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1985 oleh Wayne Leon Payne dalam Disertasinya. Payne percaya bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang melibatkan hubungan antara rasa takut, sakit, serta kehendak atau kemauan.

Kemudian, EQ berkaitan erat dengan perasaan yang akan menentukan baik atau tidaknya sikap seseorang. Jadi, setiap orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan emosional anak. Orang tua dapat membantu anak untuk belajar bagaimana cara mengekspresikan perasaannya melalui pengajaran, pemodelan, hingga pembimbingan dalam menerapkan keterampilan manajemen emosi. Sangat penting bagi setiap orang tua untuk dapat memahami bagaimana cara mengembangkan kecerdasan emosional anak sedini mungkin, sebagai bentuk dukungan untuk proses tumbuh kembang anak. 

Pentingnya Kecerdasan Emosional Anak

kecerdasan emosional

Para ahli perkembangan anak sepakat bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang cukup vital pada perkembangan kepribadian anak yang menentukan kesuksesannya di masa mendatang. American Journal of Public Health menyebutkan bahwa balita yang memiliki kecerdasan emosi sejak dini akan lebih sukses di masa yang akan datang. Sebuah studi yang dilakukan selama 19 tahun juga membuktikan bahwa anak dengan EQ tinggi akan lebih bisa bekerjasama dan mengikuti arahan. Hal inilah yang membuat anak bisa memperoleh gelar sarjana dan memulai pekerjaan sebelum usianya 25 tahun.

Baca juga:  Vitiligo pada Bayi, Kenali Penyebab hingga Cara Menyikapinya

Selain itu, anak dengan kemampuan EQ yang lebih tinggi juga diketahui akan memiliki risiko lebih ringan mengalami kecemasan dan depresi. Mereka juga akan lebih terbiasa untuk mengelola emosi dalam diri dan hubungan dengan lingkungan di sekitar. 

5 Tips Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Melansir Student Health Service, Department of Health Hong Kong, berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan setiap orang tua untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak.

1. Membantu Anak Mengenali Perasaannya Sendiri

kecerdasan emosional

Langkah awal yang perlu dilakukan setiap orang tua untuk membantu anak mengenali perasaannya sendiri adalah dengan cara meningkatkan kosa kata anak. Hal ini sangat disarankan agar anak dapat mengekspresikan perasaannya yang berbeda-beda secara lebih baik lagi. Selain itu, mengajarkan pada anak untuk memahami dan mengekspresikan emosi juga dapat dilakukan dengan cara mendiskusikan perasaan yang anak rasakan, berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sehari-hari.

Kemudian, dorong anak untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara membacakan buku cerita kepada anak, lalu mendiskusikan bagaimana perasaan tokoh dan situasi tokoh tersebut.

2. Memberikan Anak Kesempatan untuk Menyelesaikan Masalah

Saat anak sedang frustasi karena sebuah kesalahan ataupun suatu kegagalan yang sedang dialaminya, hal ini justru menjadi sebuah kesempatan bagi orang tua untuk dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak. Orang tua dapat memanfaatkan momen tersebut agar anak dapat mencoba untuk memecahkan masalahnya sendiri. Biarkan anak untuk berpikir strategi dalam pemecahan masalahnya, dan biarkan anak memetik pelajaran dari kesalahannya sendiri.  Terkadang, anak akan membutuhkan bantuan orang tua untuk bertukar pikiran. Berilah jawaban-jawaban yang justru dapat mendorong anak untuk memikirkan cara-cara alternatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. 

3. Peka pada Perasaan Anak

Beberapa orang tua mungkin lupa bahwa mereka tidak selalu benar. Terkadang, orang tua sering lupa untuk memikirkan bahwa setiap anak juga memiliki perasaan. Maka, untuk membantu anak meningkatkan kemampuan emosional, orang tua juga dapat memulainya dengan bersikap empati terhadap perasaan anak. Ketika anak merasa kesal dan tertekan, cobalah untuk merefleksikan perasaan anak secara verbal, sehingga orang tua dapat membantu untuk memberitahukan apa yang akan dikatakan anak. Hindari untuk bersikap menghakimi dan memberikan nasihat sebelum anak memberitahu orang tua tentang masalahnya.

Baca juga:  Intip 8 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Terbaik bagi Anak

4. Menghabiskan Banyak Waktu Bersama Anak

kecerdasan emosional

Penting untuk dipahami, bahwa sepantasnya bekerja tidak akan membuat orang tua menjadi lengah dan enggan untuk menghabiskan waktu bersama anak. Mengembangkan kecerdasan emosional anak ternyata juga dapat dilakukan dengan berusaha untuk terlibat dalam kegiatan yang menjadi minat anak. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadwalkan waktu untuk berdialog secara khusus dengan anak. Tujuannya adalah untuk membicarakan tentang apa yang anak alami setiap harinya. Hal ini dapat dilakukan pada waktu sebelum anak tidur ataupun saat makan bersama. Setiap orang tua harus paham dan memastikan bahwa anak telah memberitahukan tentang kegiatan apa yang dilakukannya, apa minatnya, bagaimana perasaannya, tentang masalah yang sedang dihadapi, hingga tentang keberhasilan yang mungkin diraihnya akhir-akhir ini. Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, tentunya orang tua dapat membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak. Dengan begitu, anak akan merasa nyaman dengan orang tua.

5. Memberitahu Anak Tentang Perasaan Orang Tua

Salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan kecerdasan emosional anak adalah dengan cara menunjukkannya. Menunjukkan emosi atau perasaan orang tua kepada anak sebenarnya sah-sah saja, kok. Namun, seringkali, orang tua hanya menunjukkan emosi kecewa, sedih, ataupun marah saja pada anak. Padahal, sangat penting bagi setiap orang tua untuk menunjukkan serta membicarakan mengenai emosi positif pada. Sebagai orang tua, emosi kadang memang dapat dipicu oleh sesuatu hal baik atau buruk yang dilakukan oleh anak.

Nah, salah satu hal terpenting yang perlu diingat oleh setiap orang tua adalah jangan pernah menyalahkan anak karena anak telah memicu perasaan marah atau sedih kepada orang tua, ya. Bukankah orang tua sendiri yang membuat dirinya marah atau sedih, bukannya anak. Bagaimana, kamu setuju dengan pendapat ini?