mimisan karena kelelahan
Sumber: Freepik

Anak Mimisan Karena Kelelahan, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Seseorang, khususnya anak mungkin bisa mengalami mimisan karena kelelahan. Bagaimana cara mengatasinya, ya?

Perlu diketahui, bahwa hidung merupakan salah satu organ tubuh yang kaya akan pembuluh darah yang tidak terlindungi, sehingga sangat mudah terjadi iritasi hingga pendarahan. Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mimisan dibedakan menjadi dua, yaitu pendarahan depan (anterior) dan pendarahan belakang (posterior). Sebanyak 90% mimisan pada anak terjadi pada bagian depan hidung (anterior).

Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi mimisan karena kelelahan pada anak, mari kenali lebih lanjut mengenai penyebab atau faktor apa saja yang bisa memicu mimisan.

Table of Contents

Selain Mimisan Karena Kelelahan, Apa Faktor Pemicu Mimisan?

mimisan karena kelelahan
Sumber: Freepik

Penyebab terjadinya mimisan adalah kondisi menegang dan pecahnya pembuluh darah di hidung. Selain karena kelelahan, mimisan juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Udara Kering

Mimisan karena udara kering merupakan salah satu hal yang cukup mungkin terjadi, terutama pada daerah dengan iklim dingin, saat banyak terjadi infeksi saluran pernapasan atas dan ketika suhu serta kelembapan naik turun secara drastis.

Perubahan suhu dari lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang lebih hangat dan kering bisa membuat hidung rentan terhadap perdarahan, akibat lapisan hidung yang berubah menjadi kering hingga retak dan berdarah.

2. Cedera Hidung

Selain mimisan karena kelelahan, mimisan karena cedera juga dapat terjadi. Mimisan karena cedera dapat terjadi karena benturan yang membuat pembuluh darah di lubang hidung rusak, hingga pecah dan berdarah. Penyebab mimisan yang satu ini juga dapat terjadi pada anak saat menggaruk dan mengorek hidung mereka. Sedangkan pada orang dewasa, kebiasaan menggaruk hidung yang gatal juga dapat membuat hidung terluka, sehingga tanpa disadari hidung akan berdarah.

Baca juga:  Rahim Terbalik, Apakah Masih Bisa Hamil? Kenali Gejalanya!

3. Perubahan Hormon saat Hamil 

Pada orang dewasa yang sedang hamil, mimisan juga bisa terjadi. Pada saat hamil, kadar hormon akan meningkat yang menyebabkan aliran darah estrogen dan progesteron pada semua selaput lendir di dalam tubuh termasuk pada hidung. Selaput itu akan membengkak dan melebar, hingga akan menekan pembuluh darah di dalamnya. Sehingga akibatnya, pembuluh darah pecah dan membuat hidung berdarah.          

Kapan Harus Mewaspadai Mimisan?

Mimisan pada anak dapat terjadi kapan saja, misalnya pada saat anak bermain, sedang belajar di sekolah, atau bahkan saat anak tidur.

Pada kebanyakan kasus, mimisan memang tidak memerlukan perhatian medis serius. Namun, mimisan perlu mendapatkan perhatian serius jika berlangsung lebih lama dari 20 menit atau mengalami kecelakaan sebelum terjadinya. Jika seseorang mengalami kondisi seperti itu, maka ada kemungkinan itu gejala mimisan posterior, yang membutuhkan penanganan serius. Jadi, jangan ragu untuk segera pergi ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Bagaimana Cara Mengatasi Mimisan pada Anak?

mimisan karena kelelahan
Sumber: Freepik

Untuk mimisan karena kelelahan yang terjadi dalam kondisi wajar, dalam hal ini bukan masalah kesehatan serius, maka bisa diatasi dengan cara berikut ini:

  • Tenangkan anak supaya kamu lebih mudah melakukan pertolongan. Perlihatkan juga bahwa sebagai orang tuanya, kamu bisa bersikap tenang dalam menghadapi hal ini.
  • Dudukkan anak dengan posisi kepala agak menunduk, lalu minta agar anak tidak bersandar untuk menghindari kemungkinan darah mengalir dari saluran hidung bagian dalam ke tenggorokan, kerongkongan, atau keluar melalui mulut. Sebab jika hal ini terjadi, maka anak berisiko tersedak, batuk, atau muntah.
  • Tutup hidung menggunakan tisu atau lap bersih, namun hindari memasukkan tisu atau lap tersebut ke lubang hidung.
  • Kemudian, pencet secara perlahan bagian hidung anak yang lunak selama sekitar 10 menit. Selain itu, kamu juga bisa memberikan kompres dingin pada pangkal hidung anak untuk menghentikan perdarahan.
  • Setelah 10 menit, coba lepaskan pencetan dan perhatikan apakah perdarahan sudah berhenti atau belum. Apabila pendarahan belum berhenti, maka bisa mengulangi langkah tersebut.
Baca juga:  Pentingnya Mengetahui Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Selain itu, kamu harus cepat tanggap dalam menilai kondisi anak. Segera bawa anak ke rumah sakit jika anak mengalami beberapa tanda berikut ini:

  • Anak sudah mendapatkan pertolongan pertama, tetapi darah belum berhenti mengalir.
  • Anak menjadi tampak lemas dan pucat, sulit bernapas, serta detak jantung atau denyut nadinya cepat.
  • Darah yang keluar dari hidung diperkirakan sudah terlalu banyak.
  • Anak mengalami batuk atau muntah hebat, karena darah dari hidung terlanjur mengalir ke dalam kerongkongan dan mulut atau mungkin tertelan.
  • Bagian tubuh yang lain juga ikut berdarah, misalnya gusi.
  • Mimisan pada anak sering terjadi, yaitu lebih dari dua kali seminggu.

Lakukan Upaya Antisipasi!

Beberapa penyebab mimisan pada anak sebetulnya dapat diantisipasi, yaitu dengan mencegah anak memasukkan benda asing ke hidung, mengajari anak untuk tidak menghembuskan napas terlalu kencang saat buang lendir atau ingus, hingga mengawasi saat anak sedang bermain untuk mencegah hidungnya terbentur.

Selain itu, pastikan kuku anak selalu dalam kondisi bersih dan tidak terlalu panjang supaya anak tidak melukai dirinya sendiri saat sedang membersihkan kotoran hidung. Ajarkan pula pada anak untuk tidak terbiasa mengorek hidung dan juga mengenai pentingnya menjaga keamanan diri sendiri.

Rishna Maulina

Share