9 Tips Parenting dan 7 Rekomendasi Buku untuk Calon Orang Tua
Sebagai calon orang tua, tentunya kamu ingin memberikan didikan yang terbaik untuk buah hati. Mendidik anak bukanlah sebuah perkara yang mudah. Setiap anak memiliki watak, karakter, dan sifat yang berbeda-beda, begitu juga orang tua. Salah satu gaya parenting yang sedang viral adalah dari artis Nikita Willy terhadap Issa, anaknya. Dia menerapkan gaya gentle parenting dimana gaya ini tidak banyak menerapkan aturan dalam pengasuhannya.
Dengan mudahnya akses teknologi masa kini, membuat tantangan dalam mendidik anak semakin besar. Anak dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui kemudahan teknologi. Orang tua perlu cermat dalam menerapkan gaya parenting agar anak lebih mudah didik. Namun tak perlu khawatir, dengan mengetahui prinsip parenting dan menerapkan 9 tips di bawah ini, kamu dapat lebih mudah mendidik anak. Ada juga 7 rekomendasi buku parenting yang bisa kamu baca juga, lho!
Prinsip Parenting
Berikut ini beberapa prinsip parenting yang dapat diterapkan untuk menjadikan anak sebagai seseorang dengan karakter positif.
- Menjadi teladan yang baik. Ada pepatah mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Jika orang tua mampu menjadi teladan yang baik, maka karakter yang terbangun pada anak akan menjadi baik juga.
- Tidak memanjakan anak. Anak yang terlalu dimanja oleh orang tua ataupun pengasuh lainnya akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan percaya diri.
- Berikan waktu berkualitas. Jika orang tua melakukan waktu khusus untuk quality time, maka anak akan merasa mendapatkan perhatian yang cukup. Tidak perlu yang muluk-muluk, ajak anak berjalan menuju taman bermain saja akan membuat dia senang.
- Validasi emosinya. Jika anak melakukan sesuatu yang kurang pantas atau tantrum, tidak perlu memarahinya. Cukup nasehati dan beritahu emosi yang dia rasakan, agar anak merasakan bahwa dia diperhatikan dan dihargai oleh orang tuanya.
9 Tips Parenting Anak
Kamu dan pasangan sebagai orang tua perlu menyadari betul bahwa anak merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Sang Pencipta. Sudah sepantasnya jika anugerah tersebut dijaga dengan baik. Berikut ini beberapa tips parenting yang dapat kamu dan pasanganmu terapkan di rumah.
1. Bangun Rasa Percaya Diri pada Anak
Anak yang percaya diri akan lebih mudah mengelola emosi dan menyelesaikan masalah yang sulit. Dia juga lebih mudah dikoreksi jika bersalah karena ia memiliki kebanggaan akan dirinya sendiri. Salah satu cara untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak adalah dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari masing-masing anak. Dengan menerima setiap kelebihan dan kekurangannya, anak akan menjadi lebih percaya diri.
2. Beri Perhatian yang Positif
Anak membutuhkan perhatian yang positif dari orang tua agar ia tidak mencari perhatian di tempat lain yang berujung negatif. Orang tua perlu berkomunikasi secara efektif dengan anak agar dia merasa diperhatikan. Apresiasi setiap sikapnya yang positif agar ia semakin termotivasi untuk berlaku baik. Namun jangan berlebihan ya, karena akan membuat anak takut berbuat salah.
3. Hindari Membandingkan Anak dengan Saudara Atau Anak Lain
Membandingkan anak berpotensi memunculkan perasaan iri pada anak terhadap orang lain, terutama saudaranya. Rasa iri ini juga dapat memicu persaingan seumur hidup yang berdampak pada masalah keluarga di kemudian hari. Pastikan kamu dan pasangan dapat meyakinkan si kecil bahwa mereka sama-sama disayang, tidak ada yang lebih atau kurang. Dalam mengukur setiap kemampuan, libatkan mereka untuk menilai kemampuan masing-masing. Bukan membandingkannya dengan kemampuan yang dimiliki anak lain.
4. Hindari Memarahi dan Mengejek Anak
Sekesal dan semarah orang tua pada anak, hindari untuk menunjukkan rasa marah yang berlebihan pada anak. Terlebih jika sampai menghinanya. Anak akan selalu merasa salah yang berujung pada perilaku negatif jika orang tua sampai melakukannya. Ditambah lagi, anak dapat meniru sikap orang tua karena ia adalah peniru ulung. Dia dengan mudah marah dan mengejek orang lain jika kerap melihat orang tua melakukan hal yang sama.
5. Ajarkan Anak Untuk Mendengarkan
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam parenting adalah mengajarkan anak untuk mau mendengarkan. Saat ini banyak orang yang hanya mau didengar saja tanpa mau mendengarkan orang lain. Tentunya kamu tidak ingin si kecil memiliki perangai seperti itu, bukan? Oleh karena itu, ajarkan anak untuk mau mendengarkan sejak dini.
