Stimulasi Perkembangan Motorik Anak dengan 9 Kegiatan Kreatif Ini

Dapat dikatakan, gerak motorik adalah sebuah perilaku yang berupa gerakan, di mana gerakan motorik ini dilakukan oleh tubuh manusia secara sadar maupun tak sadar. Apakah sudah tepat definisi tersebut?

Perlu diketahui, gerakan motorik terjadi karena proses motorik, di mana proses motorik adalah sebuah sistem gerakan yang telah terkoordinasi dengan baik. Sistem ini tentunya dikoordinasikan oleh otak, rangka, otot, dan juga saraf.

Secara umum, gerak motorik anak dibagi ke dalam dua jenis, yaitu motorik refleks dan motorik terprogram. Motorik refleks adalah gerakan motorik yang terjadi secara tak sadar, sedangkan motorik terprogram adalah gerakan motorik yang bisa terjadi secara sadar. Perbedaan motorik refleks dan terprogram sebenarnya bisa dilihat dengan mudah.

Contoh dari gerakan motorik refleks adalah menangkis bola yang terlempar ke arah anak, melindungi kepala ketika jatuh dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari motorik terprogram adalah berlari, duduk, menulis, menggambarkan, dan lain sebagainya.

Memahami Gerak Motorik Kasar dan Motorik Halus

motorik adalah
Sumber: Freepik

Dari penjelasan sebelumnya, sudah disebutkan bahwa terdapat dua jenis gerak motorik, yaitu ada gerakan motorik refleks dan gerakan motorik terprogram. Namun satu hal yang harus diketahui, bahwa gerakan motorik terprogram juga bisa dibedakan menjadi dua tipe, yaitu gerakan motorik halus dan gerakan motorik kasar.

1. Gerakan Motorik Halus

Gerakan motorik halus adalah koordinasi otot-otot kecil yang didominasi tangan dan mata, di mana perkembangan gerakan motorik halus ini dapat dilihat melalui kemampuan keterampilan fisik. Seperti halnya menggambar, menulis, menyusun menara balok, dan lainnya.

2. Gerakan Motorik Kasar

Gerakan motorik kasar adalah gerakan motorik tubuh yang terjadi karena penggunaan otot-otot besar, di mana perkembangan gerak ini dapat dilihat melalui perkembangan secara fisik. Seperti halnya menendang, berlari, naik atau turun tangga, duduk, atau berdiri. Selain itu, perkembangan gerakan motorik kasar ini juga bisa dilihat melalui keseimbangan anggota tubuh.

Seperti Apa Tahapan Perkembangan Motorik Anak?

Usia anak-anak merupakan usia yang paling baik dalam proses perkembangan gerak motorik, sehingga bukan hal aneh jika di usia 0 sampai dengan 4 tahun, secara umum anak akan mengalami tujuh tahapan perkembangan motorik, baik itu perkembangan motorik halus maupun perkembangan motorik kasar.

Baca juga:  Bayi Sering Rewel? Kenali 4 Tanda-Tanda Fase Growth Spurt

Perkembangan motorik pada anak, biasanya akan dibedakan berdasarkan usia anak, karena dalam rentang usia tertentu, setiap anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing. 

  • Usia 0-3 bulan. Tahap pertama perkembangan motorik anak terjadi pada usia 0 sampai dengan 3 bulan, di mana pada usia ini anak sudah mulai bisa mengangkat kepala dan dadanya dari lantai.
  • Usia 4-6 bulan. Dalam tahapan usia ini, anak sudah dapat memiringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, bahkan ia bisa menggulingkan badan, tengkurap, serta mulai bisa duduk dengan bantuan tangan.
  • Usia 7-9 bulan. Ketika memasuki tahapan usia ini, perkembangan motorik anak sudah semakin baik, di mana anak sudah bisa bermain dengan mainannya sendiri. Selain itu, anak juga sudah mulai belajar merangkak, duduk dan berdiri sendiri.
  • Usia 10-12 bulan. Di usia ini, perkembangan motorik anak sudah berjalan pada tahapan yang lebih tinggi. Anak sudah mulai belajar mengangkat badan untuk berdiri dan melangkahkan kaki.
  • Usia 1-2 tahun. Pada usia ini selain gerakan motorik terprogram, gerakan motorik refleks anak juga mulai berkembang dengan baik. Anak juga sudah mulai bisa menarik ataupun mendorong benda-benda besar, bahkan anak sudah mulai bisa berdiri di atas kursi tanpa pegangan.
  • Usia 2-3 tahun. Dalam usia ini fisik anak sudah semakin kuat sehingga gerakan motorik kasar terlihat sangat baik. Motorik halus anak juga terlihat kemajuannya, di mana anak sudah bisa diajarkan untuk belajar seni.
  • Usia 3-4 tahun. Pada usia ini gerakan motorik anak sudah terlihat sangat baik, di mana anak sudah bisa berjalan dengan riang dan lancar. Bahkan anak juga sudah bisa berdiri dengan satu kaki walaupun hanya selama 5 sampai 10 detik.

