8 Tips Perawatan Luka Diabetes dan Cara Mencegahnya
Luka diabetes dapat terjadi di seluruh tubuh, namun paling sering terjadi di kaki. Penyebabnya macam-macam, seperti: gula darah yang tidak terobati, aliran darah yang tidak lancar, hingga gangguan saraf tepi serta luka yang timbul namun tidak dirasa dan dibiarkan oleh penderitanya. Perawatan luka diabetes harus komprehensif, yaitu penderita harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter di pelayanan kesehatan.
Hal ini berguna untuk mengetahui penyebab dan tingkat keparahan luka diabetes. Setelah itu barulah dilakukan perawatan dengan terapi medis. Perlu diketahui, luka diabetes sulit untuk disembuhkan. Dalam memperingati Hari Diabetes Sedunia tanggal 14 November nanti, simak penjelasan mengenai 8 tips merawat luka diabetes dan cara mencegah agar tidak muncul luka.
Penyebab Luka Diabetes
Setiap penderita diabetes bisa memiliki luka berupa borok atau ulkus di kaki. Penyebab luka diabetes di kaki karena kombinasi beberapa faktor seperti peredaran darah tak lancar, iritasi, sampai trauma. Penderita diabetes menahun dapat mengalami neuropati, atau kondisi penurunan kemampuan merasakan nyeri di kaki karena kerusakan saraf.
Kerusakan saraf tersebut dipengaruhi kadar gula darah yang stabil tinggi dalam waktu lama. Kerusakan saraf kerap muncul tanpa rasa sakit. Terkadang, penderita juga tidak menyadari gejala penyakitnya. Selain itu, penyakit pembuluh darah juga dapat memperburuk kondisi luka kaki penderita diabetes.
Pasalnya, gangguan pembuluh darah dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Peningkatan gula darah juga bisa mengurangi daya tahan tubuh saat melawan infeksi. Dengan demikian, proses penyembuhan luka jadi lebih lambat. Penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga lebih berisiko mengalami infeksi bakteri saat memiliki luka. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko infeksi pada luka diabetes di kaki yakni keringat berlebih, kulit kering dan pecah-pecah, serta infeksi dari kuku kaki.
8 Tips Perawatan Luka Diabetes
sejumlah perawatan luka diabetes sebenarnya bisa kamu lakukan, di antaranya:
1. Bersihkan Luka Setiap Hari
Cara merawat luka diabetes agar tidak berujung komplikasi adalah dengan menjaga kebersihan luka. Jangan sampai luka tersebut kotor karena bisa menimbulkan infeksi. Luka diabetes perlu kamu bersihkan setiap hari menggunakan sabun dan air mengalir. Sebaiknya hindari penggunaan hidrogen peroksida untuk membersihkan luka yang baru terbentuk.
Meskipun hidrogen peroksida adalah antiseptik yang umum digunakan untuk membersihkan luka, namun ini justru berbahaya bagi jaringan epitel luka yang baru terbentuk. Hidrogen peroksida bisa menjadi racun yang merusak sel-sel normal di sekitar luka. Hal lain yang perlu dihindari yaitu jangan merendam luka di bak mandi. Aktivitas ini justru bisa membuat kulit kaki terlalu kering sehingga menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
2. Tutupi Luka dengan Perban
Kamu mungkin pernah mendengar nasihat soal pentingnya membiarkan luka diabetes terbuka dan tetap kering agar membantu proses penyembuhan. Faktanya, luka yang terbuka dan tidak ditutupi justru dapat meningkatkan peluang terjadinya infeksi. Kamu bisa menutupi luka dengan perban dan menjaganya agar tetap lembap. Jika tidak ditutup, sel permukaan luka cenderung mengering sehingga bisa memperlambat proses penyembuhan.
3. Ganti Perban Secara Teratur
Mengganti perban secara teratur sangat penting dalam proses pengobatan luka diabetes. Jika darah yang merembes pada perban cukup banyak, terasa basah, dan tidak nyaman, segera ganti dengan perban yang baru. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi. Mengganti perban dapat mengurangi jumlah bakteri dan mempertahankan kadar kelembapan area luka.
