Kamu Wajib Tahu! Ternyata Ini Beda Retro Style dan Vintage Style

Sekalipun selalu ada tema baru dari masa ke masa, namun ternyata fashion bergaya jadul atau old fashioned tidak pernah kehilangan peminatnya. Gaya vintage dan retro style, misalnya. Kedua tema fashion ini seakan tidak lekang dimakan oleh zaman. Meskipun sama-sama mengusung tema jadul, namun gaya vintage dan retro merupakan dua gaya yang sangat berbeda. Perbedaan keduanya terlihat sangat kentara, mulai dari pilihan warna, motif atau corak, hingga bentuk pakaian yang digunakan. Kamu penasaran seperti apa perbedaan kedua gaya jadul ini? Langsung saja yuk, simak penjelasan mengenai perbedaan gaya vintage dan retro style yang sudah dirangkum khusus untukmu berikut ini. 

Asal Mula Gaya Vintage dan Retro Style

retro style
Sumber: www.fashionvintage.be

Pada era 1920-an hingga 1960-an, dunia fashion didominasi dengan busana yang bergaya feminin dan maskulin. Gaya busana ini dipengaruhi oleh situasi setelah Perang Dunia I yang terjadi tahun 1914 hingga 1918, di mana tren fashion lebih mengedepankan pakaian dengan gaya semi-formal dan formal. Di era 1920 hingga 1970, kebanyakan orang sangat menghargai dan senang mengenang masa kecil mereka. Sehingga inilah yang menginspirasi fashion bergaya vintage, agar orang-orang dapat bernostalgia. Vintage juga bisa berarti “old and of very high quality” atau tua dan memiliki kualitas yang sangat tinggi. Namun meskipun dekat dengan kesan kuno dan sederhana, nyatanya vintage tetap memiliki kesan tersendiri yang menarik bahkan untuk dikenakan hingga saat ini.

Berbeda dengan gaya vintage yang terkesan sederhana, tren retro style pada masa 70-an hingga 90-an jauh lebih berwarna dan berani. Lepas dari tekanan Perang Dunia II, masyarakat seakan menjadi lebih percaya diri dan bersemangat dengan menampilkan gaya berpakaian menggunakan warna-warna cerah. Gaya retro menjadi tren fashion yang populer di kalangan artis Hollywood, baik saat bermain dalam film maupun saat hadir ke acara penghargaan bergengsi. Kesan glamour dalam tampilan yang colorful menjadi identitas fashion yang sangat menarik untuk diikuti.

Baca juga:  Apa Arti Urban Farming? Bagaimana Cara Melakukannya?

Warna yang Digunakan pada Gaya Vintage dan Retro Style

retro style
Sumber: lovepeachess.blogspot.com

Pada dasarnya, gaya vintage mengusung warna-warna yang memiliki kesan kalem dan teduh. Warna-warna muda yang lembut atau warna pastel menjadi ciri khas pada gaya vintage ini. Tidak heran jika kesan feminin sangat kentara pada tren fashion bergaya 60-an ini. Kemudian memasuki masa Perang Dunia II, warna fashion yang mendominasi berubah menjadi warna-warna gelap yang cenderung netral. Itulah mengapa jika kamu menonton film dengan latar waktu PD II, warna pakaian yang digunakan terkesan lebih suram dan kuno.

Sedangkan gaya pakaian retro adalah kebalikannya. Gaya retro lebih menampilkan warna cerah, yang bisa digunakan secara bertabrakan dengan warna cerah lainnya. Pakaian dengan warna yang tegas seperti merah, kuning terang, hingga shocking pink sudah biasa dilihat saat digunakan secara bertabrakan. Tidak hanya itu saja, busana dengan nuansa disko yang terkesan gemerlap juga banyak digandrungi.

Motif dan Bentuk Pakaian untuk Gaya Vintage dan Retro Style

retro style
Sumber: www.telegraph.co.uk

Model busana bergaya vintage tidak jauh dari motif bunga-bunga kecil, polkadot, dan juga garis. Bahkan, busana vintage juga banyak yang hanya menampilkan warna pastel tanpa motif alias polos saja. Pada umumnya, busana vintage juga dibuat dengan bentuk yang lebih sederhana. Misalnya rok terusan dengan kerah bulat dan bagian bawah berbentuk A-line atau detail yang melebar. Bentuk ini menjadi salah satu ciri pakaian bergaya vintage. Selain itu, celana pendek di atas pinggang yang dipadukan dengan blus tanpa lengan juga merupakan gaya yang cukup populer saat itu.

Baca juga:  Pernah Dilarang Dimainkan, Ternyata Ini Sejarah Lato Lato!

Lain halnya dengan pakaian bergaya retro, yang dekat kaitannya dengan busana bergaya disko seperti celana cutbray, jaket kulit, serta kemeja yang penuh dengan aksen manik-manik. Motif yang ditampilkan pada gaya busana ini merupakan motif simetris dan gemerlap. Gaya retro juga dikenal dengan perpaduan potongan saling-silang atau model ekstrim, dengan baju yang ketat. Tidak lupa dengan bahan kulit dan bulu yang menjadi ciri khasnya.

Inspirasi Pakaian Retro Style Modern

retro style

Fashion bergaya vintage dan retro style memang cukup menarik untuk diikuti. Kalau kamu tertarik, coba bongkar lemarimu! Siapa tahu kamu bisa menemukan pakaian yang sesuai dengan gaya vintage atau retro style yang bisa dipadu-padankan dengan gaya modern. Kamu juga bisa intip inspirasi pakaian bergaya retro di bawah ini. 

  1. Kalau kamu punya kemeja motif mencolok dan berwarna cerah, jangan dianggurin! Kemeja dengan motif mencolok ini menjadi salah satu ciri gaya retro. Jangan lupa kerahnya dibuka agar terlihat stunning tanpa menunjukkannya secara berlebihan. 
  2. Selain itu, jaket kulit juga masuk sebagai salah satu penanda gaya retro. Jaket kulit akan membantumu terlihat bad boy tapi tetap kelihatan manis di hadapan para wanita. Tertarik untuk mencobanya? 
  3. Kamu punya kemeja kebesaran dengan motif kotak-kotak? Kenapa tidak coba dipadukan dengan celana jeans saja. Karena untuk kemeja yang mencirikan retro style, biasanya sudah terwakili dengan ukuran oversized dan bermotif kotak-kotak. Jadi, sekarang sudah siap tampil retro, kan
  4. Detail sleeve model bishop juga bisa membuat seluruh penampilan kamu menjadi sangat retro. Tidak banyak ditemukan di zaman modern, sleeve model bishop ini sangat cocok untuk bergaya retro. 
  5. Motif gingham merupakan salah satu motif jadul yang disukai banyak orang. Kamu bisa memilih warna hitam klasik dan padukan dengan hijab hitam favoritmu. Selain gingham, motif polkadot juga bisa membuat tampilan kamu menjadi retro seketika.

Meskipun jadul, nyatanya baik gaya vintage maupun retro style tetap menarik. Apalagi jika dipadu-padankan dengan fashion item lainnya dengan tepat.