Tips Menikmati Alam di Puncak Pawitra, Gunung Penanggungan

Gunung yang tidak terlalu tinggi seringkali menjadi tujuan favorit para pendaki, terutama pemula. Hal tersebut dikarenakan jarak tempuh sampai puncak tidak terlalu tinggi dan jalur pendakiannya juga tidak berat. Gunung Penanggungan di Mojokerto, Jawa Timur adalah salah satu gunung yang selalu dikunjungi pendaki, meski bukan saat akhir pekan. Gunung ini memiliki ketinggian 1653 mdpl. Meskipun kecil, gunung ini memiliki keunikan dari sisi historikal berkat banyaknya situs purbakala yang dibangun pada masa periode Hindu-Buddha dalam sejarah Indonesia.

Keindahan menakjubkan langsung tersaji begitu menginjakan kaki di puncak. Deretan gunung dan sekitarnya tampak jelas terlihat dari Puncak Pawitra, mulai dari Gunung Welirang, sampai Gunung Semeru.  Sementara di bawah terlihat jelas hamparan sawah serta pemukiman penduduk. Kamu bisa menyimak artikel ini jika ingin mengetahui lebih dalam tentang Gunung Penanggungan, dan aktivitas yang bisa kamu lakukan di sana.

Sumber: Pinterest

Camping di Puncak Bayangan

Sebelum ke puncak, kamu disarankan untuk berkemah dan bermalam terlebih dahulu di Puncak Bayangan. Barulah kemudian perjalanan dilanjutkan dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Dengan demikian, fisik tidak akan terlalu terkuras habis karena jalur pendakian, terutama dari Pos 4 sampai Puncak Banyangan dan perjalanan ke puncak, jalur cukup terjal.

Baca juga:  8 Oleh-Oleh Khas Bali Terfavorit dan Terjangkau

Jangan Remehkan Gunung Penanggungan

Meskipun tingginya tidak seperti gunung lainnya, namun kamu jangan sampai meremehkan pendakian di gunung ini. Selain medannya yang terjal dan curam, pendakian gunung ini dimulai dari ketinggian sekitar 600 mdpl. Itu berarti kamu masih harus naik hingga 1.000 meter. Ditambah lagi, tidak ada sumber air dari bawah sampai puncak. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik dan perlengkapan pendakian.

Rute Pendakian

Sumber: Pinterest

Untuk mencapai puncak, setidaknya ada beberapa jalur yang bisa dilalui. Yaitu rute lewat Tamiajeng, Jolotundo, Wonosunyo, Kedungudi, dan Ngoro. Namun jalur yang menjadi favorit para pendaki kebanyakan adalah jalur Tamiajeng dan Jolotundo.

  • Rute Tamiajeng. Jalur ini dimulai dari Desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto. Memiliki jalan yang cukup singkat namun medannya cukup terjal. Ada 4 pos sebelum memasuki lapangan puncak. Pada rute ini kamu bisa berkemah di Puncak Bayangan.
  • Rute Jolotundo. Rute ini berawal dari Desa Seloliman, Trawas. Rute ini dapat dikatakan sebagai jalur sejarah atau jalur ziarah, karena melewati berbagai situs purbakala. Seperti Candi Bayi dan Candi Sinta. Dari rute Jolotundo kamu akan menemukan percabangan ke kiri menuju puncak Gunung Bekel, dan melewati Candi Kama II dan Candi Kendalisodo.
  • Rute Wonosunyo. Jalur ini diawali dari Desa Wonosunyo, Gempol, Pasuruan. Pada jalur ini kamu akan menemukan Petirtaan Belahan dan Candi Sumber Tetek.
  • Rute Kedungudi. Awal pendakian ini dimulai dari Desa Kedungudi, Trawas. Dalam pendakian di rute ini, kamu akan menemukan beberapa candi seperti Candi Guru dan Candi Siwa. Rute ini bersimpangan dengan rute Jolotundo.
  • Rute Ngoro. Jalur ini dapat dikatakan sebagai jalur terberat, karena medan yang dilewati lebih terjal daripada keempat rute sebelumnya. Jalur Ngoro dimulai dari Ngoro, Mojokerto.
Baca juga:  Bouldering vs Rock Climbing, Apa Manfaatnya?

Persiapkan Perlengkapan Pendakian

Untuk melakukan perjalanan menuju puncak, pastikan kamu mempersiapkan perlengkapan pendakian. Hal tersebut dikarenakan medan yang ditempuh cukup tajam, licin, dan tidak ada sumber air sampai puncak. Bawalah persediaan air yang cukup banyak dari bawah agar kamu tidak dehidrasi selama perjalanan.

Larangan dan Imbauan Pendakian

Pada selebaran yang dibagikan ke pendaki sebelum melakukan perjalanan, disebutkan bahwa pendaki tidak diperbolehkan membawa alat musik ataupun music box. Hal ini dilakukan agar para pendaki dapat menjaga kesopanan dan ketertiban saat berada di alam. Adapun larangan lainnya yaitu pendaki dilarang untuk mengambil foto di jalur berbatu sebelum puncak, menebang pohon, menyalakan petasan, dan memisahkan diri dari rombongan. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir pendaki yang hilang di gunung. Pendaki

Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum mendaki Gunung Penanggungan. Sebelum melakukan pendakian, pastikan kondisi fisikmu dalam keadaan baik. Jangan lupa untuk selalu menjaga ketertiban dan tidak membuang sampah sembarangan. Bawalah perlengkapan mendaki yang tepat, ya.