Jangan Abai Saat Anak Memasuki Golden Age, Wajib Dioptimalkan!
Tahukah kamu, bahwa sekitar 50% kecerdasan orang dewasa itu mulai terbentuk di usia 4 tahun. Oleh karena itu, sebagai orang tua kamu harus memanfaatkan periode golden age anak sebaik mungkin. Golden age adalah periode emas perkembangan anak. Sigmund Freud mengatakan bahwa periode emas ini adalah usia di bawah lima tahun, karena dalam usia tersebut masa perkembangan anak sangat pesat.
Karena periode keemasan itu sangat menentukan dan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Maka stimulus atau rangsangan yang tepat wajib dilakukan setiap orang tua. Stimulus atau rangsangan tersebut akan membuat anak menjadi pribadi yang mandiri, dapat bersosialisasi dengan baik, percaya diri, memiliki keingintahuan yang besar, dapat mengembangkan ide, cepat beradaptasi dengan lingkungannya, serta bersemangat untuk mempelajari hal-hal yang baru.
Pentingnya Memahami Golden Age Anak
Usia 0-5 tahun adalah periode perkembangan otak manusia, di mana keempat bagian otak berkembang secara keseluruhan, termasuk pada belahan otak kanan dan belahan otak kiri.
- Otak kanan akan mengendalikan anggota tubuh sebelah kiri. Aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kreativitas dikendalikan dari sini, di antaranya seperti emosi, musik, daya imajinasi, dan kemampuan intuisi.
- Otak kiri akan mengendalikan anggota tubuh bagian kanan. Aktivitas yang berhubungan dengan keteraturan, kerincian, dan kesistematisan dikendalikan dari sini, seperti kemampuan berhitung, menulis dan juga membaca.
Saat anak memasuki masa golden age, orang tua harus bersikap hangat, responsif dan berusaha semampu mungkin untuk menjawab keingintahuan anak terhadap apapun, dan disiplin. Selain itu, orang tua juga perlu lebih sering mengajak anak berkomunikasi dan membaca. Yang tidak kalah pentingnya, sebaiknya orang tua juga lebih selektif dalam memilih tontonan untuk anak.
Memperhatikan Perkembangan Anak di Masa Golden Age
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan setiap orang tua begitu anaknya memasuki masa emas. Orang tua harus memastikan tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun mental sudah berjalan baik sesuai dengan usianya.
- Pada periode golden age, orang tua harus memastikan motorik halus anak berkembang dengan normal. Keterampilan motorik halus ini meliputi keluwesan jari jemari anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas halus secara mandiri. Seperti mengancingkan baju, menalikan tali sepatu, mencorat-coret di kertas memakai pensil, mewarnai, melipat kertas, dan lain sebagainya.
- Berkebalikan dengan motorik halus, keterampilan motorik kasar berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengendalikan otot-otot besarnya. Perkembangan motorik kasar ini meliputi keluwesan gerak, kemampuan anak untuk menyeimbangkan dan juga mengoordinasikan antar anggota tubuhnya.
- Perkembangan kognitif adalah kemampuan anak untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman dan berbagai informasi yang diperoleh. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan mengingat, kemampuan memecahkan masalah, dan juga kemampuan mengambil keputusan.
Tips Mengoptimalkan Golden Age Anak
Memasuki masa golden age anak, setiap orang tua harus mulai mengenali potensi anak. Salah satunya dengan cara mempelajari kegiatan apa yang disukai anak. Misalnya, apabila anak senang bermain musik, maka dorong anak untuk berani tampil di depan umum. Bahkan jika mampu dan memungkinkan, dukung anak untuk mengikuti kursus/les alat musik. Selain itu, apa saja yang dapat dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan golden age anak?
1. Ajak anak belajar sambil bermain
Pada umumnya, anak-anak akan lebih cepat menanggapi rangsangan di masa golden age saat sedang bermain. Bermain merupakan aktivitas yang disukai hampir semua anak. Karena suasana hatinya sedang gembira, maka otak anak akan berada dalam kondisi tenang. Dengan begitu, anak dapat menyerap banyak hal dengan lebih baik. Melalui permainan, anak akan belajar tentang manajemen waktu, cara mengatasi konflik, kosakata baru, dan juga kewajiban sosial yang harus dijalaninya. Ajaklah anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, keluarga, ataupun orang lain agar anak terbiasa menghadapi lingkungan baru dan tidak gugup saat berada di tengah keramaian.
2. Berikan panduan secara konsisten
Karena anak-anak belum dapat berpikir dan mencerna dengan cepat dan tepat sebagaimana orang dewasa, maka panduan yang dilakukan secara konsisten akan membantu anak mengerti dan memahami masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Bermain problem solving atau memecahkan masalah dan bernegosiasi seperti dalam permainan menyusun balok, permainan jual beli, rumah-rumahan, congklak atau lainnya juga dapat dilakukan.
3. Memberikan pendidikan dari orang tua
Selain identik dengan masa pembentukan kecerdasan, golden age juga merupakan masa pembentukan kepribadian anak. Dan orang tualah yang berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam menanamkan sikap, tingkah laku, serta kebiasaan baik pada anak. Karena anak adalah peniru yang ulung, oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati ketika berbicara dan bersikap di depan anak.
4. Memberikan pendidikan formal (PAUD)
Memasukkan anak ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga bisa menjadi pilihan bagi orang tua sebelum anak masuk jenjang pendidikan dasar. Apalagi sekarang ini sudah banyak lembaga PAUD yang berkualitas yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Melalui berbagai jenis permainan yang disediakan, anak akan diasah kemampuan fisik, emosi, kognitif dan motoriknya, baik motorik halus maupun motorik kasar.
Bagaimana, setelah membaca ulasan di atas sampai habis, sekarang kamu jadi lebih paham soal golden age anak, bukan?