4. Hindari Tekanan Berlebih pada Area Luka
Cara merawat luka diabetes agar cepat kering, terutama di kaki bagian bawah, yaitu dengan menggunakan alas kaki khusus, tongkat (kruk), maupun alat bantu jalan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan di area luka dan mencegah terjadinya iritasi. Tekanan pada luka dapat merusak kulit yang baru terbentuk dan menyebabkan luka lebih dalam. Berkurangnya tekanan dan iritasi bisa membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetes.
5. Gunakan Obat Oles yang Direkomendasikan Dokter
Cara mengobati luka diabetes bisa dengan mengoleskan obat topikal yang direkomendasikan oleh dokter. Kamu bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk memperoleh obat yang tepat. Tanyakan pula kepada dokter mengenai takaran obat yang harus dioleskan dan seberapa sering kamu harus mengganti perban. Minta juga saran dokter mengenai rekomendasi cairan yang dapat bantu membersihkan luka.
6. Jaga Gula Darah
Proses penyembuhan luka diabetes sangat dipengaruhi oleh kadar gula darah dalam tubuh. Karena itu, kamu harus disiplin mengontrol kadar glukosa. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Konsumsi makanan kaya vitamin C, zink, dan protein agar proses penyembuhan luka kian optimal.
7. Gunakan Madu
Madu bisa digunakan untuk bantu menyembuhkan luka diabetes dengan cepat. Bahkan madu diduga lebih efektif menyembuhkan luka diabetes daripada luka biasa. Pasalnya, kumpulan nektar yang diolah oleh lebah ini mengandung senyawa antibakteri yang kuat dan efektif untuk mengatasi luka akibat infeksi. Selain itu, efek antioksidan madu juga terbukti efektif memulihkan luka ketika dioleskan.
8. Biarkan Darah Mengalir ke Kaki
Guna membantu proses penyembuhan luka, usahakan untuk meningkatkan aliran darah ke kaki. Kamu bisa mengangkat kaki ketika duduk. Menggoyangkan atau menggerakkan jari dan pergelangan kaki selama beberapa menit juga bisa dilakukan. Pastikan untuk tidak menggunakan kaus kaki yang ketat. Paling penting, usahakan aktif secara fisik dengan berjalan kaki, yoga, dan melakukan peregangan, ya!
Cara Mencegah Munculnya Luka Diabetes
Untuk mencegah munculnya luka baru akibat diabetes, kamu bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini:
1. Potong Kuku dengan Hati-Hati
Untuk menghindari luka pada kaki, berhati-hatilah dalam memotong kuku. Pastikan gunting kuku yang digunakan tajam dan potonglah kuku secara lurus. Mintalah bantuan orang lain jika kamu mengalami kesulitan dalam memotong kuku.
2. Periksa Kaki Setiap Hari
Pastikan untuk selalu memeriksa kondisi kaki setiap harinya. Apakah ada lecet, luka, kemerahan, mati rasa, atau bengkak. Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki jika kamu merasa kesulitan. Selain itu, biasakan juga untuk mencuci kaki dan segera keringkan agar kaki selalu dalam keadaan bersih.
3. Kenakan Alas Kaki yang Nyaman
Guna mencegah munculnya luka diabetes pada kaki, selalu kenakan alas kaki ketika berada di dalam ataupun di luar ruangan. Pilihlah alas kaki yang nyaman dan memiliki bantalan untuk tumit. Hindari mengenakan alas kaki yang terlalu ketat dan keras, karena hanya akan membuat kaki Anda terluka.
4. Hentikan Kebiasaan Merokok
Penderita diabetes disarankan untuk berhenti merokok. Rokok dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi darah dan mengurangi jumlah oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, luka diabetes yang dimiliki akan bertambah parah dan proses penyembuhannya pun menjadi lebih lambat.
Perawatan diabetes yang berhasil ditandai dengan kemunculan ciri-ciri luka diabetes mau sembuh, seperti area luka mulai tertutup jaringan baru, berkurangnya rasa gatal, hingga diakhiri dengan kemunculan bekas luka. Selama merawat luka diabetes, rutinlah memeriksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi adanya kerusakan saraf, sirkulasi darah yang buruk, atau luka yang terinfeksi, serta agar Anda mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.