Cara Menggunakan Lensa Kontak yang Tepat dan Risikonya

Salah satu alternatif alat bantu penglihatan selain kacamata adalah lensa kontak (contact lens). Benda ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, diantaranya praktis dan memiliki berbagai macam warna. Banyak anak remaja maupun dewasa yang menggunakan ini untuk membuat penampilan mereka semakin menarik. Meskipun begitu, penggunaan dan perawatan contact lens terbilang cukup sulit jika dibandingkan dengan kacamata.

Penggunaan dan perawatan contact lens yang tidak sesuai dengan aturan sering berkaitan dengan komplikasi yang merugikan kesehatan mata. Salah satu komplikasi yang paling serius adalah infeksi kornea atau sering disebut keratitis. Lalu, bagaimana cara penggunaan dan perawatan lensa kontak yang tepat? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

lensa kontak
Sumber: iStockPhoto

Jenis Contact Lens

Ragam lensa kontak yang umum digunakan adalah soft lens dan hard lens. Mungkin belum banyak orang yang tahu perbedaan antara keduanya.

1. Soft Lens

Soft lens adalah lensa kontak yang terbuat dari plastik dan air. Kandungan air ini bermanfaat untuk memberikan oksigen ke kornea mata. Tekstur lensa ini cenderung lebih lunak dan mudah melekat pada mata, jadi bisa terasa lebih nyaman saat digunakan. Selain lebih nyaman dan ekonomis, kelebihan soft lens lainnya adalah lensanya tidak mudah copot atau bergeser di mata. Meski begitu, tekstur soft lens yang tipis membuat lensanya lebih rentan untuk sobek, sehingga Anda perlu berhati-hati saat menggunakannya.

2. Hard Lens

Hard lens adalah jenis lensa kontak yang terbuat dari plastik berbahan silikon, sehingga memungkinkan oksigen untuk langsung masuk melalui lensa ke kornea mata. Tipe hard lens yang populer adalah Rigid Gas Permeable (RGP). Tekstur lensa ini cenderung lebih keras dan kokoh sehingga mungkin akan menimbulkan sensasi mengganjal pada mata, dan kamu pun mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terbiasa menggunakannya. Harganya pun lebih mahal daripada soft lens.

Kelebihan hard lens adalah lebih tahan lama, tidak mudah sobek, dan dapat memberikan penglihatan yang lebih tajam dibandingkan soft lens. Selain itu, jenis lensa kontak ini juga bisa terasa lebih nyaman dan bisa memperbaiki penglihatan lebih baik pada orang dengan mata silinder. Meski demikian, ukuran lensa hard lens yang lebih kecil bisa membuat lensa kontak ini lebih mudah terlepas dari mata serta memicu masuknya debu atau kotoran di bawah lensa.

Baca juga:  Hamil Muda? Ini Ciri-Ciri Hamil 1 Bulan yang Biasa Terjadi

Cara Menggunakan Contact Lens

lensa kontak
Sumber: iStockPhoto

Jika kamu adalah pemula, kamu perlu mengetahui bagaimana menggunakan contact lens dengan benar.

  1. Cucilah tangan dengan sabun dan keringkan tangan dengan kain bersih setiap kali sebelum menyentuh lensa.
  2. Kocok tempat penyimpanan lensa kontak secara perlahan. Ambil lensa dengan hati-hati menggunakan ujung jari.
  3. Bilas lensa dengan cairan pembersih khusus contact lens.
  4. Perhatikan terlebih dahulu apakah ada sobekan pada lensa, dan pastikan juga bahwa lensa tidak terbalik. Jika lensa melengkung ke bawah menyerupai mangkuk, artinya posisi lensa sudah benar.
  5. Tekan kelopak mata bagian atas dan bawah dengan jari lain sembari melihat ke cermin.
  6. Pasang lensa di permukaan bola mata. Kamu bisa melihat lurus ke depan atau ke atas saat memasang lensa.
  7. Dengan posisi mata tertutup, putar bola mata untuk memastikan lensa terpasang dengan sempurna.
  8. Berkediplah dengan perlahan berkali-kali. Lihat lagi ke cermin untuk mengecek apakah lensa sudah terpasang di tengah-tengah bola mata.

