4 Perilaku Konsumen dan Perubahannya Pasca Pandemi
Aktivitas pemasaran, pengembangan produk, pemilihan kanal penjualan, serta penetapan strategi perusahaan, semua harus didasari dengan data-data pendukung yang solid. Salah satu dari sekian variabel yang harus kamu pertimbangkan adalah perilaku konsumen.
Mengapa hal ini penting?
Sebab pemahaman pada perilaku konsumen dapat membantu kamu untuk pengelolaan bisnis yang kamu miliki. Terlebih setelah adanya pandemi yang terjadi beberapa tahun belakangan, tentu, analisis pada pergeseran perubahan perilaku harus dilakukan dengan cermat, sehingga kebijakan dan keputusan strategis yang dibuat akan tetap relevan dengan kondisi pasar.
Untuk mengawali bahasan menarik ini, mari mulai dengan definisi dari perilaku konsumen secara umum.
Baca Juga: 5 Poin Pentingnya Menghitung Harga Pokok Produksi dalam Bisnis
Apa Itu Perilaku Konsumen?
Konsep perilaku konsumen dapat dipahami sebagai sebuah pola dari individu atau organisasi, tentang bagaimana mereka memilih produk, dan aktivitas yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan pemasaran produk yang perusahaan kamu miliki.
Consumer behavior merupakan bagian dari riset pasar yang dilakukan oleh pebisnis dalam rangka memetakan pasar yang mereka sasar, dan merumuskan strategi pemasaran yang jitu. Di waktu yang sama, hasil riset pasar ini juga dapat menentukan arah pengembangan dan penelitian produk sehingga dapat benar-benar berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan yang menjadi sasaran utama.
Secara logis kemudian konsep ini akan meliputi beberapa hal utama. Pertama, mengenai bagaimana pengaruh lingkungan pada perilaku yang terjadi, kedua, mengenai bagaimana promosi dan campaign produk berpengaruh pada keputusan pembelian, ketiga, mengenai apa pendapat konsumen seputar produk kompetitor, dan yang terakhir mengenai cara konsumen memilih produk dari opsi yang ada.
Lalu Faktor Apa Saja yang Berpengaruh pada Pola Ini?
Karena menyangkut faktor konsumen sebagai seorang individu, maka banyak hal yang dapat berpengaruh pada terbentuknya pola perilaku dari sisi mereka. Jelas, pemahaman pada faktor-faktor ini juga penting, sehingga eksekusi dan pertimbangan strategis perusahaan kamu bisa terjadi lebih baik.
- Pertama adalah faktor pribadi. Faktor ini akan meliputi minat dan pendapat konsumen atas kebiasaan dan produk yang mereka pilih. Bagian dari faktor ini adalah usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, profesi, latar belakang, dan faktor subjektif lainnya.
- Kedua adalah faktor psikologis. Faktor ini meliputi respon seorang pelanggan atau konsumen pada paparan campaign aktivitas marketing, dan kebutuhan pribadi sebagai seorang pelanggan.
- Ketiga adalah faktor sosial, yang meliputi pengaruh lingkungan, pengaruh media sosial, kelas sosial dari pelanggan, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
- Keempat, adalah faktor budaya. Faktor ini akan membantu kamu menganalisis minat pelanggan yang dipengaruhi oleh nilai dan ideologi komunitas, kepercayaan yang dianut, kebutuhan keluarga, dan kelas sosialnya.
Berbekal pemahaman dan analisis mendalam pada faktor di atas, Anda akan mendapatkan data solid untuk melakukan aktivitas pemasaran dan pengembangan produk lebih berkualitas.
Ketiga, Terkait Jenis Consumer Behavior
Dipengaruhi oleh cukup banyak faktor, consumer behavior kemudian dapat dibagi ke dalam beberapa golongan besar. Dengan masing-masing ciri khas yang dimilikinya, berikut penjelasan masing-masing jenis dan tipe yang dikenal saat ini.
1. Complex Buying Behavior
Perilaku ini mengacu pada kelompok konsumen atau pelanggan yang perlu melakukan pertimbangan mendalam sebelum mengambil keputusan pembelian. Biasanya, pertimbangan ini disebabkan karena harga produk yang tinggi dan nilai gunanya yang besar.
2. Dissonance-Reducing Buying Behavior
Pelanggan dengan perilaku ini sangat terlibat dalam proses pembelian, namun menemukan kesulitan saat menentukan perbedaan antar merek produk di jenis yang sama. Hal ini terjadi karena kebingungan yang muncul akibat tidak tampaknya perbedaan setiap produk dari masing-masing merek pada pelanggan. Keputusan pembelian yang diambil kemudian cenderung dianggap sama saja.
3. Habitual Buying Behavior
Jenis ketiga adalah perilaku membeli yang telah terbiasa. Perilaku ini muncul seiring berjalannya waktu, dan terbentuk karena pembelian pada produk tertentu dilakukan secara berulang-ulang. Pembelian di tahap tertentu tak lagi berdasarkan preferensi merek atau value, namun sekedar karena kebiasaan saja.
4. Variety Seeking Behavior
Perilaku konsumen jenis keempat ini dapat dikenali dari perilakunya yang melakukan pembelian pada berbagai produk berbeda, dan dipicu atas ketidakpuasan pada produk awal yang dibeli. Motivasi utama yang memicu perilaku ini adalah adanya dorongan pencarian kepuasan dan pemenuhan kebutuhan yang dimiliki pelanggan.
Lalu Apa yang Terjadi pada Perilaku Ini Setelah Pandemi?
Perilaku konsumen ini kemudian lambat laun mengalami perubahan, sebagai bentuk adaptasinya pada kondisi pandemi yang belakangan ini terjadi. Ini mengapa, studi lebih mendalam diperlukan sehingga pemetaannya menjadi lebih akurat dan relevan dengan kondisi kekinian.
- Orientasi konsumsi pada value. Salah satu perubahan yang sangat terasa adalah bahwa pelanggan kini sangat berorientasi pada value atau nilai dari sebuah produk. Terlebih pada produk makanan dan minuman, perhatian pada kandungan nutrisi semakin besar dengan pertimbangan kesehatan.
- Shifting konsumen online. Jika sebelumnya pelanggan online hanya muncul pada generasi milenial, kondisi pandemi membuat golongan pelanggan ini meluas. Kini, hampir setiap golongan paham dan menjadikan pembelian online sebagai opsi utama dalam memenuhi kebutuhannya.
- Rebuilding kesadaran akan brand. Tanpa disadari, brand awareness yang dimiliki oleh berbagai merek luntur karena minimnya aktivitas pemasaran. Konsumen kemudian tengah dalam fase membangun brand awareness kembali, sehingga saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan marketing secara gencar.
- Group buying. Jika kamu sadar, tren pembelian dalam grup atau pembelian kolektif juga muncul setelah pandemi terjadi. Hal ini didukung dengan pemberian promo oleh berbagai produk bilamana pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih banyak.
Baca Juga: 3 Fungsi Utama Cost Control dalam Bisnis, Simak Penjelasannya!
Memahami pola perilaku konsumen memang bukan hal yang mudah. Namun jika data ini telah diperoleh dan dianalisis dengan baik, maka efeknya benar-benar luar biasa untuk sebuah perusahaan. Semoga bermanfaat, dan selamat beraktivitas!