Cari Rekomendasi Chipset Terbaik? Coba Cek di Sini!

Di industri mobile, chipset memiliki peranan lebih dari sekadar menghubungkan CPU, GPU, memori, dan lainnya. Chipset atau system-on-chip (SoC) adalah sebuah hardware yang di dalamnya terdapat berbagai komponen untuk mengatur pemrosesan data, pemrosesan grafis, pemrosesan kamera (ISP), modem, dan lain sebagainya. Jadi bisa dibilang, chipset adalah sebuah paket lengkap yang menjadi otak utama di balik kemampuan sebuah ponsel. Semua fitur yang dihadirkan oleh sebuah ponsel harus didukung oleh chipset itu sendiri. Jika sebuah ponsel mendukung resolusi layar 2K tetapi chipset yang digunakan hanya mendukung full HD, maka jelas hal tersebut tidak dapat dilakukan. Menariknya, ukuran chipset terbaik itu kecil tetapi di dalamnya terdapat banyak fungsi.

Di dalam chipset sebuah perangkat mobile, terdapat controller untuk video, audio, tampilan layar, tipe RAM yang digunakan, modem (untuk kebutuhan internet), serta fitur baru lainnya seperti dukungan pengisian baterai cepat, hingga fitur untuk memaksimalkan AI. Coba bayangkan dengan bentuk yang kecil, terdapat banyak ruang untuk CPU, GPU, pengatur modem, ISP (Image Signal Processor), NSP, dan lainnya.  Hal ini dimungkinkan karena chipset terbaik tidak sembarangan dibangun, tetapi melalui proses fabrikasi dan berdasarkan arsitektur tertentu. Bagaimana, kamu semakin tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang chipset? Baca artikel ini sampai habis! 

Jenis-Jenis Chipset yang Digunakan di Smartphone

Sekarang, mari kita kenali jenis-jenis chipset yang paling umum digunakan pada smartphone.

1. Qualcomm Snapdragon

chipset terbaik
Sumber: https://techgage.com/

Snapdragon adalah chipset paling terkenal yang dikembangkan oleh Qualcomm, yaitu perusahaan asal Amerika yang belakangan ini fokus menghadirkan chipset untuk berbagai platform. Qualcomm sendiri telah memiliki izin lisensi mendesain prosesor dari ARM. Karena izin lisensi tersebut, ada beberapa chipset Snapdragon yang tidak menggunakan prosesor Cortex. Hal ini karena Qualcomm mengembangkan telah prosesornya dengan nama Kryo. Selain itu, pengolah grafis atau GPU yang ada di Snapdragon bukan Mali, tetapi Adreno.

Gabungan prosesor Kryo dan grafis Adreno ini banyak ditemukan pada chipset Qualcomm kelas atas dan menengah. Sebut saja Qualcomm Snapdragon 865, Snapdragon 855 dan 855+, Snapdragon 845, Snapdragon 730 dan 730G, Snapdragon 675, 665, 439 dan lainnya. Snapdragon sendiri menjadi chipset yang paling banyak disuka pengguna, jadi tidak heran jika banyak vendor ponsel yang memilih Snapdragon sebagai chipset terbaik mereka. 

Baca juga:  5 Cara Menjadi Blogger Sukses dalam Sekejap

2. Apple A (Fusion, Bionic)

chipset terbaik
Sumber: www.lojaiplace.com.br

Sama halnya dengan Qualcomm, Apple juga memiliki lisensi mengembangkan prosesor sendiri dengan basis arsitektur ARM. Apple mengembangkan chipset mereka dengan nama yang mudah, yaitu seri A yang kemudian diikuti huruf seperti A7, A8, A9, dan seterusnya. Sejak seri A10 diluncurkan, Apple menambahkan nama tambahan di belakang seri chipset besutan mereka. Misalnya, A10 yang memiliki nama resmi Apple A10 Fusion. Selanjutnya, ada seri A11 dengan nama A11 Bionic.