Tips Penggunaan Lensa Kontak yang Tepat dan Aman

Agar matamu terhindar dari infeksi, ada baiknya kamu cermati bagaimana menggunakan contact lens dengan tepat dan aman.

  1. Cucilah tangan dengan sabun dan keringkan tangan dengan kain bersih setiap kali sebelum menyentuh contact lens.
  2. Jaga kesebersihan contact lens beserta tempat penyimpanannya.
  3. Ikuti petunjuk penggunaan dan perawatan contact lens.
  4. Cuci dan bersihkan lensa kontak secara teratur dengan cairan pembersih khusus contact lens dan hindari membersihkan lensa dengan air liur atau air keran.
  5. Hindari menggunakan ulang cairan pembersih yang telah dipakai atau sudah kedaluwarsa.
  6. Kenakan lensa terlebih dahulu sebelum menggunakan riasan dan lepaskan terlebih dahulu sebelum menghapus riasan.
  7. Lepaskan contact lens sebelum tidur dan sebelum berenang.
  8. Hindari berbagi lensa dengan orang lain.
  9. Ganti lensa kontak dan tempat penyimpanannya secara teratur sesuai anjuran dokter atau aturan pemakaian jenama contact lens yang digunakan.
Baca juga:  Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Suasana Pandemi

Risiko Penggunaan Contact Lens

lensa kontak
Sumber: Freepik

Ada beberapa risiko yang terjadi jika penggunaan contact lens tidak tepat dan aman.

1. Konjungtivitis

Mata merah atau konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada selaput yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Hal ini biasanya disebabkan oleh alergi atau iritasi terhadap lensa kontak yang digunakan. Radang ini juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri, terutama jika kamu memakai lensa kontak yang kotor atau mencoba lensa kontak yang sudah dipakai orang lain. Gejala yang dirasakan yaitu membuat mata terasa gatal, bengkak, dan berair. Jika segera diobati, maka kondisi ini biasanya tidak akan membahayakan mata.

2. Mata Kering

Penggunaan contact lens dalam jangka panjang juga sering menyebabkan mata kering. Kondisi ini umum terjadi ketika mata tidak memproduksi air mata yang cukup atau air mata menjadi terlalu cepat kering, sehingga bisa menyebabkan peradangan dan iritasi pada mata. Saat mengalami kondisi ini, mata mungkin akan terasa tidak nyaman atau perih, kemerahan, hingga berair. Gejala ini bisa semakin parah atau kambuh ketika pemakaian contact lens diteruskan.

3. Luka Kornea

Lensa kontak yang kotor atau digunakan secara tidak benar bisa menyebabkan permukaan kornea tergores. Kondisi yang disebut abrasi korena ini bisa menimbulkan gejala berupa rasa nyeri pada mata, sensasi seperti ada pasir di mata, kemerahan, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan kabur.

4. Keratitis

Keratitis atau radang kornea merupakan salah satu penyakit mata paling sering yang dapat diakibatkan oleh penggunaan contact lens. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Selain itu, keratitis juga lebih berisiko terjadi pada orang yang sering memakai lensa kontak terlalu lama dan tidak merawat contact lens beserta tempat penyimpanannya dengan benar.

Gejala keratitis bisa ditandai dengan mata merah, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur secara tiba-tiba, mata berair, dan sakit di dalam atau di sekitar mata, baik saat memakai lensa maupun tidak. Pada kasus yang paling parah, keratitis bisa berujung pada kebutaan.

Nah, itulah yang perlu kamu ketahui tentang contact lens. Hati-hati sebelum memutuskan untuk menggunakan lensa kontak. Jika memang diperlukan, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi mata dan kebutuhan. Hal yang terpenting adalah penggunaan kontak lensa harus sesuai dengan indikasi. Jangan sampai kamu yang ingin terlihat menarik namun malah mengakibatkan infeksi mata yang serius.