Mengintip Peluang Pertanian Organik dan Cara Mengelolanya
Sebagai generasi milennial, mungkin pada awalnya kamu kurang berminat untuk memulai bisnis di bidang pertanian. Bayangan mencakul tanah yang melelahkan, harga pupuk yang mahal, serta hasil yang tidak terlalu menjanjikan, membuat sebagian generasi muda mungkin merasa enggan dengan usaha bercocok tanam. Tapi saat ini kamu tidak perlu khawatir lagi. Sudah ada sistem pertanian organik yang mudah dan menjanjikan
Pertanian organik kini mulai dikenal luas masyarakat seiring dengan adanya tren hidup sehat. Banyak pelaku pertanian dengan cara organik ini bermunculan seiring dengan pangsa pasar yang semakin terbuka. Tidak hanya karena bernilai ekonomis tinggi, penanaman secara organik ini penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak terpapar bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida.
Selain masalah ketiadaan penggunaan pestisida, banyak hal positif lain yang didapat dari sistem pertanian organik ini. Ingin tahu apa saja manfaatnya dan bagaimana cara pengelolaannya secara baik dan benar? Yuk simak penjelasan di bawah ini.
Manfaat Pertanian Organik
Kesehatan
Produk pertanian organik memiliki kandungan vitamin dan mineral lebih tinggi yang berpengaruh pada kesehatan.
Menjaga Kualitas Air
Pertanian organik menjaga sumber air dari polusi dan pencemaran dari bahan kimia. Dengan menjalani sistem pertanian organik, bahkan air yang dihasilkan akan kaya dengan kandungan oksigen yang bisa digunakan untuk kembali untuk budidaya ikan dan lainnya.
Menjaga Kualitas Udara
Pertanian organik meminimalisir emisi gas karbon dan menampung karbon dioksida dalam tanah.
Daur Ulang Limbah
Pertanian organik memanfaatkan limbah seperti kotoran ternak, jerami, sampah organik untuk dijadikan kompos.Dengan begitu sistem ini turut mengurangi limbah.
Modal Awal yang Terjangkau
Secara bisnis, karena sistem pertanian organik tidak memerlukan pupuk kimia. Maka kamu akan diuntungkan dengan tidak perlu membeli pupuk yang seringkali mahal dan langka keberadaannya.
Harga Jual Lebih Tinggi
Dibandingkan tanaman anorganik, hasil budidaya organik untuk saat ini masih memiliki harga yang lebih tinggi. Ini tentu saja sangat menguntungkan bagi para pelaku bisnisnya.
Panen Lebih Sering
Masa panen tanaman organik biasanya dua kali lebih cepat daripada tanaman anorganik. Secara bisnis ini tentu saja sangat menjanjikan peluang keuntungan yang besar. Makin sering panen, berarti makin sering kamu mendapat keuntungan.
Cara Menjalankan Bisnis Pertanian Organik
Siapkan Media Tanam
Media untuk mulai menanam sayuran organik sebenarnya tak memerlukan lahan khusus. Bahkan, kamu bisa memanfaatkan lahan sempit yang ada di sekitar rumah.
Pastikan tanah pada media tanam kamu subur. Tanah yang subur biasanya selalu mengandung hara, yaitu zat berisi macam-macam mineral untuk membantu fotosintesis tanaman.
Cara lain untuk memperoleh kesuburan itu, gunakan media pendukung seperti sekam padi, kotoran hewan yang sudah kering, atau pupuk kompos. Jika ingin media yang lebih sederhana, pot hidroponik dapat menjadi alternatif.
Pelajari Cara Menanam
Ada dua cara penanaman sayuran organik, yang pertama cara langsung dan yang kedua cara penyemaian terlebih dahulu. Cara langsung biasanya digunakan untuk tanaman atau sayuran yang berdaun atau merambat, seperti sayuran sawi, selada, bayam, dan sebagainya.
Dengan cara langsung, benih sayuran bisa ditanam dengan kedalaman 2-3 cm pada media tanah. Sedangkan cara penyemaian khusus digunakan untuk tanaman yang berbuah seperti tomat atau terong.
Cara penyemaian memiliki tujuan agar tanaman bisa tumbuh lebih optimal. Caranya, benih disemai terlebih dahulu setelah itu bisa dipindahkan di tempat pembesaran tanaman tersebut.
Rajin Perawatan
Bibit sayuran organik yang sudah ditanam butuh perawatan ekstra. Sebab tantangan dari berbisnis ini adalah serangan hama ulat yang sewaktu-waktu bisa merusak tanaman. Sayuran organik memang lebih rentan terhadap masalah tersebut, mengingat tidak adanya penggunaan obat kimia sama sekali.
Tapi, ada trik untuk melindungi tanaman yang sedang kamu panen. Buatlah obat anti hama dari beberapa bahan alami seperti jahe dan cabe yang dihaluskan. Setelah itu semprotkan pada seluruh bakal sayuran organik kamu tadi.
Lakukan Penanaman secara Berkala
Kiat sukes berbisnis sayur organik selanjutnya, lakukan penanaman secara berkala. Jangan dalam satu waktu. Dengan penanaman berkala, misalnya selisih satu minggu, maka kamu juga bisa melakukan panen secara berkala setiap minggu. Biasanya tanaman yang cepat dipanen atau memiliki umur yang singkat adalah sayuran hijau atau sayuran berdaun.
Kamu bisa memanen sayuran tersebut berkali-kali dalam waktu yang berdekatan. Bila ingin keuntungan lebih, kamu bisa menanam sayuran yang tergolon ekonomis misalnya selada, daun basil, atau bayam merah.
Tentukan Ide Pemasaran
Terakhir yang tak kalah penting tentunya memikirkan ide pemasaran. Mungkin agak sulit untuk mendistribusikannya ke pasar tradisional, karena harga sayuran oraganik bagi sebagian orang bisa dibilang mahal.
Untuk itu, cobalah memulainya dari social media terlebih dahulu. Sebar kontak kamu sebagai supplier sayuran organik terpercaya. Apabila dirasa masih kurang memuaskan, daftarkan diri kamu ke dalam salah satu vendor petani di aplikasi sayur online untuk lebih mendongkrak penjualan.
Seperti itulah kelima kiat bisnis pertanian organik bagi kamu yang ingin mulai meminatinya.
Asalkan terus berusaha dan tak Lelah berinovasi, kamu bisa meraup untung hingga Rp3 juta per minggu dari sistem pertanian organik tersebut. Jadi jika dihitung dalam sebulan, omzet yang didapat adalah sekitar Rp12 juta. Selain untung secara finansial, kamu juga bisa mendapat keuntungan lain, yaitu bisa hidup lebih sehat karena ikut mengonsumsinya di rumah. Selamat mencoba!