Nama Bionic sendiri dipertahankan pada saat Apple mengeluarkan chipset generasi penerusnya, yaitu A12 Bionic. Apple A12 Bionic inilah yang menjadi otak alias chipset yang ada di seri Apple iPhone XS, XS Max, dan XR. Kemudian Apple menghadirkan Apple A13 Bionic yang menjadi otak dari iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.

3. MediaTek

chipset terbaik
Sumber: www.xda-developers.com

MediaTek termasuk salah satu produsen chipset terbaik yang cukup besar. Perusahaan asal Taiwan ini telah konsisten untuk menghadirkan chipset dengan fitur tinggi tetapi dengan harga yang cukup terjangkau. Pada awalnya, MediaTek dikenal sebagai produsen chipset yang kurang begitu baik, terbukti dari banyaknya pengguna yang menganggap ponsel dengan chipset dari MediaTek seringkali cepat panas dan performanya kurang kencang. 

Kemudian MediaTek berbenah dan menghadirkan beberapa chipset yang bagus seperti Helio G90T dan Dimensity 1000. Di kelas menengah dan kelas harga murah, banyak juga chipset Mediatek yang bagus. Beberapa vendor ponsel lokal juga banyak yang memakai MediaTek ini sebagai chipset karena ongkos produksinya yang lebih murah.

Baca juga:  Hati-Hati! Kenali Perilaku Konsumtif dan Cara Mengatasinya

4. Samsung Exynos

chipset terbaik
Sumber: www.extremetech.com

Selain dikenal sebagai produsen ponsel ternama, ternyata Samsung juga dikenal sebagai produsen chipset. Samsung mengembangkan chipset sendiri dengan nama Exynos, di mana chipset ini tidak kalah secara performa jika dibandingkan dengan Snapdragon, bahkan performanya cenderung bersaing. Chipset Exynos sendiri sudah banyak dipakai di ponsel besutan Samsung. Namun tidak hanya Samsung, produsen lainnya seperti Vivo juga memiliki smartphone dengan chipset Exynos. Meizu, produsen lain asal Tiongkok juga memiliki beberapa produk ponsel yang memakai chipset Exynos.

5. HiSilicon Kirin (Huawei)

chipset terbaik
Sumber: en.gizchina.it

Lewat anak perusahaan bernama HiSilicon, Huawei juga mengembangkan chipset mereka sendiri. Chipset besutan Huawei ini bernama Kirin yang berasal dari arsitektur ARM. Chipset Kirin ini khusus dibuat untuk ponsel besutan Huawei dan Honor, sebagai sub-brand dari Huawei. Sebenarnya Chipset Kirin pada awalnya kurang begitu diperhitungkan mengingat ponsel Huawei dengan Kirin jarang mendapatkan sorotan. Baru ketika Huawei merilis Huawei P20 Pro yang dibekali dengan Kirin 970, Kirin pun akhirnya dianggap sebagai chipset yang mumpuni. Huawei juga menghadirkan penerusnya, yaitu Kirin 980 dan Kirin 990 5G yang performanya jauh lebih kencang.

Selain kelima jenis chipset terbaik di atas, ada juga Chipset Unisoc yang banyak dipakai oleh ponsel murah, dan Nvidia Tegra. Selain itu, sebenarnya ada banyak juga perusahaan yang memproduksi chipset, yang pada umumnya perusahaannya kecil dan fokus pada perangkat tertentu. Seperti misalnya Rockchip yang memproduksi chipset untuk perangkat TV Box. Lalu Intel, perusahaan raksasa di ranah PC juga pernah menghadirkan chipset untuk mobile. Namun sayangnya, Intel mengangkat bendera putih dan kembali ke ranah prosesor arsitektur x86.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk sekarang dan kedepannya, chipset di smartphone masih akan dikuasai oleh 5 pemain besar (urutan 1 sampai 5). Dan siapapun yang menguasai pasarnya, ARM, selaku pemegang lisensi desainnya tetaplah yang menjadi juaranya.