Perhatikan Baik-Baik! Ini Kesalahan Umum saat Memakai Hand Sanitizer

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir memang menjadi tindakan kebersihan yang paling disarankan, khususnya untuk mencegah penularan COVID-19. Namun, tidak semua keadaan mendukung untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Sehingga memakai hand sanitizer atau gel pembersih tangan juga bisa menjadi alternatif. 

Bicara soal cairan atau gel pembersih tangan, banyak orang yang mungkin berpikir bahwa cairan antiseptik pengganti cuci tangan darurat ini bisa benar-benar melindungi dari kuman dan berbagai virus yang menempel di tangan. Anggapan itu memang tidak salah, jika memang hand sanitizer digunakan dengan cara yang benar. Namun masalahnya, ada beberapa kesalahan yang umum dilakukan saat menggunakan hand sanitizer, sehingga membuatnya menjadi tidak efektif.

Segala sesuatu memang perlu digunakan dengan benar, jika ingin merasakan manfaatnya. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan hand sanitizer. Jika kamu tidak menggunakannya dengan benar, maka tentu saja keefektifan yang dijanjikan tidak lagi bisa kamu dapatkan. Nah, berikut ini beberapa kesalahan umum saat menggunakan hand sanitizer, yang mungkin jarang disadari. Simak baik-baik, ya. 

1. Menggosok Cairan Pembersih secara Asal

hand sanitizer

Menggunakan hand sanitizer tidak hanya sekadar menuangkan beberapa tetes ke telapak tangan, kemudian menggosoknya secara asal-asalan. Analoginya sama seperti cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Jika kamu hanya sekadar membasahi tangan, melumuri tangan dengan sabun, menggosok sedikit lalu membilasnya, apakah seluruh kuman yang menempel akan bersih? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Kamu mungkin sudah sering mendengar anjuran mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal 20 detik. Kita dianjurkan untuk menggosok seluruh area tangan, sela-sela jari, dan kuku, jika ingin benar-benar bebas dari kuman.

Baca juga:  Nafas Bayi "Grok-Grok", Apakah Berbahaya?

Menggunakan hand sanitizer pun begitu, kamu sebaiknya jangan asal gosok saja. Dalam jurnal peer-review Emerging Infectious Disease, yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah dijelaskan bahwa penggunaan cairan pembersih tangan setidaknya harus dilakukan selama 30 detik, agar lebih ampuh dalam menonaktifkan virus yang menempel di tangan. Selama 30 detik penggunaan hand sanitizer, pastikan kamu menggosok seluruh area tangan mulai dari telapak tangan, sela-sela jari dan kuku, hingga semua bagian tangan terbasahi oleh cairan pembersih. Kemudian, jangan menyentuh apapun hingga cairan pembersih mengering di tangan.

2. Menggunakan Cairan Pembersih saat Tangan sedang Kotor

Meskipun bisa membunuh kuman, namun cairan pembersih tangan tidak akan efektif jika kamu menggunakannya ketika tangan sedang kotor berlumuran sesuatu. Jadi, jika kamu selesai melakukan sesuatu yang membuat tangan berlumuran kotoran, maka sebaiknya cuci tangan dengan air dan sabun saja.

3. Menggunakan Cairan Pembersih saat Menyiapkan Bahan Masakan

Ketika sedang menyiapkan bahan masakan di dapur, tentu saja tangan memegang banyak hal. Misalnya, setelah iris bawang lalu memotong daging, kemudian memotong yang lainnya. Nah, tangan yang kotor karena memegang bawang atau daging itu sebaiknya jangan dibersihkan dengan hand sanitizer, karena cairan pembersih tangan tersebut malah akan mengontaminasi bahan masakan. Jika memang sedang memasak, sebaiknya cuci tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan tangan. 

Baca juga:  Jangan Sembarangan! Begini Cara Memakai Masker yang Benar

4. Menggunakan Cairan Pembersih Terlalu Sering

hand sanitizer

Jaga kebersihan memang harus dilakukan, karena waspada terhadap penularan virus sangat penting. Tetapi jangan sampai terlalu berlebihan, hingga kamu terlalu sering pakai cairan pembersih tangan setiap ada kesempatan. Apalagi jika sebenarnya kamu tidak menyentuh benda yang berpotensi terpapar kuman. Penting untuk diingat bahwa kuman bisa menjadi resisten atau kebal terhadap produk pembersih, termasuk hand sanitizer. Jadi, semakin sering kamu menggunakan cairan pembersih tangan, maka akan semakin besar kemungkinan kuman untuk toleran terhadap alkohol dan bahan pembersih yang terkandung di dalamnya. 

5. Orang di Sekitar Tidak Patuh Protokol Kesehatan

Sebanyak apapun cairan pembersih yang kamu gunakan tidak akan menjamin kamu terbebas dari risiko tertular virus corona. Perlu diingat bahwa cara penularan utama virus corona adalah dari percikan droplets ketika pengidapnya batuk, bersin, atau berbicara. Menggunakan hand sanitizer pun tidak akan efektif untuk melindungi kamu dari virus corona, jika orang di sekitar tidak mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, orang-orang di sekitar tidak menggunakan masker atau tidak menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Jadi, alih-alih mengandalkan hand sanitizer saja, terapkan juga kebiasaan baik untuk menjaga jarak fisik dengan orang lain dan tingkatkan pola hidup sehat agar imunitas tetap terjaga.

Itu dia beberapa kesalahan saat memakai hand sanitizer yang sering terjadi tetapi jarang disadari kebanyakan orang. Gunakan cairan pembersih tangan jika memang dirasa perlu. Namun jika memang kamu dekat dengan sumber air dan memungkinkan untuk cuci tangan, pilihlah untuk cuci tangan ketimbang pakai hand sanitizer. Baik WHO maupun CDC, keduanya lebih merekomendasikan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, karena hand sanitizer sebenarnya hanya menonaktifkan kuman saja, bukan menghilangkannya dari tangan.