Kegiatan Kreatif untuk Stimulasi Perkembangan Motorik Anak

motorik adalah
Sumber: Freepik

Kreativitas pada anak memang harus dilatih sejak dini karena ada banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh anak hingga ia dewasa kelak. Inilah beberapa kegiatan di rumah yang bisa meningkatkan kreativitas dan melatih perkembangan motorik anak.

  1. Menggambar dan Mewarnai. Dari kegiatan menggambar, anak bebas untuk menuangkan imajinasinya yang ada di kepalanya. Sedangkan dari kegiatan mewarnai, kemampuan motorik anak akan ikut terlatih. Mewarnai juga dapat melatih keterampilan tangan anak untuk memegang benda dan menggerakkannya sesuai dengan garis pada gambar.
  2. Bermain Plastisin. Plastisin akan menjadi wadah bagi anak untuk membuat aneka jenis bentuk yang disukai. Bermain plastisin juga dapat meningkatkan keterampilan motorik anak. Saat meremas dan membentuk plastisin, tangan anak akan menjadi lebih kuat dalam memegang benda, seperti saat menulis.
  3. Membaca Buku. Dari cerita di dalam buku, otak anak akan berkembang dan merangsang daya kreativitasnya. Anak juga bisa meniru karakter yang ada di dalam cerita yang bisa berguna untuk melatih kemampuan berbahasa anak.
  4. Role Play. Bermain peran atau role play juga dapat membuat anak menjadi lebih kreatif. Dengan bermain peran, maka anak bisa menjadi tokoh atau peran apapun yang diinginkannya.
  5. Menyusun Puzzle. Puzzle adalah permainan edukatif yang memiliki banyak manfaat untuk anak, salah satunya adalah untuk mengasah kreativitas. Dari potongan-potongan puzzle, maka kreativitas anak akan terangsang.
  6. Bermain Sambung Kata. Saat bermain sambung kata, otak anak akan terangsang untuk berpikir kreatif mencari kata yang pas dengan kata yang diucapkan oleh lawan mainnya. Selain bisa merangsang kreativitas anak, permainan yang satu ini juga akan menambah banyak kosakata baru dalam ingatan anak.
  7. Memasak. Memasak bagi anak adalah wadah untuk menunjang kreativitasnya. Membuat kue kering misalnya, anak bisa bebas berkreasi untuk membuat kue dalam bentuk, warna, dan rasa apapun yang diinginkan. Memasak juga dapat melatih kemampuan tangan anak supaya lebih kuat dan terampil untuk melakukan berbagai macam kegiatan.
  8. Percobaan Ilmiah. Melalui percobaan ilmiah, kreativitas anak juga akan lebih meningkat. Bukan hanya itu, anak juga akan mendapatkan banyak ilmu baru dengan cara yang menyenangkan.
  9. Membuat Prakarya. Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa dipakai untuk disulap menjadi barang yang berguna untuk anak. Kegiatan ini akan sangat mengasah kreativitas anak supaya anak menjadi lebih kreatif.
Baca juga:  Bayi Mengalami Hipospadia, Tangani dengan Cara yang Tepat!

Coba praktikkan kegiatan di atas, yuk! Pasti anak-anak merasa senang dan terlatih kreatifitas hingga gerak motoriknya. Selain beberapa kegiatan kreatif di atas, mungkin kamu punya ide lain untuk mengasah kemampuan motorik anak?