Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Suasana Pandemi
Tahukah kamu, bahwa menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik? Bahkan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa telah mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan jiwa khususnya di tengah suasana pandemi seperti sekarang ini. Menjaga kesehatan jiwa memang mutlak diperlukan, karena selama pandemi COVID-19, seseorang lebih rentan mengalami depresi.
Apa Itu Kesehatan Mental?
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi fisik, mental, dan sosial yang lengkap, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan saja. Definisi kesehatan tersebut menegaskan bahwa kesehatan mental juga patut untuk diperhatikan.
Kesehatan mental merupakan hal yang mendasar bagi kemampuan seseorang untuk berpikir, berkembang, berekspresi, berinteraksi, mencari nafkah, serta menikmati hidup. Inilah alasan mengapa kamu harus mengenali dan menjaga kesehatan mentalmu. Di samping itu, WHO juga telah menjelaskan bahwa seseorang yang sehat secara mental mampu menyadari kesanggupannya, menangani stres dalam kehidupan sehari-hari, bekerja secara produktif, serta dapat berkontribusi untuk sekitarnya. Jika kamu tidak dapat melakukan hal-hal tersebut, berarti ada kemungkinan kesehatan mentalmu sedang mengalami gangguan.
Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental
Ada beberapa tanda ketika seseorang memiliki risiko terhadap gangguan kesehatan mental. Di antaranya adalah seperti berikut ini:
- Menunjukkan perubahan kepribadian, di mana kamu tidak lagi merasa seperti dirimu sendiri, atau ketika orang lain melihatmu bertingkah seperti orang lain yang benar-benar berbeda.
- Mengalami kecemasan, amarah, dan perubahan suasana hati secara terus-menerus tanpa alasan yang jelas.
- Menarik diri atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, atau terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri tanpa adanya interaksi sosial. Hal ini dapat menandakan adanya masalah emosional dalam diri yang berisiko mengganggu kesehatan mental.
- Melakukan hal-hal berbahaya dan hilangnya kemampuan untuk mengurus diri. Misalnya, menjadi tidak peduli terhadap penampilan, tidak mau membersihkan diri atau mandi, tidak mau makan atau justru makan secara berlebihan, mabuk-mabukan, kebut-kebutan, menggunakan narkoba, bahkan berupaya untuk bunuh diri.
- Merasa kehilangan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Terlebih lagi jika kondisi ini disertai dengan rasa putus asa atau kesia-siaan.
Jika kamu sendiri, teman, keluarga, maupun kerabat dekatmu mengalami tanda-tanda seperti di atas, maka segeralah melakukan sesuatu untuk menanganinya. Jangan malah membiarkannya hingga berlarut-larut, ya.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Menurut Dokter Kejiwaan
Dokter spesialis kejiwaan, dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ telah membagikan beberapa tips tentang menjaga kesehatan jiwa yang bisa kamu terapkan:
- Yang pertama, seluruh masyarakat perlu membatasi asupan informasi terkait Covid-19, apalagi informasi yang belum terbukti kebenarannya.
- Yang kedua, seluruh masyarakat harus memilah informasi yang beredar di sosial media. Banyak sekali informasi di sosial media yang dapat meningkatkan kecemasan seseorang, padahal informasi tersebut terkadang dibuat secara berlebihan tanpa memperhatikan fakta yang sebenarnya.
- Selanjutnya, masyarakat sebenarnya dapat menghindari perasaan yang tidak nyaman dengan cara melakukan hal positif. Selain itu juga perlu menghindari merokok, mengkonsumsi alkohol, dan narkoba.
Olahraga untuk Menjaga Pikiran Tetap Jernih
Di tengah suasana pandemi seperti ini, kondisi karantina dan physical distancing bukanlah halangan untuk tetap berolahraga. Kamu tetap bisa berolahraga meskipun hanya di rumah saja, kok. Misalnya dengan melakukan yoga, kalistenik, plank, atau olahraga sejenis lainnya. Biasanya, diam di rumah saja justru akan membuatmu lebih banyak rebahan dan malas berolahraga. Nah, mulai sekarang, kamu harus melakukan aktivitas fisik supaya tubuh bisa memproduksi hormon endorfin yang dapat mengurangi stres, khawatir, dan memperbaiki mood kamu.
Selain olahraga, kamu juga perlu berjemur setiap pagi. Kamu sudah tahu, kan? Berjemur di bawah sinar matahari dapat mendatangkan manfaat yang sangat banyak. Tapi, berjemur di bawah matahari saja tidak cukup, lho! Karena kamu harus tahu cara detailnya:
- Sinar Ultraviolet A, akan muncul antara jam 05.30 sampai dengan 07.00 atau saat matahari mulai beranjak naik. Ini adalah cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tubuh kamu.
- Ultraviolet B, akan muncul antara jam 10.00 sampai dengan 15.00 atau saat sinar matahari sedang terik. Pada jam ini, sinar matahari dapat memicu produksi vitamin D yang bertahan lebih lama. Kamu bisa berjemur sekitar 10 hingga 20 menit saja.
Nah, setelah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berjemur, kini kamu tentu tidak ragu lagi untuk mencobanya bukan? Jangan lupa untuk menggunakan lotion pelindung sinar matahari minimal SPF 30 yang dioleskan 15 menit sebelum berjemur, ya.
Olahraga sudah, berjemur juga sudah. Lengkapi upayamu dalam menjaga kesehatan mental dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Dengan begitu tubuh kamu juga akan ikut sehat, sehingga akan memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebaliknya, saat kamu sakit, maka kamu pasti akan merasa cemas dan lemas sehingga pikiran pun tidak akan jernih.