Biasakan untuk mendengarkan perkataan anak. Ketika anak tidak mau melakukan sesuatu atau menolak perintah orang tua, coba untuk dengarkan alasan anak. Anak yang terbiasa didengar akan memiliki sikap mau mendengarkan orang lain juga. Nantinya ia juga tidak akan canggung untuk mengemukakan pendapat atau perasaannya pada orang tua.
6. Panggil Anak dengan Namanya
Tips parenting lain yang perlu kamu coba adalah menghargai si kecil dengan menyebut namanya ketika memanggil. Ketika ia menoleh dan memperhatikanmu, ucapkan kalimat yang lembut pada anak. Hindari berteriak pada anak karena dapat membuat anak kesal dan akhirnya menolak untuk mendengarkan perkataan orang tua.
7. Beri Waktu Layar (Screen Time) Secukupnya
Era teknologi saat ini tidak menampik keinginan dan kebutuhan anak di depan layar. Meskipun demikian, tetap beri batasan anak untuk screen time. Usahakan untuk memberikan screen time pada anak tidak lebih dari 2 jam setiap harinya. Pastikan juga untuk selalu mengontrol apa yang ditonton oleh anak setiap harinya dan menyaringnya. Konten yang negatif dapat merusak masa depan si kecil.
8. Terima Kehadiran Anak Sepenuhnya
Usahakan untuk menerima sepenuhnya kehadiran anak. Meskipun waktu, pekerjaan, hingga hubungan dengan pasangan menjadi sedikit terganggu setelah kehadiran anak, namun tetap terimalah anak seutuhnya. Beri perhatian lebih pada anak setiap harinya. Masa kecil anak tidaklah lama, nantinya ia akan tumbuh dewasa dan mungkin memiliki kehidupan sendiri. Oleh karena itu, didiklah si kecil sebaik mungkin sebagai bekal masa depannya.
9. Terus Belajar Ilmu Parenting
Tips parenting yang terakhir adalah dengan terus belajar. Meskipun sudah menjadi orang tua, bukan berarti berhenti belajar. Justru dengan menjadi orang tua, kamu dan pasangan perlu mempelajari ilmu parenting lebih banyak lagi untuk mengetahui cara mendidik anak dengan baik. Terus ikuti perkembangan ilmu parenting dengan membaca buku, membaca artikel, dan juga mengikuti seminar atau pelatihan parenting. Dengan ilmu yang cukup, orang tua dapat mempraktekkan ilmu yang ada untuk mengasuh dan mendidik anak. Jangan berhenti belajar, ya!
7 Rekomendasi Buku Parenting untuk Calon Orang Tua
1.The Danish Way of Parenting
Rekomendasi buku parenting pertama adalah The Danish Way of Parenting ditulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Jessica dan juga Iben. Mereka mengungkap sebuah rahasia parenting orang Denmark yang dijuluki sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia oleh PBB. Jika kamu tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gaya pengasuhan yang melahirkan generasi bahagia, maka buku bisa dijadikan sebagai buku panduan untuk menerapkannya. Layaknya sebuah penelitian, buku yang satu ini ditulis berdasarkan pengalaman, berbagai sumber rujukan, dan hasil observasi. Ada enam bab dalam buku ini, yaitu play, authenticity, reframing, empathy, no ultimatums, dan togetherness & hygge yang disingkat PARENTH.
2. The Gentle Discipline Book: How to raise co-operative, polite, and helpful children
Gentle Discipline merupakan buku yang termasuk dalam kategori keluarga, parenting dan pengasuhan anak. Ini sangat cocok bagi kamu yang menjadi orang tua baru atau penasaran dengan bagaimana metode mendidik anak dengan baik tanpa melukai perasaan anak. Buku parenting tidak harus selalu dibaca oleh orang tua atau siapa saja yang akan menjadi orang tua. Tetapi bagi kamu yang masih lajang, buku ini bisa dijadikan bekal untuk menghadapi anak nantinya.
Buku satu ini adalah buku yang cocok kamu yang ingin mengubah dan menghentikan lingkaran pola asuh tiger parenting atau pola asuh yang salah dengan kekerasan. ”Gentle Discipline” dari Sarah Ockwell dinilai pantas mendapatkan rating tinggi karena materi-materi yang ditulis oleh Sarah terasa sangat padat dan beralasan. Bahkan, para pembaca yang tidak biasa membaca buku parenting pun merasakan perubahan dan mendapatkan efek positif usai membaca buku ini.
