Waspada! Kenali 7 Tanda Mental Breakdown dan Cara Siasatinya
Mental breakdown, artinya adalah seseorang mengalami kondisi stres berat, sehingga tidak mampu menjalani sejumlah aktivitas layaknya orang lain. Awalnya, mental breakdown digunakan untuk menggambarkan sejumlah penyakit mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stres akut. Namun, belakangan ini istilah tersebut lebih sering digunakan secara awam saja, misalnya menggambarkan kondisi seseorang yang sedang stres, sampai tidak mood dalam melakukan rutinitasnya.
Masalah kesehatan mental yang satu ini bisa menyerang siapa saja, tapi pada umumnya paling banyak dialami oleh pekerja. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya tuntutan pekerjaan, sekaligus tekanan yang tidak kunjung usai.
Kira-Kira, Apa Penyebab Mental Breakdown?
Selain dipicu oleh gangguan kejiwaan yang sebelumnya sudah ada, namun stres yang timbul akibat peristiwa sehari-hari juga dapat menjadi faktor pemicu seseorang mengalami mental breakdown.
Stres ini bisa bersifat kronis, yang artinya tekanan tersebut sebenarnya merupakan tumpukan dari kejadian-kejadian di masa lalu yang lama-kelamaan menumpuk. Pada saat orang tersebut sudah tidak bisa menampungnya, maka ia akan meledak.
Ada peristiwa besar secara tiba-tiba yang juga bisa memicu reaksi stres akut hingga membuat seseorang merasakan stres teramat berat dalam waktu singkat. Beberapa contoh peristiwa yang dapat memicu kondisi mental ini di antaranya adalah kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian orang tercinta, masalah keuangan, masalah akademis atau tekanan pendidikan, stres pekerjaan, pindah ke tempat baru dan tidak bisa menyesuaikan diri, kekerasan, hingga trauma.
Tanda-Tanda Mental Breakdown yang Perlu Diwaspadai
Karena mental breakdown bukanlah kondisi yang spesifik, maka terkadang cukup sulit untuk mengidentifikasinya. Tapi sebagai gambaran yang mudah dipahami, berikut ini adalah sejumlah tanda yang kerap disebut sebagai gejala ini.
1. Mengalami Gejala Anxiety dan Depresi
Seseorang yang mengalami mental breakdown biasanya akan terlihat mirip dengan penderita gangguan kecemasan, maupun depresi. Ketika kamu mengalami kondisi ini, maka perasaan ingin menangis seringkali muncul. Bahkan, tak jarang juga kamu bisa menangis tanpa sebab apapun, dan tangisan tersebut juga sulit untuk dihentikan.
Bahkan dalam beberapa kasus, kondisi ini juga sering menurunkan rasa percaya diri, sampai merasa diri tidak berharga. Sebagai penderitanya, kamu pun kerap merasa bersalah atas segala hal yang terjadi dalam hidup.
2. Siklus Tidur yang Berantakan
Jika kamu mengalami mental breakdown, kamu juga cenderung memiliki siklus tidur yang berantakan. Perubahan pola tidur drastis dianggap sebagai salah satu ciri dari masalah kesehatan mental, di mana penderitanya bisa saja tidur terus-menerus, hingga tidak ingin melakukan aktivitas lain seperti kerja atau sekolah.
Namun, ada pula yang justru mengalami insomnia, di mana penderitanya akan sulit sekali untuk tidur. Pasalnya, otak tidak dapat rileks dan dipaksa untuk memikirkan masalah yang sedang dialami sedangkan solusi tidak bisa diputuskan. Dengan kata lain, overthinking juga menjadi salah satu tanda dari mental breakdown.
3. Nafsu Makan Berubah Secara
Tanda yang satu ini mirip dengan perubahan pola tidur, antara sangat meningkat, atau menurun secara drastis. Dalam kasus mental breakdown, bisa jadi penderitanya akan mengalami peningkatan nafsu makan dan menjadi lebih mudah lapar, hingga kalap setiap makan. Atau, sebaliknya, nafsu makan justru menurun secara drastis sampai tidak ingin mengonsumsi makanan apapun.
