Penyebab Konstipasi: Kapan Harus ke Dokter?

Apakah kamu pernah mengalami kesulitan buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu? Hal itu dinamakan konstipasi. Selain membuat tak nyaman, kamu perlu hati-hati jika tidak diatasi segera. Gangguan ini dapat membahayakan saluran cerna. Ini dapat terjadi karena suatu penyakit. Namun lebih banyak yang tidak diketahui penyebab konstipasi.

Konstipasi atau sembelit adalah gangguan buang air besar (BAB) yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, perasaan sulit saat BAB, atau kombinasi keduanya. Hal ini bukanlah suatu penyakit, namun merupakan gejala yang dirasakan oleh pasien. Konstipasi sering juga disebut IBS (irritable bowel syndrome – sindrom iritasi usus besar), padahal sebenarnya keduanya berbeda. IBS adalah penyakit pada saluran cerna yang ditandai nyeri perut dan gangguan pola BAB. Sindrom tersebut dapat memiliki indikasi konstipasi, namun dapat pula menunjukkan gejala diare.

penyebab konstipasi
Sumber: iStockPhoto

Gejala Konstipasi

Gejala sembelit sebenarnya cukup beragam dan bisa berbeda pada beberapa orang. Namun, umumnya, ciri-ciri sembelit adalah sebagai berikut:

  1. Kotoran terasa keras dan kering.
  2. Sulit buang air besar.
  3. Perut terasa penuh, padat, keras, atau kencang.
  4. BAB berdarah.
  5. BAB kurang dari 3 kali seminggu.
  6. Tidak merasa puas setelah BAB, seperti ada yang mengganjal.
  7. Mulas dan nyeri pada perut.

Penyebab Konstipasi

Konstipasi menandakan kotoran yang melewati usus bergerak lebih lambat dari biasanya. Hal ini menyebabkan feses menjadi keras. Penyebab sembelit yang dialami oleh setiap orang pun berbeda-beda, meliputi: 

1. Pola Makan yang Buruk

Pola makan yang buruk ternyata dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan berujung pada sembelit. Kurang makan sayur dan buah menjadi salah satu penyebab seseorang susah buang air besar. Pasalnya, buah dan sayur mengandung banyak serat yang dapat melunakkan feses sehingga mudah dikeluarkan. Hal ini juga berlaku ketika kamu malas minum atau makan makanan penyebab sembelit. Akibatnya, feses akan semakin padat, kering, dan konstipasi pun terjadi. 

Baca juga:  6 Cara Mengatasi Tenggorokan Kering, Mudah dan Praktis!

2. Malas Bergerak

penyebab konstipasi
Sumber: iStockPhoto

Olahraga termasuk cara untuk melancarkan buang air besar karena usus perlu bergerak agar kotoran dapat melewati usus dengan lancar. Pergerakan usus ini dipengaruhi oleh gerakan tubuh. Bila kamu malas bergerak atau sering duduk dalam waktu lama, pergerakan usus akan melambat. Kemudian kotoran akan susah melewati usus sehingga kamu pun akan susah buang air besar. 

3. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Beberapa obat tertentu ternyata juga bisa menjadi penyebab sembelit, antara lain: 

  1. antasida, 
  2. obat pereda nyeri, 
  3. antidepresan, 
  4. suplemen zat besi, dan 
  5. antikonvulsan.

4. Hamil

Sembelit saat hamil yaitu masalah pencernaan yang sering terjadi. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan hormon yang mengendurkan otot usus, sehingga pergerakan usus melambat. Akibatnya, feses jadi keras dan sulit keluar. 

5. Penyakit Tertentu

Bagi kamu yang menderita penyakit di bawah ini ternyata juga dapat mengalami konstipasi. 

  1. Diabetes
  2. Hipotiroid
  3. Penyakit Parkinson
  4. Hiperparatiroid
  5. Stroke

6. Stres

Cemas, khawatir, atau stres dapat memicu sembelit. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi pergerakan usus menjadi lebih lambat. Hal tersebut tentu akan menghambat jalannya kotoran untuk keluar dari usus. Akibatnya, feses menjadi kering dan lebih padat sehingga sulit dikeluarkan. 

Pengobatan Konstipasi

Meski konstipasi tergolong sangat umum, beberapa orang mengalami konstipasi kronis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, tindakan pencegahan perlu dilakukan. Berikut cara menghindari konstipasi:

1. Minum Lebih Banyak Air

Dehidrasi yang terjadi dapat menyebabkan seseorang mengalami konstipasi (sembelit). Pastikan untuk mencukupi kebutuhan air agar pencernaan lancar. Air akan membantu melunakkan feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Umumnya, konsumsi air putih yang disarankan per hari yaitu 2 liter. Selain dari air putih, kamu juga bisa mendapatkan asupan air dari buah seperti semangka, melon, jeruk, dan sebagainya. Hindari juga untuk mengonsumsi terlalu banyak kafein, karena dapat memperparah sembelit.

Baca juga:  Lancar Saat Persalinan dengan Pijat Perineum untuk Bumil

2. Makan Banyak Serat

Selain mencukupi kebutuhan air, pastikan untuk meningkatkan asupan serat. Serat dapat meningkatkan jumlah air pada feses sehingga membantu melunakkan feses saat buang air besar. Serat juga membantu makanan melewati sistem pencernaan lebih cepat. Sumber serat yang baik bagi tubuh seperti, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, roti gandum, dan sereal.

3. Rutin Berolahraga

Olahraga membantu mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melalui usus besar. Selain itu, Olahraga dapat merangsang otot-otot di bagian bawah sistem pencernaan sehingga meningkatkan kinerja saluran pencernaan. Itulah sebabnya dokter merekomendasikan untuk meningkatkan olahraga agar memperlancar sistem pencernaan. Rekomendasi olahraga yang dapat kamu lakukan seperti jalan kaki biasa, berenang, bersepeda, yoga, atau jogging.

4. Makan Makanan Probiotik

Probiotik dapat membantu mencegah sembelit. Probiotik adalah mikroorganisme hidup dan secara alami ada di usus yang dapat mendukung sistem pencernaan. Bakteri baik tersebut seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus. Beberapa orang yang mengalami konstipasi memiliki ketidakseimbangan bakteri di usus mereka. Mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung probiotik dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan mencegah konstipasi.

5. Makan Makanan Prebiotik

penyebab konstipasi
Sumber: iStockPhoto

Prebiotik adalah serat karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Serat ini termasuk oligosakarida dan inulin. Prebiotik bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Serat prebiotik membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dengan memberi makan bakteri menguntungkan di usus. Makanan yang mengandung prebiotik meliputi chicory, pisang, buncis, bawang putih, bawang merah, dan daun bawang.

6. Makan Buah Kiwi

Dibandingkan dengan buah pepaya, buah kiwi dianggap lebih efektif untuk mengatasi konstipasi. Buah kiwi terbukti dapat memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat membantu kamu buang air besar secara teratur. Selain untuk mencegah, mengonsumsi dua buah kiwi selama sembelit dapat membantu meringankan gejalanya.

Nah, itulah yang perlu kamu ketahui tentang penyebab konstipasi atau sembelit. Jika kamu mengalami gejala sembelit berkelanjutan dan tak kunjung membaik, segeralah menemui dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Terkadang, tindakan operasi dibutuhkan jika sembelit yang dialami sudah kronis atau tidak berhasil dengan pengobatan.