3. Happy Little Soul
Rekomendasi buku parenting ini ditulis oleh Retno Hening Palupi, Ibu dari Kirana dan Rumaysaa. Retno Hening menjadi “seleb mom” yang mulai dikenal melalui akun Instagram @retnohening dengan pengalaman pengasuhan anak yang dianggap menginspirasi banyak ibu di Indonesia. Buku ini berisi cerita pengalaman Retno Hening bersama Kirana, anak pertamanya. Retno menceritakan pengalamannya bersama Kirana sejak dalam kehamilan, saat lahir, hingga usia 3 tahun saat buku ini diterbitkan.
Isi buku ini adalah refleksi pengalaman berkomunikasi dan berinteraksi dengan Kirana. Retno menceritakan bagaimana cara Ia merespons si anak, membentuk kedekatan di antara ibu dan anak, tentang apresiasi, belajar dan bermain, hingga bagaimana Retno Hening menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada buah hatinya sebagai upaya menumbuhkan kebahagiaan pada jiwa anak. “Happy Little Soul” ditulis dalam bahasa yang ringan serta relevan dengan kejadian sehari-hari.
4. Because This is My First Parenting Life
Buku yang satu ini ditulis oleh tim Chai’s Play yang terdiri atas pakar pendidikan anak usia dini atau PAUD. Beberapa materi yang dibahas di dalam buku parenting ini adalah panduan merawat anak, ASI dan MPASI, sampai pola tidur serta tantrum anak. Tidak hanya itu saja, buku ini juga membahas mengenai informasi mengenai penanganan situasi darurat, obat dan imunisasi, hingga kesehatan mental orang tua. Produk ini sangat ideal untuk para calon orang tua dan juga orang tua baru yang masih awam mengenai cara mengurus anak. Selain itu, Anda juga dapat menghadiahkan buku ini untuk kerabat yang sedang menantikan kelahiran si kecil.
5. Islamic Montessori Inspired Activity
Montessori merupakan salah satu metode yang dirancang khusus untuk anak-anak supaya mereka bisa menggali potensi dari dalam dirinya. Metode yang satu ini diperkenalkan oleh Dr. Maria Montessori dan sudah digunakan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Di dalam buku parenting ini, Zahra Zahira berhasil menyusun lesson plan activity (Montessori) dengan pendekatan Islami.
Di dalamnya sudah tersedia lebih dari 200 Montessori activity yang dikelompokkan ke dalam 30 tema mingguan. Masing-masing tema tersebut memuat tujuh area Montessori, yaitu studi Islam, sensorik, kehidupan praktis, matematika, kriya, dan seni. Tidak hanya untuk orang tua saja, buku ini juga harus dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi sebagai guru PAUD atau TK.
6. Bringing Up Bebe
Bringing Up Bebe ini merupakan buku yang ditulis oleh jurnalis sekaligus ibu rumah tangga yang berasal dari Amerika yang tinggal di Perancis. Di dalam bukunya, Druckerman menceritakan gaya parenting ala Perancis. Dari buku yang satu ini, Anda bisa belajar mengenai bagaimana menjadi ibu yang bahagia dalam peran barunya. Tidak hanya berasal dari pengalaman pribadi Druckerman saja, buku ini juga berisi mengenai wawancara dan kutipan dari sumber-sumber terpercaya. Pengalaman ibu-ibu Prancis, wawancara dokter serta pakar anak, sampai referensi para ahli dapat Anda temukan di dalam buku ini. Selain itu, Anda juga bisa belajar mengenai cara melatih jam tidur, waktu belajar, kesabaran, dan adab serta kesopanan anak.
7.The Whole-Brain Child: 12 Strategi Revolusioner Mendukung Perkembangan Otak Anak
Setiap strategi yang ditawarkan di buku dijelaskan secara ilmiah dan praktis. Ada muatan contoh-contoh kasus yang bisa dijadikan pembelajaran. Banyak hasil studi dan riset terkait otak dan perkembangan otak yang dipaparkan di buku ini. Untuk tips-tips praktis membantu perkembangan kecerdasan emosional anak, ada beberapa poin yang bisa cukup mudah dipahami dan dipraktikkan. Selain itu ada beberapa ilustrasi yang cukup membantu kita dalam mengaplikasikan cara yang lebih baik dalam merespons atau menanggapi emosi anak.
The Whole-Brain Child bisa menjadi salah satu buku penting untuk dibaca para orangtua, guru, dan kalangan yang peduli dengan pengasuhan dan proses tumbuh kembang anak. Memahami perkembangan otak anak mungkin tak mudah, tapi tetap bisa dipelajari dengan menerapkan strategi-strategi yang ditawarkan di buku.
Nah, itulah informasi yang perlu kamu ketahui tentang pengasuhan anak. Dengan usaha yang maksimal dan juga doa yang tak putus, orang tua bisa mendidik anak menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan tumbuh dengan optimal. Jika si kecil memiliki pribadi yang unggul, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua bukan?