4. Mudah Merasa Lelah
Sering merasa lelah hingga tidak mampu beraktivitas seperti biasa juga dianggap sebagai salah satu tanda mental breakdown. Tapi perlu dipahami, bahwa lelah yang dimaksud bukanlah rasa lelah fisik pada umumnya, melainkan merasa lelah secara mental dan terasa sangat berat.
Bahkan, hal yang biasanya dianggap menyenangkan juga akan terasa melelahkan ketika dilakukan. Misalnya, kamu merasa tidak tertarik melakukan hobi, hingga kamu menganggap hobi tersebut sebagai sesuatu yang kurang menyenangkan.
4. Merasakan Sakit Secara Fisik
Meskipun gangguan kesehatan mental ini berasal dari psikis, namun hal tersebut juga dapat mengganggu kondisi kesehatan secara fisik. Adapun sakit secara fisik yang sering dialami adalah sakit kepala dan sakit perut. Keluhan kondisi fisik ini biasanya akan datang secara tiba-tiba tanpa diketahui asal muasalnya. Jika sudah mengalami hal ini, sebaiknya kamu segera mengambil tindakan tepat untuk atasi mental breakdown!
6. Menjadi Sulit untuk Berkonsentrasi
Ketika mengalami masalah mental yang satu ini, tingkat konsentrasi juga ikut menurun. Biasanya, kamu akan terlihat linglung dan sulit fokus, seolah-olah otak berkabut sehingga tidak mampu untuk berpikir secara jernih.
Bahkan dalam kasus yang cukup parah, kondisi tersebut dapat mengakibatkan disorientasi, hingga hilang ingatan sementara. Selain itu, fungsi otak juga akan terganggu hingga dapat merusak jaringan otak. Jika tidak segera ditangani, tentunya hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada otak.
7. Mengalami Sesak Nafas
Ternyata, sesak napas juga menjadi salah satu tanda mental breakdown. Sebenarnya, sesak napas adalah ciri dari banyak gangguan mental, terutama masalah kecemasan. Selain sesak, napas yang tersengal-sengal secara mendadak juga dapat menandakan kondisi ini.
Gangguan kesehatan mental seperti stres memang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, di antaranya adalah menimbulkan sesak napas, meskipun tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan. Kemudian pada beberapa kasus yang cukup parah, sesak napas dapat dialami terutama dalam keadaan tertekan.
Bagaimana Cara Siasati Mental Breakdown?
Cara mengontrol sekaligus mengatasi mental breakdown secara mandiri adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Beberapa perubahan gaya hidup yang perlu kamu lakukan antara lain adalah:
- Hindari konsumsi kafein, merokok, dan alkohol karena hal tersebut bisa memperburuk kondisi kesehatan mental dan mengganggu tidur .
- Olahraga secara rutin untuk mengelola stres dan meningkatkan kualitas tidur sehingga dapat memperbaiki kondisi mental.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk lebih banyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, lemak sehat, serta karbohidrat kompleks.
- Atur pola dan jadwal tidur yang teratur dan berkualitas.
- Kelola stres dengan mengetahui strategi coping masing-masing, seperti akupuntur, terapi pijat, yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dalam. Kamu bisa mengambil napas dalam-dalam dan hitung sampai 10 secara perlahan pada saat merasa stres atau cemas.
- Kamu bisa menghabiskan waktu di luar ruangan untuk sekadar berjalan atau menjalankan hobi.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang mental breakdown. Saat kamu sudah mulai mengalami gejala mental breakdown, maka sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater. Hindari self diagnose yang justru bisa membuat kamu menjadi semakin cemas. Semakin cepat dikenali dan diatasi, tentunya juga akan semakin cepat pula hidup kamu terasa lebih ringan, serta kembali normal dan bahagia.