Macam-Macam Simpul untuk Pendakian, Kenali 11 Jenis ini!
Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas yang seru untuk dilakukan. Apalagi, kamu melakukannya bersama dengan teman-teman terdekat. Namun yang perlu diingat kamu juga harus mampu membuat macam-macam simpul tali, sebab kegiatan pendakian akan erat sekali dengan kemampuan ini.
Setidaknya kamu bisa membuat beberapa simpul dasar, dan sisanya bisa menjadi referensi atau pengetahuan. Pengetahuan dan kemampuan membuat berbagai simpul ini sendiri akan membantu melancarkan agenda pendakian yang kamu jalankan.
Tanpa berpanjang lebar lagi, mari simak macam-macam simpul yang biasa digunakan dalam pendakian di bawah ini.
Baca Juga: Tebing Breksi, Tempat Wisata Alam Terbaik di Jogja
1. Pertama, Munter Hitch
Simpul pertama dikenal dengan nama munter hitch atau italian hitch. Simpul ini bisa kamu gunakan untuk mengamankan seseorang yang sedang memanjat. Jadi ketika seseorang terjatuh, simpul ini akan berfungsi memperlambat kecepatan jatuh dan menjadi respon dari belayer.
Simpul bisa diurai dengan cukup mudah ketika seseorang yang jatuh sudah melambat atau sudah berhenti.
2. Simpul Selanjutnya Prusik Knot
Simpul kedua memiliki nama prusik knot. Model ini banyak disalahartikan sebagai nama tali padahal merupakan nama simpul. Digunakan untuk gerakan naik pada tali yang diameternya lebih besar, dan pengganti alat ascender.
3. Simpul Nelayan Ganda
Meski memiliki nama simpul nelayan ganda, namun aplikasinya dilakukan untuk kegiatan pendakian. Fungsi utama dari simpul ini adalah menyambungkan dua tali berbeda dengan ukuran diameter yang relatif sama. Kedua tali ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain.
Tapi bukankah ada juga simpul mati? Yap, namun secara praktis, simpul nelayan ganda memiliki tingkat keamanan yang lebih baik daripada simpul mati.
4. Urutan Keempat Ada Overhand Knot
Menjadi simpul paling dasar yang wajib kamu kuasai, overhand knot berguna untuk mengunci simpul utama yang digunakan. Jadi, simpul yang digunakan tidak lepas, dan kondisi tali tetap stabil. Setidaknya ada dua opsi berbeda untuk simpul ini, dengan satu kali putaran yang dikenal dengan single overhand knot, dan dua kali putaran dengan double overhand knot.
5. Macam-Macam Simpul Selanjutnya, Simpul Air
Simpul air digunakan secara spesifik untuk tali dengan bentuk pipih, atau biasa dikenal dengan istilah webbing. Dasar dari simpul air adalah simpul overhand tunggal, dan kemudian ditutup dengan simpul stopper di bagian ujung. Tujuannya sederhana, agar tali yang digunakan tidak tergelincir atau terpeleset ketika melalui tebing dengan ukuran sempit.
6. Clove Hitch
Simpul ini memiliki nama lain simpul pangkal. Fungsi utama dari simpul ini adalah mengingatkan belayer pada anchor point. Maka dari itu, perannya dalam kegiatan pendakian curam sangat penting, sebab membantu mengamankan belayer dalam menjalankan perannya.
7. Simpul Populer, Bowline Knot
Uniknya simpul ini juga memiliki nama lain, yakni simpul kambing. Nama tersebut berasal dari aplikasinya setiap hari, yang digunakan untuk mengikat hewan peliharaan. Sedikit modifikasi dan penyesuaian, bowline knot untuk kegiatan mountaineering kemudian digunakan dan memiliki cukup banyak manfaat dalam kegiatan pendakian.
8. Figure of Eight Knot
Simpul selanjutnya dibuat menggandakan tali utama pada aplikasinya di karabiner. Mirip dengan simpul air, namun dengan sedikit modifikasi di dalamnya. Saat digunakan pada anchor atau harnes, figure of eight knot sendiri digunakan dengan threaded system yang memungkinkan proteksi optimal pada penggunanya.
9. Simpul Persegi atau Simpul Karang
Simpul persegi atau simpul karang populer pada kegiatan luar ruang, seperti kegiatan pramuka dan mendaki gunung. Pada dasarnya, simpul ini memiliki fungsi sederhana untuk mengamankan tali atau garis di sekitar objek.
Terdiri dari dua setengah simpul, model ini dapat diikat dan dikencangkan di kedua ujungnya.
10. Mudah Dilepas, Simpul Hidup
Disebut demikian sebab simpul ini bisa dengan mudah diurai sehingga penggunaannya cenderung fleksibel. Kekuatannya masih cukup baik, namun tidak terlalu sulit untuk diurai ketika keperluan sudah selesai. Simpul in bisa digunakan untuk mengikat tiang dan benda lain dalam waktu singkat.
11. Simpul Mati
Ada simpul hidup ada pula simpul mati. Kebalikan dari simpul hidup, simpul ini cenderung sulit untuk diurai atau dilepas kembali. Namun karena fungsi utamanya untuk menyambungkan dua tali berbeda dengan diameter yang sama, rasanya kesulitan mengurai simpul ini bisa dikesampingkan dahulu.
Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Kelimutu
Itu tadi macam-macam simpul yang biasa digunakan dalam kegiatan pendakian. Tidak semua perlu kamu kuasai, namun setiap poinnya perlu kamu ketahui sehingga bisa dengan mudah mengidentifikasi simpul apa yang kira-kira dibutuhkan.
Dengan bermodalkan pengetahuan 11 simpul di atas, semoga perjalanan dan pendakian yang kamu agendakan bisa berjalan lebih lancar. Jelas, selain kesebelas simpul di atas masih banyak simpul lain yang perlu diketahui dalam rangka mendukung kegiatan pendakian yang dijalankan.
Selain mengetahui macam-macam simpul di atas, kamu juga perlu menyiapkan seperangkat peralatan lain, serta fisik dan mental yang kuat. Pendakian akan memberikan banyak tantangan pada kesiapan fisik dan mental, sehingga persiapan yang matang wajib dilakukan agar jalannya kegiatan bisa menjadi lancar. Persiapkan dirimu dengan baik, dan selamat mendaki!