Tips Sukses Ala Jeff Bezos Membesarkan Amazon.com

Jeffrey Preston Bezos adalah pengusaha terkaya di dunia sepanjang sejarah modern. Ia adalah pendiri, chairman, CEO, presiden, dan pemilik saham mayoritas perusahaan teknologi terbesar di dunia Amazon.com.

Kekayaan bersihnya US$ 165 miliar (sekitar Rp 2.500 triliun). Lulusan Universitas Princeton, Bezos pernah menjadi anggota Phi Beta Kappa, bekerja sebagai analis keuangan untuk D. E. Shaw & Co. Sebelum mendirikan Amazon pada tahun 1994, ia pernah dipilih sebagai Person of the Year oleh majalah TIME.

Bezos menunjukkan minatnya pada bidang ilmu sejak masih muda. Garasi orang tuanya dijadikannya laboratorium untuk eksperimen ilmiah. Setelah orang tuanya pindah ke Miami, Florida, Bezos melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Miami Palmetto. Ketika diterima di Universitas Princeton, Bezos ingin mengambil jurusan fisika, tetapi berubah pikiran dan mendalami komputer hingga lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik.

Awal Karier Jeff Bezos

Setelah lulus dari Princeton, Bezos mendapat pekerjaan di Wall Street yang berhubungan dengan komputer. Jaringan komputer dibangunnya di sebuah gedung yang dijadikan pusat perdagangan internasional oleh perusahaan bernama Fitel. Selanjutnya Bezos bekerja untuk D. E. Shaw & Co.

Pada tahun 1994 Bezos mendirikan situs web Amazon.com. Model bisnis Amazon.com dirancangnya sewaktu mengendarai mobil dari New York ke Seattle. Kantor Amazon.com yang pertama adalah garasi rumah Bezos. Situs web Amazon.com yang didirikan Bezos membawanya sebagai salah seorang pengusaha sukses era dot-com. Pada tahun 2004, Bezos mendirikan perusahaan bernama Blue Origin yang bergerak di bidang penerbangan sipil angkasa luar.

Cara Jeff Bezos Membesarkan Amazon.com

sumber : GeekWire.com

Ketika Jeff Bezos mendirikan Amazon.com pada tahun 1994, jumlah pengecer online masih sangat sedikit. Pada Agustus 1994, The New York Times menerbitkan sebuah artikel yang dibuka dengan pertanyaan “Apakah Internet telah overhyped?”. Artikel tersebut berisi tentang keraguan terhadap figur yang menyebut bahwa pengguna web mencapai angka 20 juta orang, berspekulasi tentang konsekuensi bagi perusahaan yang telah menghabiskan uangnya untuk proyek online.

Berbeda dengan New York Times, Bezos optimis tentang potensi bisnis Internet. Ide bisnis yang muncul setelah Jeff berdiskusi dengan John Ingram of Ingram Book dan Keyur Patel ini selama dua bulan pertama berhasil menjual buku ke 50 negara bagian Amerika dan lebih dari 45 negara. Berhasil mencapai angka penjualan USD 20.000 per minggu, Amazon.com belum mencetak keuntungan lebih dari 4 tahun. Namun, berhasil mendapat keuntungan pertama pada tahun 2001 dengan pendapat USD 1 miliar dan kini menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia.

Baca juga:  Mengenal Fungsi dan 5 Metode Berbeda Inventory Control untuk Bisnis

Prinsip Jeff Bezos Membesarkan Amazon.com

sukses amazon menurut jeff bezos
Sumber: MoneyInc.com

Memiliki Visi untuk 2-3 Tahun ke Depan

Visi adalah hal terpenting, namun jangan kejar visi ini untuk jangka pendek,” ujar orang terkaya di dunia tersebut. Menurut Bezos, Anda harus menggunakan sebagian besar waktu untuk mengerjakan hasil yang akan dicapai tahun ini atau bahkan dua hingga tiga tahun mendatang.

Dia mencontohkan, laporan triwulanan Amazon saat ini ditentukan oleh hasil kerja tahun-tahun sebelumnya. “Saat ini para eksekutif senior Amazon mengerjakan sesuatu untuk hasil triwulan di 2021 atau 2022.”

Berani Bereksplorasi

Efisien adalah bagian penting dalam kultur kerja Amazon. Namun, Bezos juga menekankan pentingnya meluangkan waktu untuk bereksplorasi menemukan solusi pada suatu masalah agar kamu terbebas dari rasa penasaran.

Menurut Jeff Bezos, sejak Amazon pertama didirikan, mereka ingin menciptakan kultur kerja yang membangun. Orang-orang yang selalu penasaran, dan selalu ingin mencari tahu. Mereka itulah penemu sesungguhnya.

Para pegawai amazon.com telah memikirkan solusi atas layanan yang kita gunakan saat ini dari jauh-jauh hari. Mereka menciptakan, meluncurkan, menciptakan ulang, meluncurkan, memulai kembali, mengulang, lagi dan lagi. Mereka tahu kesuksesan tidak datang mudah.”

Dari waktu yang dibuang untuk mencoba itulah ditemukan suatu hal besar baru. “Sering kali dalam bisnis, Anda tahu apa yang diinginkan, dan ketika Anda melakukannya, Anda menjadi sangat efisien. Buat rencana dan eksekusi,” jelas Bezos. Menurutnya pula, mencoba-coba dalam bisnis adalah tidak efisien, namun juga bukan hal yang buruk. Anda harus bisa melakukan keduanya.”

Baca juga:  Biografi Steve Jobs, Sang Perfeksionis Pendiri Apple

Siap Menerima Kritik

Tak peduli seberapapun sukses kamu, kritik akan selalu datang menerpa. Menurut Jeff Bezos, sangat naif untuk percaya kita akan bebas dari kritik. Anda harus terbiasa dengannya,” ujar Bezos.

“Satu hal yang selalu saya katakan pada tiap orang adalah jika kamu berniat melakukan suatu hal baru atau inovatif, kamu harus siap untuk tak dimengerti. Jika kamu tidak bisa menerima, maka jangan lakukan apapun.”
Bezos menghadapi keraguan saat ingin meninggalkan pekerjaannya di Wall Street dan memulai Amazon.

Saat itu, dia belum genap berusia 30 tahun dan sudah dipercaya menjadi wakil presiden sebuah lembaga keuangan. Bahkan, pimpinannya saat itu sangat mengaguminya. Intinya tidak ada alasan baik finansial maupun personal yang membuatnya harus berhenti.

Bezos pun mengutarakan keinginannya untuk menjual buku secara daring pada bosnya. Dan apa yang dikatakan bosnya saat itu? “Itu terdengar seperti rencana yang bagus, namun akan lebih bagus jika rencana itu dikerjakan orang lain yang belum memiliki pekerjaan dan posisi yang baik seperti dirimu.”

Meskipun terdengar logis, Bezos pada akhirnya harus bangga pada keputusannya meninggalkan pekerjaannya dan mengambil risiko. Sebab, jika tidak, tidak akan ada Amazon seperti yang dikenal sekarang dan dirinya tak akan menjadi orang terkaya dunia.

Jika disimak dari kisah di atas, kita jadi tahu perjalanan menjadi orang sukses dan terkaya seperti Jeff Bezos sangatlah menantang. Tetapi kamu sebagai generasi millennial, juga bisa sukses seperti itu jika berani memulainya dari sekarang. Ingat jangan menunda  sukses selagi muda, karena menunggu waktu yang sempurna adalah sebuah pemborosan.