Nafas Bayi “Grok-Grok”, Apakah Berbahaya?

Salah satu keluhan yang seringkali terjadi pada bayi adalah nafas bayi “grok-grok”. Hal ini sering membuat para orang tua cemas. Nafas yang berbunyi “grok-grok” menunjukan adanya hambatan di saluran pernapasan. Hambatan bisa berupa lendir atau dahak yang tersangkut di saluran pernapasan. Kondisi ini membuat tidur bayi menjadi tidak nyenyak.

Selain karena lendir, suara nafas bayi yang “grok-grok” juga dapat disebabkan karena sistem pernafasan bayi masih belum sempurna. Namun selama tidak ada gejala lain yang menyertai, kamu dan pasangan tidak perlu khawatir. Seiring bertambahnya usia dan sempurnanya saluran pernafasan, suara nafas bayi akan menghilang. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah bunyi “grok’grok” pada bayi? Yuk, simak informasi di bawah berikut ini.

Ilustrasi anak dengan inhaler (Sumber: iStockPhoto)

Penyebab Suara “Grok-Grok” pada Bayi

Beberapa penyebab munculnya suara “grok-grok” saat bayi bernafas antara lain:

  1. Lendir pada Saluran Tenggorokan. Di usia yang masih kecil, bayi memang belum memiliki kemampuan untuk membuang lendir. Produksi lendir yang berlebihan dan membuat saluran pernapasan tersumbat ini biasanya dikarenakan alergi.
  2. Laringomalasia. Kondisi ini biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir, dimana ada kelebihan jaringan di sekitar laring dan tidak berbahaya. Umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya ketika anak menginjak usia 2 tahun.
  3. Infeksi Virus Atau Bakteri. Kondisi ini membuat bayi mengeluarkan suara serak. Suara tidak beraturan juga akan terdengar saat dideteksi dengan stetoskop.
Baca juga:  Obati dengan Tepat, Kenali 11 Ciri-Ciri Herpes pada Bayi

7 Cara Mengatasi dan Mencegah Suara “Grok-Grok” pada Bayi

Untuk mengatasi dan mencegah suara “grok=grok” yang ditimbulkan saat bayi bernafas, ada 7 cara yang bisa kamu lakukan.

1. Posisikan Tidur Bayi dengan Tepat

Pastikan bayi tidur dalam posisi tepat, yaitu dalam posisi telentang. Sebisa mungkin jangan memaksanya tengkurap, terlebih saat kemampuannya untuk membolak-balikan tubuh belum ada. Di samping bisa mengatasi napas bayi berbunyi, hal ini juga disarankan untuk menghindari terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) akibat terganggunya pernapasan ketika tidur dengan posisi keliru.

2. Mengoleskan Balsam Bayi

Orangtua juga bisa mengoleskan balsam khusus anak/balita ke bagian dada, punggung dan leher bayi untuk melegakan pernapasannya dan membuatnya lebih nyaman. Kandungan herbal pada balsam khusus bayi dapat membantu meringankan nafas “grok-grok” dan gangguan pernafasan lainnya yang diakibatkan oleh hidung tersumbat.

3. Mengeluarkan Lendir dari Hidung

Sumber: iStockPhoto

Kamu bisa membantu bayi untuk mengeluarkan lendir dari hidungnya. Beberapa orang tua mengeluarkan lendir dari hidung bayi dengan mulut mereka, namun hal tersebut tidak efektif. Hal itu justru akan memindahkan kuman dari hidung bayi ke daerah mulut orang tuanya. Alat yang bisa kamu gunakan untuk mengeluarkan lendir dari hidung bayi adalah semprotan yang berisi larutan salin (air garam steril).

4. Berikan Cairan yang Cukup

Jika bayi masih menyusui, maka berilah asupan ASI yang cukup untuknya. Beberapa zat yang terkandung dalam ASI bisa membantu dalam pembentukan kekebalan tubuh yang bisa mencegah infeksi virus maupun bakteri. Dan jika bayi sudah berusia 6 bulan ke atas, berikanlah asupan makanan dan air putih yang cukup untuk melindungi dari infeksi.

Baca juga:  Toxic Positivity Adalah: Bagaimana Cara Menghindarinya?

5. Obat Tetes Salin

Sumber: iStockPhoto

Obat tetes seperti larutan saline atau nasal spray bayi bisa menjadi cara membersihkan hidung yang aman. Pilihlah yang sesuai dengan usia bayi/balita. Tujuan penggunan obat ini adalah untuk membantu mengencerkan lendir yang kental dan melegakan saluran pernapasan, sehingga tidak berbunyi grok-grok.

6. Pergunakan Humidifier/Diffuser

Pelembab udara atau humidifier akan membantu menghidrasi udara, sehingga membantu meredakan napas bayi yang berbunyi grok-grok. Kamu juga bisa menggunakan diffuser dengan aroma essential oil seperti eucalyptus, thieves, atau grasslemon untuk membantu melancarkan pernafasan.

7. Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

Sumber: iStockPhoto

Berjemur dibawah sinar matahari pagi membawa banyak manfaat bagi si bayi, salah satunya untuk menghilangkan napas bunyi. Jemurlah bayi selama 5 hingga 10 menit setiap hari. Adapun waktu terbaiknya adalah di atas jam 9 pagi, karena sinar UV B yang kaya akan vitamin D ada di jam tersebut.

Kamu perlu mewaspadai dan segera bawa bayi ke dokter atau UGD terdekat bila nafasnya berbunyi “grok-grok” disertai dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Bernapas lebih dari 60 kali dalam semenit
  • Tampak kesulitan bernapas
  • Mengeluarkan suara serak bernada tinggi dan batuk terus-menerus
  • Otot-otot di dada dan leher tampak naik turun atau tertarik kencang saat bernapas
  • Napas bayi terhenti selama lebih dari 10 detik
  • Bibir, mulut, dan kulit bayi tampak kebiruan, yang menandakan bahwa kadar oksigen dalam tubuhnya mulai berkurang
  • Tidak nafsu makan
  • Terlihat lesu
  • Demam

Meski nafas bayi “grok-grok” umumnya adalah kondisi yang normal, kamu tetap perlu waspada dan mengenali nafas bayi “grok-grok” yang disebabkan oleh kondisi berbahaya. Bila ragu, kamu dapat segera mengkonsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.